
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Cara Mengukur Panjang dan Tinggi Badan Anak
28 Mar 2022
Author: Dhia Priyanka
22 Jul 2024
Topik: Imunitas, Kognitif, Tumbuh Kembang, Nutrisi, Sistem Imun
Sistem imun tidak hanya berfungsi melindungi tubuh dari penyakit, tetapi juga berperan penting dalam perkembangan otak, baik dalam keadaan sehat maupun saat sakit. Sebaliknya, neurotransmitter yang berperan dalam perkembangan otak dan kognisi juga berpengaruh pada perkembangan sistem imun. Hubungan antara keduanya diketahui dapat memengaruhi perkembangan anak dalam jangka panjang, seperti kemampuan kognitif dan perilaku[1]. Dengan sistem imun yang sehat, seorang anak dapat terhindar dari infeksi dan mengoptimalkan perkembangan otak.
Asupan makanan yang tepat untuk anak, baik dari segi jumlah, jenis, dan frekuensinya, akan memperbaiki status gizi dan memperkuat sistem imunitas tubuh, sehingga anak mampu menangkal infeksi. Jika seorang anak terkena infeksi, penyembuhannya akan lebih sulit. Pemberian nutrisi harus mencakup makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien seperti mineral (seng, zat besi, kalsium, asam folat) dan vitamin (A, C, D, E, B6, B12) yang cukup dan seimbang agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. [2]
Asupan Cerdas untuk Perkembangan Otak
Zat gizi yang berperan vital dalam proses tumbuh kembang otak untuk bekal kecerdasan anak adalah asam lemak. Omega-3 dan omega-6 adalah asam lemak esensial yang dibutuhkan dari sumber luar untuk menjadi sumber DHA, EPA, dan AA dalam tubuh. Omega-3, terutama DHA dan EPA, memiliki peran penting dalam perkembangan otak dan fungsi kognitif anak. DHA adalah komponen utama membran sel otak yang mendukung struktur dan fungsi neuron, sedangkan EPA berperan dalam mengurangi peradangan yang dapat memengaruhi kesehatan otak [3]. Omega-6, terutama AA, juga penting untuk perkembangan otak dan fungsi imun, dengan membantu dalam sinyal seluler dan fungsi membran sel [4].
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan asupan yang cukup dari DHA dan EPA memiliki risiko lebih rendah terhadap perkembangan gangguan neurokognitif dan memiliki sistem imun yang lebih kuat [5]. Dengan memastikan anak mendapatkan asupan yang cukup dari omega-3 dan omega-6, kita dapat membantu anak dalam mencapai potensi kognitif yang optimal dan menjaga kesehatan imun mereka.
Bukti Klinis Manfaat FOS:GOS 1:9, EPA, DHA untuk Imunitas Anak
Penelitian menunjukkan bahwa campuran FOS-GOS dalam rasio 1:9 dapat meningkatkan kesehatan usus dan memperkuat sistem kekebalan tubuh anak, sehingga mengurangi kejadian infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) secara signifikan [6]. Kombinasi prebiotik ini membantu meningkatkan populasi bakteri baik di usus, yang memainkan peran penting dalam melawan patogen dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus.
Lebih lanjut, sebuah studi baru menunjukkan bahwa pemberian nutrisi yang mengandung FOS -GOS 1:9, EPA, dan DHA dapat menurunkan risiko ISPA hingga 58% pada anak-anak [7] .
Ini adalah temuan yang signifikan mengingat ISPA adalah salah satu penyebab utama morbiditas pada anak-anak. Dengan mengurangi kejadian ISPA, anak-anak dapat memiliki kesehatan yang lebih baik dan lebih banyak kesempatan untuk berkembang secara kognitif.
Peran Sistem Imun dalam Prestasi Anak
Perkembangan kognitif adalah kemampuan dalam berpikir, mengeksplorasi, dan memecahkan suatu masalah. Perkembangan otak anak dipengaruhi oleh jumlah asupan gizi yang dikonsumsi untuk mempertahankan keseimbangan metabolisme tubuh. Asupan gizi yang baik dapat berkontribusi positif dalam perkembangan otak, sehingga mengoptimalkan perkembangan kognitif anak. Sebuah penelitian [8] pun diadakan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan perkembangan kognitif anak, khususnya usia 6-24 bulan.
Penelitian pada anak usia 6-24 bulan menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara status gizi dan perkembangan kognitif anak. Studi lain juga menyatakan bahwa gizi yang baik berhubungan dengan perkembangan kognitif anak yang baik [9,10]. Sebaliknya, anak dengan gizi buruk cenderung kurang responsif karena sistem saraf pusat mereka tidak optimal dalam menerima informasi atau rangsangan dari lingkungan [11].
Anak dengan gizi kurang berisiko mengalami penurunan konsentrasi, gangguan perkembangan intelektual, potensi belajar yang rendah, peningkatan risiko penyakit saat dewasa, dan kapasitas kerja yang buruk di masa depan [12]. Di samping itu, penelitian lain menemukan bahwa anak berusia 6-59 bulan dengan gizi kurang tiga kali lebih mungkin mengalami keterlambatan perkembangan bahasa dan pendengaran dibandingkan dengan anak yang gizinya baik [12].
Gizi yang buruk dapat menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan jalur pendengaran dan memengaruhi pendengaran pusat serta perifer, sehingga anak mengalami kesulitan dengan bahasa lisan maupun tulisan [13].
Peran sistem imun dalam mendukung prestasi anak sangat penting karena kesehatan fisik yang baik secara langsung memengaruhi kemampuan belajar dan performa akademik. Selain itu, sistem imun yang kuat melindungi anak dari berbagai infeksi dan penyakit yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak [14].
Nutrisi yang tepat memainkan peran penting dalam mendukung sistem imun dan perkembangan kognitif anak. Dengan memberikan anak nutrisi yang kaya akan FOS:GOS, EPA, dan DHA, kita tidak hanya mendukung sistem imun anak, tetapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk perkembangan kognitif yang optimal. Oleh karena itu, dengan memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup adalah kunci untuk mendukung kesehatan dan kecerdasan anak [3,4,6].
Artikel ini telah divalidasi oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.
Referensi:
28 Mar 2022
12 Apr 2022
13 Apr 2022
12 Mei 2022