primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Jangan Keliru! Ini Deretan Mitos dan Fakta tentang Bilingualisme

Author: Ammy Marcinda

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA

Topik: Tumbuh Kembang, Bahasa, Bilingual

Seiring perkembangan zaman tak sedikit orang tua yang mulai memperkenalkan bahasa kedua pada buah hatinya di luar bahasa ibu. Jika dulu hal ini umum dialami dalam pernikahan antar negara, dewasa ini para orang tua sudah memperkenalkan bahasa kedua pada anak. Alasannya pun beragam selain untuk menyesuaikan dengan lingkungan mereka ada juga yang sudah memperkenalkan bahasa kedua demi memudahkan sang anak berinteraksi di sekolah nantinya. Nah, bagi MomDad yang masih ragu untuk mengajarkan bahasa kedua pada anak sejak dini, sebaiknya ketahui berbagai mitos dan fakta di balik kondisi anak dengan lingkungan bilingualisme.

1. Anak di lingkungan bilingual akan telat bicara (Mitos)

playing-together_1098-19758.jpg

Faktanya anak dari keluarga yang bilingual memiliki perkembangan bahasa yang setara dengan anak dari keluarga non-bilingual.

Pada anak, kata spesifik pertama akan dijumpai sekitar usia 1 tahun (misal: mama, papa secara spesifik). Menjelang usia 2 tahun seorang anak akan mampu mengatakan frasa dua kata seperti: “mau minum”, “mau makan”, “mau bobo”, dan sebagainya. Dalam kondisi anak dari keluarga bilingual mungkin akan mencampur dua bahasa dalam 1 kalimat, dan hal ini adalah wajar yang kemudian akan semakin membaik seiring anak bertambah dewasa. 

Jumlah total kata (dari kedua bahasa) yang dapat diucapkan anak bilingual akan sama dengan total kata yang dapat diucapkan oleh anak non-bilingual. Contoh: seorang anak bilingual mungkin dapat mengucapkan 5 kata bahasa Indonesia dan 5 kata bahasa Inggris di usia yang sama dengan anak non-bilingual dapat mengucapkan 10 kata bahasa Indonesia. 

2. Berbicara dua bahasa kepada anak dapat mengakibatkan gangguan bicara (Mitos)

Faktanya seorang anak yang mengalami gangguan bicara atau bahasa akan menunjukkan gejala di kedua bahasa yang diucapkan, tapi hal ini tidak disebabkan oleh bilingualisme. 

3. Belajar dua bahasa akan membuat anak bingung (Mitos)

Faktanya anak bilingual sering didapati mencampur dua bahasa sekaligus dalam satu kalimat. Kondisi ini bukanlah sebuah bentuk kebingungan tapi hal yang normal. Pada usia sekitar 4 tahun anak akan dapat membedakan kedua bahasa tersebut, tetapi percampuran bahasa masih dapat terjadi sesekali. Seiring berjalannya waktu, anak akan belajar menggunakan kedua bahasa tersebut secara terpisah.

Nah, itu dia berbagai mitos dan juga fakta seputar bilingualisme pada anak. Jadi tak perlu khawatir bagi MomDad yang berada di lingkungan dua bahasa dan ingin mengajarkannya pada si kecil. 

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar ASI? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

Sumber foto​Pexels

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Cara Mengukur Panjang dan...
28 Mar 2022
cover
Jangan Anggap Remeh, yuk Kenali Lebam Tidak Normal!
12 Apr 2022
cover
Anak Tantrum di Tempat Umum? Jangan Keburu Emosi, Simak Tips...
13 Apr 2022
cover
Jangan Diabaikan, Ini lho Penyebab Stunting pada Anak!
12 Mei 2022
cover
Jangan Sampai Salah, Ini Bedanya Stunting dan Gizi Buruk!
19 Mei 2022
cover
Jangan Sampai Salah! Ini Cara Tepat Menjaga Kebersihan Telin...
20 Mei 2022
cover
Jangan Tunggu Rusak, Yuk, Pelihara Kesehatan Gigi Anak!
27 Jun 2022
cover
Jangan Pakai Cottonbud! Yuk, Ketahui Cara Tepat Bersihkan Te...
27 Jun 2022
cover
Jangan Panik, Kuasai Cara dan Pertolongan Pertama Anak Terse...
27 Jun 2022
cover
Jadi Orang Tua Lebih Baik, Ini Alternatif Kata 'Jangan' Saat...
11 Jul 2022
cover
Jangan Salah, Ternyata Ini Perbedaan Pertumbuhan dan Perkemb...
13 Jul 2022
cover
Anak Tantrum, Orang Tua Jangan Ikut Tantrum
5 Agu 2022
cover
Jangan Percaya Mitos, Ketahui Fakta Vitamin D Langsung dari ...
8 Agu 2022
cover
Jangan Lagi Keliru, Ini Cara Tepat Membersihkan Organ Intim ...
9 Sep 2022
cover
Jangan Terlalu Sering, Ini Aturan Konsumsi Minuman Boba pada...
30 Nov 2022
cover
Jangan Asal, Ini Cara Tepat dan Aman Menyimpan Obat di Rumah
6 Des 2022
cover
Jangan Sembarang, Ini Waktu Tepat Memberikan Antibiotik pada...
7 Des 2022
cover
Jangan Dilarang, Ini Manfaat Mencoret-coret bagi Tumbuh Kemb...
11 Des 2022
cover
Jangan Keliru, Ini Perbedaan Imunisasi & Vaksinasi
1 Mar 2023
cover
Jangan Asal Pilih, Ketahui Kriteria Camilan Sehat untuk si K...
16 Mar 2023
cover
Yakin Berbuka Hanya dengan yang Manis? Jangan Lupa dengan Se...
31 Mar 2023
cover
Busui Puasa? Jangan Lupa Terapkan Tips Ini!
3 Apr 2023
cover
MomDad Siap Mudik bareng si Kecil? Jangan Lupa Persiapkan Ha...
9 Apr 2023
cover
Cara Tepat Mengompres Demam, Jangan Keliru!
8 Mei 2023
cover
Si Kecil Jangan sampai Kekurangan Zat Besi!
16 Mei 2023
cover
Tips Memilih Keju untuk MPASI, Jangan Asal!
6 Jul 2023
cover
Jangan Keliru, Begini Cara Mengukur Tinggi & Panjang Badan A...
15 Agu 2023
cover
Jangan Kasih Screen Time Berlebihan pada Anak, Ini Dampaknya...
26 Sep 2023
cover
Jangan Asal Tarik, Begini Cara Melepas Baju Anak yang Aman!
7 Okt 2023
cover
Jangan Asal, Begini Cara Tepat Mengolah Daging Sapi untuk MP...
19 Nov 2023
cover
Anak Batuk Terus-menerus? Jangan Lengah, Bisa Jadi Mematikan
22 Nov 2023
cover
“Mama, Jangan Pergi!”: Kenali Separation Anxiety Disorder pa...
7 Des 2023
cover
Jangan Sembarang Berikan Bayi Air Putih, Ini Dampaknya!
12 Des 2023
cover
Jangan Biarkan Anak Bawa Tas Terlalu Berat, Ini Dampaknya!
8 Jan 2024
cover
Jangan Asal Pakai, Ini Aturan Penggunaan Tisu Basah pada Bay...
17 Apr 2024
cover
Jangan Salahkan Benda Mati saat Anak Jatuh, Ini Dampaknya!
26 Apr 2024
cover
Jangan Diabaikan, Perhatikan 5 Hal Ini sebelum Anak Vaksin!
6 Mei 2024
cover
Anak Demam, Kompres Air Dingin atau Hangat? Jangan Sampai Ke...
11 Mei 2024
cover
Jangan Lupakan Vaksinasi sebelum Berlibur ke Luar Negeri!
20 Jun 2024
cover
Jangan Abaikan, Ini Peran Penting Imunitas untuk Dukung Kogn...
22 Jul 2024
cover
Berat Badan Anak Seret? Jangan Panik, Kenali Tanda-tandanya ...
29 Jul 2024
cover
Jangan Biarkan Ibu Menyusui Sendiri: Yuk, Bersama Dukung ASI...
2 Agu 2024
cover
Jangan Anggap Remeh! Ini Dampak Jangka Panjang Stunting
10 Agu 2024
cover
Jangan Asal Kasih Snack ke Anak, Begini Panduan Sehatnya
13 Agu 2024
cover
Jangan Salah, Begini Cara Membiasakan Anak Mau Makan Makanan...
20 Agu 2024
cover
Risang Rimabatmaja: “Jangan Serius Edukasi Pada yang Menolak...
3 Sep 2024
cover
Jangan Sembarangan! Ini Tips Menyimpan ASI Perah agar Tetap ...
7 Okt 2024
cover
Kebutuhan Vitamin D Harian Anak: Jangan Sampai Terlewatkan!
7 Okt 2024
cover
Jangan Lewatkan Webinar "Aspek Praktik Klinis Penanganan Mpo...
8 Okt 2024
cover
Jangan Anggap Remeh! Stroke pada Anak Bisa Muncul Tiba-Tiba
28 Okt 2024
cover
5 Hal Penting tentang Imunisasi BCG, Jangan Sampai Gak Tahu!
18 Nov 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: