Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Namun, banyak orang tua menghadapi tantangan ketika si Kecil sulit tidur atau sering terbangun di malam hari. Kondisi ini tidak hanya membuat anak rewel tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan dan perkembangan otaknya.[¹]
Penyebab Anak Sulit Tidur
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak sulit tidur, di antaranya:
- Kebiasaan Tidur yang Tidak Teratur Pola tidur yang tidak konsisten dapat membuat anak sulit tidur di jam yang sama setiap harinya.[2] Tanpa rutinitas yang jelas, anak akan kesulitan mengatur ritme sirkadiannya.
- Lingkungan Tidur yang Tidak Nyaman Faktor seperti suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin, cahaya berlebih, atau suara bising dapat mengganggu kenyamanan tidur anak.[3]
- Stimulasi Berlebihan Sebelum Tidur Paparan layar gadget, aktivitas bermain yang terlalu aktif, atau konsumsi makanan dan minuman berkafein sebelum tidur dapat membuat anak sulit merasa mengantuk.[4]
- Gangguan Kesehatan Beberapa kondisi medis seperti refluks asam lambung, alergi, hidung tersumbat, atau tumbuh gigi bisa membuat anak rewel dan sulit tidur.[5]
Cara Mengatasi Anak yang Sulit Tidur
Jika anak sering mengalami kesulitan tidur, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Menciptakan rutinitas tidur yang konsisten, seperti membaca buku atau mandi air hangat sebelum tidur.
- Menghindari paparan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.
- Membuat lingkungan tidur yang nyaman dengan suhu ruangan yang ideal dan pencahayaan redup.
- Mengajarkan anak teknik self-soothing agar bisa tidur sendiri tanpa bantuan menyusu atau digendong.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Jika anak mengalami gangguan tidur lebih dari dua minggu dan mulai memengaruhi kesehariannya, seperti sulit berkonsentrasi, mudah marah, atau pertumbuhan terganggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak atau spesialis tidur anak untuk evaluasi lebih lanjut.[6]
Untuk membantu anak tidur lebih nyenyak dan membangun kebiasaan tidur yang baik, MomDad bisa mengikuti Kelas Sleep Training bersama dr. Frecillia Regina, Sp.A, IBCLC. Dalam kelas ini, orang tua akan belajar strategi berbasis bukti ilmiah untuk membantu anak tidur lebih teratur dan berkualitas. Klik di sini untuk mengakses kelas & mulai belajar!
Referensi:
- Mindell, J. A., & Owens, J. A. (2015). A Clinical Guide to Pediatric Sleep: Diagnosis and Management of Sleep Problems. American Academy of Pediatrics.
- Bathory, E., & Tomopoulos, S. (2017). Sleep Regulation, Patterns, and Problems in Children. Pediatrics in Review, 38(8), 368-377.
- Paruthi, S., Brooks, L. J., D'Ambrosio, C., Hall, W. A., Kotagal, S., Lloyd, R. M., ... & Wise, M. S. (2016). Consensus Statement of the American Academy of Sleep Medicine on the Recommended Amount of Sleep for Healthy Children. Journal of Clinical Sleep Medicine, 12(6), 785-786.
- Hale, L., & Guan, S. (2015). Screen Time and Sleep among School-Aged Children and Adolescents: A Systematic Literature Review. Sleep Health, 1(3), 50-58.
- Matricciani, L., Paquet, C., Galland, B., Short, M., & Olds, T. (2019). Children's Sleep and Health: A Meta-Review. Sleep Medicine Reviews, 46, 136-150.
- American Academy of Sleep Medicine. (2021). Pediatric Sleep Disorders. Retrieved from https://www.aasm.org