Merangkak: Adakah Dampaknya jika Bayi Melewatkan Fase Ini?
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Parenthood, Article, Merangkak, Milestone Anak, 6-12 Bulan, 6-12 Bulan
Sebelum si Kecil bisa berdiri dan berjalan dengan lincah, ada beberapa tahap pertumbuhan yang akan dilalui, salah satunya adalah merangkak. Fase merangkak ini sangat penting untuk perkembangan motoriknya, lho! Merangkak bukan hanya sekadar bergerak, tetapi juga membantu si Kecil mengembangkan keterampilan fisik dan mental yang dibutuhkan untuk berjalan dan beraktivitas. Tapi, ada juga bayi yang melewatkan fase ini. Nah, MomDad, apa ya dampaknya kalau bayi tidak merangkak?
Kapan Sebenarnya Bayi Bisa Merangkak?
Kebanyakan, bayi dapat merangkak di usia antara 7 hingga 10 bulan, namun tidak semua bayi merangkak. Bayi dapat menggunakan metode lain untuk berpindah, seperti merayap. Beberapa bayi bahkan tidak merayap sama sekali dan langsung berdiri, merambat dan berjalan.
Ketika bayi merangkak, ia belajar mempelajari sesuatu yang dapat menunjang tumbuh kembangnya, seperti:
- Kekuatan dan stabilitas: merangkak membantu bayi mengembangkan kekuatan dan kestabilan bahu, punggung, pinggul dan otot batang tubuh yang akan merupakan fondasi ketika ia berjalan.
- Koordinasi sisi kanan dan kiri tubuh.
- Input sensori: merangkak memberikan kesempatan bayi menjelajahi berbagai permukaan dan lingkungan yang membantu mengembangkan keseimbangan, kesadaran akan posisi tubuh, penglihatan dan persepsi kedalaman.
- Mengembangkan kemampuan lengkung tangan, di mana bayi akan lebih baik dalam penggunaan ibu jari, telunjuk dan jari tengah yang sangat penting dalam pengerjaan aktivitas motor halus.
- Pengembangan corpus callosum: merangkak membantu pengembangan corpus callosum yang merupakan “jembatan” antara kedua sisi otak yang membantu komunikasi sisi kanan dan kiri.
- Membantu meningkatkan kepercayaan diri anak ketika bermain.
Tapi, MomDad, tidak semua bayi melewati fase merangkak. Jika bayi tidak merangkak tetapi sudah menunjukkan keinginan untuk bergerak, seperti merambat di furnitur atau bahkan langsung berjalan, tidak perlu khawatir. Namun, jika bayi tampak tidak tertarik untuk berpindah, tidak bisa menggunakan salah satu tangan atau kakinya, atau kesulitan mengoordinasikan gerakan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Apabila ingin menstimulasi si Kecil untuk belajar merangkak, MomDad dapat memulainya dengan cara berikut:
- Mulailah dengan tummy time sejak bayi pulang dari rumah sakit. Tummy time membantu menguatkan otot yang dipakai saat ia merangkak.
- Pastikan leher dan kepalanya sudah tegak.
- Berlatih duduk, dapat dimulai di usia 4 bulan (tentunya setelah berkonsultasi dengan dokter). Berlatih duduk merupakan cara agar bayi mulai belajar menjaga keseimbangan batang badannya. Caranya adalah dengan mendudukkan bayi dengan tegak dengan topangan bantal maupun tubuh MomDad.
- Motivasi bayi agar bergerak, melalui meraih mainan maupun mengejar barang atau orang yang dia inginkan.
Nah, jika si Kecil mulai aktif merangkak, MomDad perlu memperhatikan hal berikut untuk menjaga keamanannya:
- Benda tajam di permukaan lantai atau tempat bayi merangkak
- Ujung furnitur yang lancip atau tajam
- Saklar atau steker listrik
- Binatang peliharaan yang dapat berpotensi melukai bayi
- Alat atau bahan kimia berbahaya yang disimpan dan terjangkau bayi ketika merangkak
Merangkak memang berperan besar dalam membangun kekuatan otot, keseimbangan, serta perkembangan kognitif dan koordinasi tubuh si Kecil. Semua ini penting untuk perkembangan motorik selanjutnya, seperti berdiri dan berjalan. Jadi, MomDad, jangan khawatir jika si Kecil melewatkan fase ini!
Referensi:
- What to Expect. 2023. Developmental Milestones for Babies & Toddlers by Age https://www.whattoexpect.com/milestones/
- Baby Center. 2023. When do babies start crawling?
- https://www.babycenter.com/baby/baby-development/baby-milestone-crawling_6501