Meta PixelPengaruh Durasi Tidur terhadap Berat Badan Bayi dan Balita<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Pengaruh Durasi Tidur terhadap Berat Badan Bayi dan Balita

Author: Tim PrimaKu

26 Mei 2025

Topik: Sleep Training, Berat Badan, Featured Articles

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi serta balita. Durasi tidur yang memadai tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik tetapi juga kesejahteraan psikologis anak. Sebuah penelitian mencatat bahwa setiap tambahan satu jam tidur malam pada bayi mengurangi kemungkinan mereka menjadi kelebihan berat badan sebesar 26% [1]. Artinya, semakin terjaga pola tidur yang baik sejak usia dini, semakin rendah risiko kenaikan berat badan berlebih pada anak.

Hubungan Durasi Tidur dan Berat Badan

Bayi dan balita yang mendapatkan tidur yang cukup cenderung memiliki regulasi yang lebih baik terhadap nafsu makan, metabolisme, dan pertumbuhan. Durasi tidur yang tidak memadai dapat menyebabkan peningkatan hormon yang merangsang nafsu makan, yang berpotensi berkontribusi pada obesitas. Selain itu, tidur yang kurang dapat memengaruhi pertumbuhan, termasuk pertumbuhan otot dan lemak.

Durasi Tidur yang Disarankan berdasarkan Usia

Para ahli kesehatan anak menetapkan rekomendasi tidur total (termasuk tidur siang) berdasarkan usia. American Academy of Sleep Medicine (AASM) [2] menyarankan:

  • Bayi (4–12 bulan): 12–16 jam per 24 jam (termasuk naps)
  • Balita (1–2 tahun): 11–14 jam per 24 jam (termasuk naps)

Rekomendasi di atas mencakup tidur malam dan tidur siang. Konsistensi dan cukupnya durasi tidur ini penting untuk menjaga kesehatan dan berat badan anak.

Dampak Jangka Panjang Kurang Tidur

Jika pola tidur buruk terus berlanjut, risikonya tidak hanya muncul di masa kecil, tapi juga berlanjut hingga dewasa. Konsensus medis menyebutkan bahwa tidur kronis kurang dari kebutuhan usia berhubungan dengan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas dan diabetes

Peneliti NHLBI/NIH menggarisbawahi bahwa tidur cukup sejak dini terkait dengan risiko lebih rendah mengalami obesitas dan diabetes di masa mendatang [1].

Sebaliknya, anak yang terus-menerus kurang tidur lebih rentan mengalami gangguan metabolik dan berat badan naik tidak terkendali di kemudian hari. Artinya, pola tidur yang buruk pada bayi/balita dapat “menyetel” jalur kesehatan mereka ke arah yang tidak menguntungkan.

Oleh karena itu, MomDad perlu mengutamakan rutinitas tidur yang baik dengan memastikan si Kecil mendapatkan durasi serta kualitas tidur yang memadai. Dengan tidur yang cukup, anak akan tumbuh aktif, bugar, dan mencapai berat badan ideal sebagai fondasi kesehatan jangka panjang.

Jika anak mengalami gangguan tidur yang berlangsung lebih dari dua minggu dan mulai berdampak pada aktivitas sehari-harinya, seperti kesulitan berkonsentrasi, mudah marah, atau tanda-tanda gangguan pertumbuhan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak atau spesialis tidur untuk mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat.

Sleep-training.png

Nah, untuk membantu anak tidur lebih nyenyak dan membangun kebiasaan tidur yang baik, MomDad bisa mengikuti Kelas Sleep Training bersama dr. Frecillia Regina, Sp.A, IBCLC. Dalam kelas ini, orang tua akan belajar strategi berbasis bukti ilmiah untuk membantu anak tidur lebih teratur dan berkualitas. Klik di sini untuk mengakses Kelas dan mulai belajar!

Referensi:

  1. Study finds link between sleep habits and weight gain in newborns | National Institutes of Health (NIH) 
  2. Recommended Amount of Sleep for Pediatric Populations: A Consensus Statement of the American Academy of Sleep Medicine