Reaksi KIPI yang Mungkin Terjadi setelah Anak Vaksin DPT
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: KIPI, Vaksin DPT, Vaksinasi
Difteri merupakan penyakit mematikan yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini mampu menghasilkan racun yang merusak sel di tingkat lokal maupun menyeluruh. Penyakit difteri dapat menyebabkan pembengkakan dan sumbatan jalan nafas, serta mengeluarkan racun yang dapat melumpuhkan otot jantung. Untuk mencegah penyakit ini, anak harus diberikan vaksin DPT, yang juga dapat mencegah pertusis, yang dapat menyebabkan infeksi saluran nafas berat (pneumonia), serta tetanus, yang menyerang saraf otot tubuh, sehingga otot menjadi kaku, sulit bergerak dan bernapas.
Vaksin DPT(Difteri, Pertusis, dan Tetanus) bisa dengan mudah MomDad pesan melalui Booking Vaksin PrimaKu via WhatsApp dan nikmati berbagai diskon untuk vaksin anak maupun dewasa.
Namun, KIPI yang terjadi akibat vaksin DPT berdampak pada timbulnya trauma pada ibu yang membawa anaknya imunisasi. Pengetahuan orang tua sangat penting agar dapat mengelola dan menangani KIPI DPT pada anak, agar ke depannya MomDad tidak lagi khawatir.
KIPI Vaksin DPT
Vaksin DPT perlu diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Kemudian, vaksin booster akan diberikan 2 kali pada usia 18 bulan dan 5–7 tahun. Vaksin ini diberikan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap tiga penyakit sekaligus yakni difteri, pertusis dan tetanus yang memiliki efek samping ringan dan berat. Efek samping ringan yang dapat terjadi adalah pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan disertai demam, sedangkan untuk efek samping berat antara lain bayi dapat menangis hebat selama kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati dan syok. Efek samping berat dilaporkan sangat jarang terjadi.
Ingatlah bahwa vaksinasi adalah langkah penting untuk melindungi anak dari penyakit serius, dan KIPI umumnya merupakan reaksi sementara yang biasa terjadi setelah pemberian vaksinasi. Lakukan penanganan KIPI secara tepat dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli apabila KIPI anak tidak kunjung membaik.
Jika ingin berkonsultasi sebelum si Kecil vaksin, MomDad dapat menghubungi Dokmin melalui WhatsApp di nomor 0877-8688-881.
Referensi:
- Saleha.(2012). Asuhan Kebidanan 3. Yogyakarta https://scholar.google.co.id/citations?user=nFnYyKUAAAAJ&hl=id
- IDAI | KEJADIAN LUAR BIASA DIFTERI : BAGAIMANA ORANG TUA BERSIKAP
- IDAI | Imunisasi penting untuk mencegah penyakit berbahaya