primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Waspada Dampak Jangka Panjang Pneumonia pada Anak!

Author: Sekar Retno Ayu

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Bronkiektasis, Radang paru-paru, Vaksin PCV, Kesehatan Anak, Pneumonia, Vaksinasi Dasar, Vaksinasi, Vaksin Anak, Imunisasi Dasar, Imunisasi PCV

Pneumonia atau radang paru-paru, merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang seringkali menyerang anak-anak. Setiap tahunnya diperkirakan ada 120 juta kasus pneumonia yang mengakibatkan satu juta kematian anak-anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia [1].

Selain berisiko mengakibatkan kematian, penyakit ini ternyata dapat memengaruhi kesehatan anak sekaligus kualitas hidup mereka di masa depan. Lantas, apa saja risiko kesehatan jangka panjang yang berpotensi dialami anak dengan riwayat pneumonia?

Penyebab pneumonia dan risikonya pada anak

Pneumonia anak-2.jpg

Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Pada anak-anak, bakteri yang paling sering menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae tipe b (Hib) di tempat kedua. Virus penyebab pneumonia bisa sangat bervariasi sesuai musim. Untuk jamur, penyebab terseringnya adalah jamur Pneumocystis jirovecii [2].

Paru-paru terdiri dari pipa-pipa yang bercabang-cabang mulai dari cabang besar ke cabang-cabang yang semakin kecil, mirip seperti pohon, dahan, cabang dan ranting. Pada ujung-ujung ranting yang paling kecil, ada kantung-kantung kecil berdinding tipis yang disebut alveoli. Kantung-kantung kecil ini akan terisi udara saat bernapas sementara dindingnya yang tipis akan memungkinkan terjadinya pertukaran udara (oksigen dan karbondioksida) dari dalam alveoli ke dalam pembuluh darah paru-paru.

Alveoli seseorang yang menderita pneumonia akan terisi dengan cairan atau kadang-kadang terisi nanah sehingga udara pernapasan sulit masuk. Kadang-kadang, dinding alveoli juga menebal sehingga pertukaran udara sulit terjadi. Akibatnya, asupan oksigen dan pembuangan karbondioksida akan terganggu [3].

Pneumonia pada anak-anak bisa menjadi penyakit yang sangat berbahaya yang bahkan, dapat mengakibatkan kematian. Pneumonia juga dapat mengakibatkan kerusakan permanen struktur paru yang dalam jangka panjang dapat berdampak buruk pada struktur dan fungsi paru-paru, sehingga berisiko menjadi penyakit paru-paru kronis [1].

Efek jangka panjang pneumonia pada anak

Pneumonia anak-3.jpg

Meskipun pneumonia pada umumnya dapat diobati dengan antibiotik atau antivirus, namun efek jangka panjangnya tetap tidak dapat diabaikan. Risiko yang paling besar terlihat pada mereka yang penyakitnya cukup parah sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit. Beberapa efek jangka panjang pneumonia pada anak usia dini, antara lain[1,4,5]:

1. Penurunan fungsi paru-paru

Pneumonia yang parah dapat melukai jaringan paru-paru yang lembut, sehingga mengganggu kemampuannya untuk mengembang dan berkontraksi secara efektif. Akibatnya, anak-anak dapat mengalami penurunan fungsi paru-paru yang bermanifestasi sebagai sesak napas dan penurunan stamina.

2. Peningkatan risiko asma

Anak-anak yang baru sembuh dari pneumonia lebih berisiko terkena asma akibat peradangan kronis pada saluran napas mereka. Peradangan ini dapat meningkatkan reaktivitas saluran napas yang membuat mereka lebih sensitif terpicu asma. Akibatnya anak akan sering mengalami mengi, batuk, dan gejala asma lainnya.

3. Bronkiektasis

Pneumonia dapat menyebabkan kerusakan permanen dinding alveoli. Bila dinding alveoli rusak, pertukaran gas tentu menjadi tidak efisien. Bronkiektasis juga dapat menyebabkan gangguan pembersihan lendir sehingga terjadi batuk kronis, infeksi paru-paru berulang, dan kesulitan bernapas akibat lendir berlebih.

Risiko terjadinya ketiga efek jangka panjang tersebut tentu tidak hanya dipengaruhi oleh riwayat terjadinya pneumonia, tetapi juga oleh banyak hal lain termasuk pengaruh lingkungan, seperti [1]:

- Riwayat kelahiran anak, termasuk kondisi ibu saat hamil serta cara dan waktu kelahiran

- Riwayat paparan asap rokok (secondary atau tertiary smoker)

- Paparan polusi udara di dalam dan di luar ruangan

- Riwayat masalah pernapasan anak sebelumnya, misalnya riwayat batuk kronis, mengi atau kesulitan bernapas, atau riwayat masalah penyakit pernapasan sebelumnya.

Hal-hal lain yang juga sangat berperan adalah status gizi, riwayat imunisasi dan riwayat penyakit keluarga, misalnya adanya riwayat keluarga dengan atopi (alergi), asma, atau penyakit paru-paru kronis lainnya.

MomDad atau siapa pun yang mengasuh anak, harus diberi pemahaman tentang kemungkinan penyakit paru-paru yang timbul pada masa dewasa pada anak dengan riwayat pneumonia, sehingga disarankan untuk melakukan pencegahan sedini mungkin tidak hanya pada anak, tapi juga diterapkan dalam keluarga dan lingkungan hidup anak.

Langkah pencegahan untuk melindungi masa depan anak

Pneumonia anak-4.jpg

Dengan mengetahui adanya kemungkinan risiko jangka panjang pada kesehatan anak, maka upaya pencegahan pneumonia pada anak merupakan langkah krusial untuk melindungi kesehatan mereka di masa depan. Pneumonia dapat dicegah sejak awal dengan mengambil langkah-langkah preventif sebagai berikut:

● Menjaga kebersihan tangan

Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air, atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol untuk membunuh kuman [6], terutama setelah batuk atau membuang ingus, ke kamar mandi, mengganti popok, sebelum dan sesudah makan, serta saat menyiapkan makanan [7].

● ASI eksklusif

Anak yang mendapatkan ASI eksklusif selain akan mendapatkan nutrisi cukup juga akan mendapatkan zat-zat dan sel-sel yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang lebih baik dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan dan dapat mempercepat proses penyembuhan ketika anak terpapar penyakit pernapasan.

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang tidak diberi ASI eksklusif memiliki risiko 6 sampai 7 kali lebih tinggi terkena pneumonia bila dibandingkan dengan anak yang diberi ASI eksklusif [8].

 ● Hindari paparan asap rokok

Sistem pertahanan saluran napas bayi dan anak masih belum sempurna sehingga paparan asap rokok dapat merusak paru-parunya yang sedang berkembang. Asap rokok terutama akan merusak ‘bulu getar’ pada saluran napas [9]. ‘Bulu getar’ ini berfungsi membuang kuman atau zat-zat apapun yang berusaha masuk ke paru-paru kita. Tanpa ‘bulu getar’ yang bekerja efisien, paru-paru kita akan sering kebobolan: mikroba yang tidak seharusnya masuk ke dalam saluran pernapasan, lolos masuk ke dalam paru-paru [10].

Karena itu, anak-anak yang terpapar asap rokok akan mengalami peningkatan risiko infeksi pernapasan akut seperti pneumonia dan bronkitis, penyakit telinga tengah, asma yang lebih sering dan parah, penyakit pernapasan lain termasuk pertumbuhan paru-paru yang melambat [11]. Hindarkan anak dari paparan asap rokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perokok disarankan untuk membersihkan diri terlebih dahulu dan berganti baju, sebelum berinteraksi langsung dengan anak dan bayi.

● Vaksinasi lengkap

Vaksin dapat membantu mencegah pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae tipe b (Hib). Anak yang telah mendapatkan vaksin akan membentuk imunitas sehingga kemungkinannya lebih kecil untuk terinfeksi pneumonia bila dibandingkan dengan anakyangbelumpernahmendapatkanvaksin.Sekalipunanakyang telah divaksin terkena pneumonia, maka anak akan lebih sedikit mengalami komplikasi serius, infeksi yang diderita lebih ringan, dan pneumonia yang diderita tidak berlangsung lama [6].

Pneumonia anak-5.jpg

Melengkapi daftar vaksinasi dapat mengurangi risiko anak terkena pneumonia. Selain sebagai upaya pencegahan, vaksin dapat menciptakan peluang untuk meningkatkan kelangsungan hidup anak lebih lanjut [12]. Berdasarkan rekomendasi dari IDAI, salah satu vaksin yang direkomendasikan untuk mencegah pneumonia adalah vaksin PCV.

● Pneumokokus (PCV)

Vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) berisi protein konjugasi yang bertujuan mencegah penyakit akibat infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae atau lebih sering disebut sebagai kuman pneumokokus. Vaksin ini ditujukan untuk anak-anak dan dewasa [13] .

Dosis pemberian vaksin PCV untuk anak [13,14]:

- 3 dosis pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Kemudian diulang 1x pada usia 12-15 bulan. Vaksin diberikan dengan interval 4-8 minggu

Dosis pemberian vaksin PCV untuk dewasa [15]:

- Vaksin PCV dapat diberikan untuk semua usia, sedangkan vaksin PPSV (pneumococcal polysaccharide) dapat diberikan mulai usia 50

Pneumonia pada anak bukan hanya penyakit akut yang perlu diobati, tetapi juga memiliki potensi untuk memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan. Orang tua perlu memahami risiko tersebut, serta pentingnya upaya pencegahan pneumonia untuk melindungi masa depan anak.

Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika anak menunjukkan gejala pneumonia, seperti batuk berdahak, demam, sesak napas, dan nyeri dada. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes diagnostik untuk mendiagnosis pneumonia dan menentukan pengobatan yang tepat.

Artikel ini telah divalidasi oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

PP-PRV-IDN-0613-JUL-2024

Referensi:

1 National Library of Medicine. 2015. Long-term effects of pneumonia in young children https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5922344/

2 National Library of Medicine. 2024. Understanding the effect of indoor air pollution on pneumonia in children under 5 in low- and middle-income countries: a systematic review of evidence https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6513791/

3 World Health Organization. 2022. Pneumonia in children https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia

4 Artemis Hospital Gurugram. 2023. Long-term Effects of Pneumonia on Children's Lungs https://www.artemishospitals.com/blog/media-coverage/long-term-effects-of-pneumonia-on-children-s-lungs#:~:text=Children%20recovering%20from%20pneumonia%20face,coughing%2C%20and%20other%20asthma%20symptoms

5 Chest Journal. 2021. Pneumonia in Infancy and Risk for Asthma https://journal.chestnet.org/article/S0012-3692(21)00480-3/fulltext

6 National Heart, Lung, and Blood Institute. 2022. Pneumonia Prevention https://www.artemishospitals.com/blog/media-coverage/long-term-effects-of-pneumonia-on-children-s-lungs#:~:text=Children%20recovering%20from%20pneumonia%20face,coughing%2C%20and%20other%20asthma%20symptoms

7 American Lung Association. 2024. Preventing Pneumonia https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/pneumonia/preventing-pneumonia

8 Resa Ana Dina, Ratna Djuwita. 2021. The Role of Exclusive Breastfeeding in Reducing Pneumonia Prevalence in Children Under Five https://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/issue/download/2809/The%20Role%20of%20Exclusive%20Breastfeeding%20in%20Reducing%20Pneumonia%20Prevalence%20in%20Children%20Under%20Five

9 Food and Drug Administration. Keep Your Air Clear: How Tobacco Can Harm Your Lungs. 2020 https://www.fda.gov/tobacco-products/health-effects-tobacco-use/keep-your-air-clear-how-tobacco-can-harm-your-lungs

10 Tobacco-Free Kids. Smoking Immediate Effects on the Body. 2009 https://assets.tobaccofreekids.org/factsheets/0264.pdf

11 CDC. Health Problems Caused by Secondhand Smoke. 2024 https://www.cdc.gov/tobacco/secondhand-smoke/health.html

12 National Library of Medicine. Vaccines to prevent pneumonia and improve child survival. 2008 https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18545739/

13 IDAI. Jadwal Imunisasi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2023 https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai

14 IDAI. Sekilas Vaksin Pneumokokus. 2017 https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-vaksin-pneumokokus

15 Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI tahun. Jadwal Imunisasi Dewasa. 2023 https://satgasimunisasipapdi.com/jadwal-imunisasi-dewasa/

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: