
Kenali Hepatitis B
22 Jul 2017
Author: dr. Afiah Salsabila
8 Mar 2024
Topik: psoriasis, Kulit Sensitif, Kulit Iritasi, Kesehatan Kulit
Psoriasis adalah kondisi inflamasi kulit yang dapat terjadi pada segala usia, termasuk pada anak-anak. Lesi yang dihasilkan tampak sebagai plak merah yang dilapisi sisik berwarna perak. Penyakit ini bersifat kronik dan tidak bisa sembuh total. Sebagai dokter anak, mengetahui gambaran klinis, diagnosis, dan pilihan pengobatan terbaru untuk psoriasis penting supaya bisa memberikan perawatan yang optimal pada anak-anak yang memilikinya.
Psoriasis dialami oleh 1% anak-anak, menjadikannya kelainan kulit kronik yang paling sering terjadi kedua pada anak setelah dermatitis atopik. Usia rata-rata awitan psoriasis memiliki pola bimodal, dengan puncak pada usia 15-20 tahun dan 55-60 tahun. Penyakit ini memiliki faktor genetik yang sangat kuat; riwayat keluarga dengan psoriasis meningkatkan risiko mendapatkan psoriasis. Tak hanya faktor genetik, ekspresi penyakit psoriasis juga dapat dipicu oleh faktor-faktor lingkungan seperti cedera mekanik, kimia, dan radiasi; obat-obatan tertentu seperti klorokuin, litium, beta-blocker, non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs); stres psikologis, konsumsi alkohol, merokok, obesitas, hipokalsemia, dan musim dingin. Pada kulit pasien psoriasis, trauma pada kulit dapat menginduksi munculnya lesi, sebuah fenomena yang disebut sebagai “fenomena Koebner”.
Diagnosis psoriasis bisa dilakukan secara klinis. Pada bayi, lesi psoriasis sering timbul pada area popok. Efloresensi yang dihasilkan berupa plak eritematosa berbatas tegas pada selangkangan dan lipatan inguinal. Lesi cenderung basah. Cara membedakannya dengan kandidiasis kutis adalah tidak adanya lesi satelit. Pada bayi dengan psoriasis, lesi yang muncul biasanya tebal dan bersisik. Di anak yang lebih besar, lesi yang muncul tampak mirip dengan lesi pada orang dewasa namun lebih sedikit, tipis, dan kecil. Tidak seperti pada orang dewasa yang area predileksinya adalah bagian tubuh ekstensor, lesi pada anak-anak justru cenderung terletak pada area-area fleksor, ditambah dengan wajah dan kulit kepala, dan wajah. Pada beberapa anak, lesi psoriasis bisa muncul pada lubang telinga dan sering salah didiagnosis sebagai otitis eksterna. Psoriasis juga bisa muncul di kuku sebagai pitting, onikodistrofi, onikolisis, hiperkeratosis subungual, dan oil spots. Varian lain seperti guttate, invers, pustular, dan eritrodermik juga dapat terlihat.
Bila gambaran klinis kurang jelas, biopsi kulit dapat diperoleh untuk mengkonfirmasi diagnosis secara histologis. Penting untuk membedakan psoriasis dengan gangguan kulit papulosquamous lainnya yang juga sering terjadi pada masa kanak-kanak seperti dermatitis atopik, dermatitis seboroik, dan pityriasis rosea. Gambaran histopatologis psoriasis akan menunjukkan parakeratosis, mikro-abses, perpanjangan tepi kulit, dan pustul spongiformis Kogoj dengan kapiler yang berkelok-kelok di papilla dermal. Tes laboratorium yang relevan mencakup kultur tenggorokan untuk menyingkirkan infeksi streptokokus bila psoriasis guttata dicurigai.
Target pengobatan psoriasis pada anak adalah mengendalikan gejala, serta menjaga kesejahteraan emosional anak. Terapi topikal tetap menjadi lini pertama dan mencakup kortikosteroid topikal, analog vitamin D, dan inhibitor kalsineurin. Krim halobetasol 0.05% dan salep klobetasol propionate 0.05% menunjukkan efikasi yang baik setelah 2 minggu pemberian. Efek samping lokal yang ditimbulkan oleh kedua steroid topikal tersebut adalah atrofi kulit. Fototerapi dengan UVB narrowband juga efektif dan relatif aman pada anak-anak. Untuk penyakit sedang-berat, agen sistemik dapat dipertimbangkan, yaitu metotreksat, siklosporin dan agen biologis Etanercept. Risiko dan manfaat dari setiap pengobatan sistemik harus dibahas secara menyeluruh dengan pasien dan keluarga. Langkah-langkah gaya hidup seperti menghindari trauma atau iritan, konseling penurunan berat badan jika kelebihan berat badan, dan dukungan psikologis harus dimasukkan ke dalam rencana pengelolaan.
Dalam merawat anak-anak dengan psoriasis, dokter anak memainkan peran penting melalui deteksi dini dan diagnosis, edukasi pasien, melakukan pemilihan terapi anti-inflamasi yang tepat, memantau efek samping pengobatan atau komorbiditas, dan koordinasi perawatan secara keseluruhan. Dengan memahami manifestasi psoriasis pada anak, dokter anak dapat secara signifikan meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang memilikinya.
Referensi: