Donor ASI: bagaimana prosedur yang tepat?
Author: dr. Dini Mirasanti, Sp.A
Topik: Donor ASI, ASI , Breastfeeding, Nutrisi, 0-6 Bulan, 6-12 Bulan, 1-3 Tahun
Air susu ibu (ASI) yang diberikan secara eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan adalah makanan yang paling sempurna untuk bayi. Setiap ibu pasti ingin memberikan ASI untuk anaknya namun ada beberapa kondisi yang membuat seorang anak tidak mendapatkan ASI dari ibunya. Pada kondisi demikian, ASI yang diperoleh dari seorang ibu donor merupakan opsi terbaik bagi seorang bayi terutama bagi bayi baru lahir. Pada bayi baru lahir, terutama bayi sakit, bayi prematur, dan bayi dengan berat lahir di bawah 1.500 gram, ASI donor merupakan pilihan utama setelah ASI ibu sendiri sebagai pilihan nutrisi.
Tidak setiap ibu yang memiliki bayi dapat mendonorkan ASInya untuk bayi lain. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan dua tahap penapisan atau skrining bagi calon ibu pendonor ASI. Penapisan tahap I terdiri dari:
- Memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan
- Sehat dan tidak mempunyai kontra indikasi menyusui
- Produksi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayinya dan memutuskan untuk mendonasikan ASI atas dasar produksi yang berlebih
- Tidak menerima transfusi darah atau transplantasi organ/jaringan dalam 12 bulan terakhir
- Tidak mengkonsumsi obat, termasuk insulin, hormon tiroid, dan produk yang bisa mempengaruhi bayi. Obat/suplemen herbal harus dinilai kompatibilitasnya terhadap ASI
- Tidak ada riwayat menderita penyakit menular, seperti hepatitis B atau C, HIV, atau HTLV2
- Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko terinfeksi penyakit menular, seperti HIV, HTLV2, hepatitis B atau C, seperti penderita hemofilia yang rutin menerima komponen darah, seseorang yang menggunakan obat ilegal, perokok, atau minuman beralkohol
Penapisan tahap II terdiri dari:
- Harus menjalani skrining yang meliputi tes HIV, human T-lymphotropic virus (HTLV), sifilis, hepatitis B, hepatitis C, dan CMV (bila akan diberikan pada bayi prematur)
- Apabila ada keraguan terhadap status pendonor, tes dapat dilakukan setiap 3 bulan
- Setelah melalui tahapan penapisan, ASI harus diyakini bebas dari virus atau bakteri dengan cara pasteurisasi atau pemanasan
ASI merupakan produk biologis sehingga berisiko mengalami kontaminasi oleh virus maupun bakteri. Pasteurisasi atau pemanasan merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kontaminasi tersebut. Virus hepatitis dan HIV diketahui tidak lagi aktif dengan kedua metode tersebut. Pada proses pendonoran ASI informal, risiko kontaminasi ASI oleh virus dan bakteri lebih tinggi apalagi jika tidak dilakukan penapisan terhadap pendonor dan pasteurisasi.
Daftar bacaan:
- IDAI. Donor ASI. Tersedia di https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/donor-asi
- American Academy of Pediatrics. Donor Human Milk for the High Risk Infant: Preparation, Safety, and Usage Options in the United States. Pediatrics. 2017;139: Donor Human Milk for the High Risk Infant: Preparation, Safety, and Usage Options in the United States