Meta PixelHubungan Konsumsi Ultra-Processed Food dengan Obesitas dan Risiko Penyakit Kardiometabolik pada Anak dan Remaja<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Hubungan Konsumsi Ultra-Processed Food dengan Obesitas dan Risiko Penyakit Kardiometabolik pada Anak dan Remaja

Author: dr. Afiah Salsabila

4 Jun 2025

Topik: UPF, Obesitas, Obesity

Ultra-processed food (UPF) merupakan produk makanan yang mengalami proses industri yang intensif dan biasanya mengandung bahan tambahan, gula, lemak jenuh,  natrium tinggi, serta rendah serat dan mikronutrien penting lainnya. Beberapa studi terkini menunjukkan hubungan kuat antara konsumsi UPF dengan peningkatan risiko obesitas serta gangguan metabolik yang menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskular (CVD) dan metabolik syndrome. Hal ini menyoroti dampak jangka panjang konsumsi UPF pada anak dan remaja . (1–3)


Konsumsi UPF dan Hubungannya dengan Obesitas

Sebuah studi pada anak dan remaja di Yordania melaporkan bahwa sekitar 40% asupan energi harian berasal dari UPF. Meskipun korelasi antara konsumsi UPF dan Indeks Massa Tubuh (BMI) tidak selalu signifikan, terdapat korelasi  yang signifikan antara konsumsi UPF dan lingkar pinggang (waist circumference) yang merupakan indikator obesitas sentral (r = 0.119, P = 0.005). (1)

Studi lain yang dilakukan pada 1426 anak usia prasekolah di Spanyol  menemukan bahwa konsumsi UPF dalam jumlah yang tinggi berhubungan positif dengan peningkatan z-score BMI, lingkar pinggang, dan indeks massa lemak (fat mass index). Selain itu, konsumsi UPF juga berhubungan erat dengan peningkatan kadar glukosa plasma puasa dan penurunan kadar kolesterol HDL yang merupakan faktor risiko kardiometabolik. Studi ini menegaskan bahwa konsumsi UPF yang tinggi pada usia dini sudah berkontribusi terhadap parameter obesitas dan risiko metabolik yang berpotensi berlanjut ke masa dewasa. (3)


Konsumsi UPF dan Risiko Penyakit Kardiometabolik Jangka Panjang

Sebuah studi prospektif di Korea pada anak dan remaja obesitas dengan 149 partisipan memperlihatkan bahwa konsumsi UPF yang lebih tinggi secara signifikan terkait dengan prevalensi metabolic associated steatotic liver disease (MASLD), resistensi insulin, serta peningkatan kadar insulin. Terdapat hubungan dosis-respons linier antara konsumsi UPF dan risiko MASLD serta resistensi insulin, yang menunjukkan bahwa peningkatan 10% proporsi UPF dalam asupan makanan meningkatkan risiko kondisi-kondisi tersebut secara signifikan. (2)

Salah satu hal yang dapat menjelaskan hal ini adalah tingginya kandungan gula rafinasi dan karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi pada UPF yang memicu lonjakan insulin berulang sehingga menyebabkan resistensi insulin. Kondisi ini menyebabkan akumulasi lemak di hati dan jaringan adiposa, memicu peradangan sistemik dan gangguan metabolik yang menjadi cikal bakal MASLD dan sindrom metabolik. Selain itu, zat tambahan dalam UPF seperti pengawet, aditif kimia, dan kontaminan yang dihasilkan selama proses pengolahan juga diduga berperan dalam kerusakan metabolik dan inflamasi kronis. (2)


Rekomendasi Berdasarkan Temuan Studi

Berdasarkan bukti-bukti tersebut, sangat penting untuk membatasi konsumsi UPF terutama pada anak-anak dan remaja guna mengurangi risiko obesitas dan gangguan kardiometabolik. Pengurangan kontribusi UPF dalam asupan energi harian dapat dicapai dengan membatasi pemasaran dan akses UPF di lingkungan sekolah dan ruang publik yang menjadi pusat aktivitas anak-anak. Selain itu, promosi pola makan sehat yang menekankan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan sumber protein sehat, harus terus didorong agar pola makan anak menjadi lebih berkualitas dan seimbang. Kebijakan publik seperti pelabelan makanan yang jelas, pembatasan penjualan UPF di institusi pendidikan, serta kampanye edukasi kesehatan masyarakat tentang dampak buruk UPF juga perlu diimplementasikan. Lebih lanjut, penelitian longitudinal yang lebih luas sangat dibutuhkan untuk memantau dampak jangka panjang konsumsi UPF terhadap kesehatan kardiometabolik, sehingga intervensi yang tepat dan efektif dapat dirancang di masa depan. Pendekatan komprehensif ini sangat penting untuk menekan beban penyakit metabolik di masa depan dengan memulai perubahan pola makan yang sehat sejak masa kanak-kanak. (1-3)


Kesimpulan

Konsumsi UPF memiliki hubungan yang sangat kuat dengan obesitas dan peningkatan risiko penyakit kardiometabolik, termasuk MASLD dan resistensi insulin pada anak dan remaja. Intervensi dini yang mengurangi konsumsi UPF dan meningkatkan kualitas diet sejak masa kanak-kanak sangat dibutuhkan untuk mencegah beban penyakit metabolik di masa depan.


Referensi

  1. Al Hourani H, Abu Shhadeh H, Al-Jawaldeh A. Association between consumption of ultra processed foods and obesity among Jordanian children and adolescents. Sci Rep. 2025;15:9326. doi:10.1038/s41598-025-93506-3
  2. Lee GY, Lim JH, Joung H, Yoon D. Association Between Ultraprocessed Food Consumption and Metabolic Disorders in Children and Adolescents with Obesity. Nutrients. 2024;16(20):3524. doi:10.3390/nu16203524
  3. Khoury N, Martínez MÁ, Garcidueñas-Fimbres TE, et al. Ultraprocessed Food Consumption and Cardiometabolic Risk Factors in Children. JAMA Netw Open. 2024;7(5):e2411852. doi:10.1001/jamanetworkopen.2024.11852