ISPA dan Demam Berulang Berhubungan dengan Gangguan Perkembangan Otak Anak
Oleh: dr. Arief
Topik: Demam, Suhu Demam, ISPA, Perkembangan, Gangguan Perkembangan
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa akumulasi penyakit demam dan pernapasan pada bayi berhubungan erat dengan gangguan neurologis dan pertumbuhan yang kurang optimal. Penelitian ini melibatkan 499 bayi berusia 0-3 bulan yang tinggal di wilayah pedesaan dengan sumber daya terbatas di barat daya Guatemala. Selama periode Juni 2017 hingga Juli 2018, mereka secara rutin dipantau di rumah untuk mencatat gejala seperti batuk, demam, muntah, atau diare.
Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar bayi yang mengalami akumulasi penyakit batuk dan demam mengalami penurunan skor perkembangan neurologis pada usia 12-15 bulan. Dari total bayi yang diteliti, 32,6 persen mengalami pertumbuhan terhambat, dan 16,7 persen mengalami mikrosefali pada usia tersebut. Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara akumulasi penyakit dan masalah pertumbuhan pada bayi.
Temuan ini menyoroti pentingnya memahami dampak penyakit infeksi pada awal kehidupan bayi terhadap perkembangan dan pertumbuhan mereka. Walaupun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi lebih lanjut jenis penyakit yang disebabkan oleh patogen tertentu, respons tubuh terhadap penyakit-penyakit ini, serta hubungannya dengan perkembangan neurologis bayi.
Referensi:
Olson DMD, Lamb MM, Connery AK, Colbert AM, Calvimontes DM, Bauer D, Paniagua-Avila MA, Martínez MA, Arroyave P, Hernandez S, Colborn KL, Roell Y, Waggoner JJ, Natrajan MS, Anderson EJ, Bolaños GA, El Sahly HM, Munoz FM, Asturias EJ. Cumulative Febrile, Respiratory, and Gastrointestinal Illness Among Infants in Rural Guatemala and Association With Neurodevelopmental and Growth Outcomes. Pediatr Infect Dis J. 2023 Sep;42(9):739-744. doi: 10.1097/INF.0000000000004006.