primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Kapan Anak Boleh Konsumsi Susu UHT?

Author: Marisha A

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Susu UHT, Kesehatan Bayi, Kesehatan

Setelah mendapatkan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya, bayi mulai diperbolehkan mengonsumsi makanan tambahan lainnya. Selain MPASI, pemberian susu formula hingga susu UHT juga diperbolehkan. Namun, sebelum memberikan susu UHT untuk si Kecil, MomDad perlu mengetahui beberapa informasi berikut terlebih dulu. Simak, yuk!

Aturan pemberian susu UHT pada bayi

glass-jar-full-milk.jpg

Susu UHT (ultra high temperature) adalah susu sapi segar yang dipanaskan pada suhu 135 derajat Celcius selama beberapa detik, kemudian didinginkan. Proses ini bertujuan untuk membunuh kuman-kuman yang ada di dalam susu segar. Kandungan nutrisi di dalam UHT sebenarnya sama dengan kandungan nutrisi pada susu segar yang dipasteurisasi.

Susu UHT dapat digunakan sebagai campuran saat memasak MPASI, tetapi tidak boleh dijadikan pengganti ASI atau susu formula pada anak berusia kurang dari 1 tahun. Susu yang diproses menggunakan teknik UHT sebenarnya sudah aman untuk dikonsumsi anak di atas usia 1 tahun.

Asupan susu dapat diperoleh dari ASI (sebelum usia 2 tahun), dari susu formula pertumbuhan atau susu segar terpasteurisasi maupun dari susu UHT. Asupan susu juga dapat diganti oleh produk susu, seperti yoghurt, keju, es krim yang mengandung susu dan sebagainya.

Perlu diingat bahwa susu atau produk susu bukanlah minuman atau makanan yang esensial untuk anak yang sudah dapat makan. Karena itu, untuk anak yang mengalami alergi atau intoleransi susu, kebutuhan akan protein hewani dapat dipenuhi dengan makan sumber protein hewani lain seperti telur, ikan, ayam, daging, dan sebagainya.

MomDad harus memastikan agar asupan susu tidak melebihi 500 ml per harinya agar tidak kesulitan memberi anak makan padat akibat terlalu kenyang minum susu.

Cara pemberian susu UHT yang tepat

milk-yogurt-cottage-cheese.jpg

Susu UHT sudah steril sehingga tidak perlu dipanaskan lagi saat ingin dikonsumsi. Memanaskan susu justru dapat menyebabkan perubahan kandungan gizi di dalamnya. Laktosa yang merupakan karbohidrat utama susu dapat berubah menjadi laktulosa, suatu jenis karbohidrat yang tidak dapat diserap oleh usus.

Protein yang dipanaskan juga dapat mengalami denaturasi dan terpecah, sehingga susu dapat mengalami perubahan rasa, warna, serta tampak bergumpal. Meskipun demikian, pemanasan tidak mengurangi jumlah dan kualitas protein.  

Lemak juga dapat terdampak pemanasan. Umumnya, meskipun total kandungan lemak dalam susu tidak berubah, namun pemanasan dapat mengubah ikatan ganda lemak rantai panjang menjadi rantai sedang atau rantai pendek. Pemanasan juga dapat mengubah beberapa jenis kandungan vitamin seperti vitamin B.

Pemanasan umumnya digunakan apabila Mom menggunakan susu sebagai campuran bahan masakan, misalnya untuk membuat puding. Hal ini boleh dilakukan dan Mom tidak perlu khawatir karena perubahan yang terjadi tidaklah esensial.

Nah, supaya lebih aman,  MomDad dapat membaca artikel mengenai cara tepat memilih susu UHT untuk si Kecil di sini. Semoga membantu, MomDad!

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

Sumber foto: Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: