Mitos & Fakta seputar Motorik Kasar Bayi, MomDad Sudah Tahu?
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: 7-12 bulan, Article, Parenthood, Motorik Kasar, Tumbuh Kembang
“Motorik kasar anak laki-laki lebih cepat berkembang daripada anak perempuan.”
MomDad pernah mendengar pernyataan di atas? Pernyataan tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak mitos dan fakta seputar perkembangan motorik kasar bayi. Sebelum percaya mitos-mitos yang pernah didengar, sebaiknya kenali perkembangan motorik kasar pada bayi dan faktanya melalui penjelasan di bawah.
Peran Motorik Kasar dalam Tumbuh Kembang Bayi
Perkembangan motorik kasar memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi, seperti membantu mengembangkan keterampilan keseimbangan dan koordinasi. Ini diperlukan untuk melakukan tindakan seperti duduk, meraih objek, dan berjalan tanpa terjatuh. Nah, untuk bisa berdiri sendiri, bayi memerlukan tahapan perkembangan motorik kasar seperti gambar di bawah:
Gambar 1. Perkembangan motor kasar usia 0-12 bulan. Sumber gambar: Johnson CP, Blasco PA. Infant growth and development. Pediatrics in review. 1997;18:231
Tanda perkembangan motor kasar yang sehat adalah sesuai dengan milestones sesuai usia, gerakan yang dihasilkan simetris antara kedua sisi batang tubuh, tidak ada bagian tubuh yang kaku, serta tidak didapatkan preferensi kepala ke salah satu sisi tubuh [1,2].
Tahapan Perkembangan Motorik Kasar
Umumnya, seorang anak akan mengalami perkembangan motorik sesuai sekuens di atas. Range pencapaian kemampuan memiliki rentang normal untuk anak. Misalnya, sebelum bayi memiliki kemampuan merangkak usia 7-9 bulan, ia harus melewati beberapa milestones di usia sebelumnya untuk memberikan kekuatan serta kemampuan merangkak, seperti duduk tanpa bantuan, mengangkat dan mempertahankan kepala tegak, menguatkan otot lengan dan kaki, dan seterusnya[2].
Ada mitos yang menyebutkan bahwa perkembangan motorik kasar pada anak laki-laki lebih cepat daripada anak perempuan. Faktanya, studi menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara onset waktu berjalan mandiri pada anak laki-laki vs perempuan [3].
Selain itu, mitos lain mengatakan bahwa meninggalkan bayi dalam permainan mandiri (solo play) dapat merusak perkembangan mereka. Padahal, solitary play atau independent play justru merupakan tahapan awal perkembangan anak dalam bermain. Dalam solitary play, seorang anak akan belajar mencari ketertarikan, mengembangkan kreativitas dan imajinasi, dan mengatasi kebosanannya sendiri, belajar mengembangkan konsentrasi, persistensi dan menyelesaikan kegiatan. Umumnya terjadi pada usia 0-2 tahun [4,5].
Itu dia penjelasan mengenai motorik kasar pada bayi. Jangan lupa untuk memantau perkembangan bayi agar jika perkembangannya tidak sesuai dengan usia, MomDad bisa mengonsultasikan dengan dokter anak.
Referensi:
- Gwen Dewar, Ph.D. Motor milestones: How do children develop during the early years?. Parenting Science, 2019.
- Help your Baby Develop Motor Skills | Track Baby Milestones
- Developmental Differences Between Boys and Girls
- The 6 Stages of How Kids Learn to Play | Child Development
- What Is Solitary Play? Healthline. 29 Juli 2019.