
Berapa Lama Waktu Tidur yang Dibutuhkan oleh Anak? Ini Panduannya
10 Mar 2022
Author: dr. Afiah Salsabila
27 Nov 2024
Topik: Tenggelam, Pertolongan Pertama Tenggelam, Disabilitas
Pendahuluan
Menurut data dari World Health Organization (WHO), tenggelam mencakup sekitar 7% dari semua kematian akibat cedera di seluruh dunia. [1,2] Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti disabilitas dan kematian. Penanganan yang cepat dan efektif perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi-komplikasi tersebut.
Artikel ini merangkum langkah-langkah yang perlu diambil sebagai bagian dari penanganan darurat korban tenggelam berdasarkan panduan terkini dari American Academy of Pediatrics (AAP) dan American Heart Association (AHA).
Tahapan Penanganan Darurat: Drowning Chain of Survival
Panduan terbaru AHA dan AAP menyoroti lima langkah penting dalam Drowning Chain of Survival yang juga dirangkum dalam Gambar 1.. [1,2]:
Pendekatan ini menekankan pentingnya tindakan pencegahan dan respons cepat untuk meminimalkan risiko kematian akibat tenggelam. Langkah-langkah tersebut dibuat untuk mengurangi risiko hipoksia, yang dengan mudah berkembang menjadi henti napas dan henti jantung jika tidak dimitigasi secepatnya. Ketika evakuasi, penyelamat perlu melakukan hal-hal berikut:
Prosedur ini harus dimulai segera sesuai indikasi setelah korban diangkat dari air. Semua individu yang mengalami tenggelam yang tidak sadarkan diri dan tidak menunjukkan tanda napas perlu diasumsikan mengalami henti jantung. Tenaga medis dapat memeriksa nadi dengan durasi maksimal 10 detik sebelum melakukan RJP. Namun, pada orang awam yang terlatih untuk melakukan RJP, RJP bisa langsung dilakukan tanpa memeriksa nadi karena menurut penelitian, pemeriksaan nadi oleh orang awam seringkali salah dan dapat memperlambat proses penyelamatan korban. Penekanan pada ventilasi sangat penting karena mayoritas kasus henti jantung akibat tenggelam disebabkan oleh hipoksia. [1,2]
Pemberian oksigen tambahan: Jika tersedia, oksigen dengan konsentrasi tinggi harus diberikan untuk mengatasi hipoksemia selama resusitasi. [2].
Penggunaan AED pada Kasus Tenggelam
Kondisi henti jantung dengan shockable rhythm (pulseless VT dan asistol) hanya ditemukan pada 2–12% kasus henti jantung akibat tenggelam. Pada kasus-kasus tersebut, penggunaan AED perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa korban . [1,2]
Pemantauan dan Penatalaksanaan Lanjutan
Setelah resusitasi, semua korban tenggelam yang membutuhkan RJP harus dirujuk ke rumah sakit untuk evaluasi lebih lanjut. Langkah-langkah pemantauan meliputi:
Kesimpulan
Penanganan darurat yang cepat dan tepat pada kasus tenggelam dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir risiko disabilitas.. Panduan AAP dan AHA menawarkan pendekatan berbasis bukti yang menekankan pentingnya mempertahankan ventilasi, pencegahan hipoksia, dan tindakan pemantauan lanjutan. Implementasi langkah-langkah dalam Drowning Chain of Survival oleh tenaga kesehatan dapat meningkatkan kualitas perawatan dan hasil klinis pasien tenggelam.
Referensi
10 Mar 2022
8 Apr 2022
26 Sep 2022
7 Nov 2022