
Penyebab-Penyebab Picky Eating
19 Jul 2024
Author: Editorial Primapro
5 Jul 2024
Topik: Stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang jauh di bawah rata-rata dibandingkan dengan anak seusianya, atau lebih spesifiknya, di bawah -2 SD pada kurva pertumbuhan WHO. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang memerlukan intervensi dari pihak-pihak lintas sektor.
Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, sanitasi yang buruk, kurangnya pendidikan gizi, dan faktor sosial ekonomi. Anak-anak yang tidak mendapatkan nutrisi berkualitas tinggi selama masa pertumbuhan awal, khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan, sangat berisiko mengalami stunting. Lingkungan yang tidak bersih meningkatkan risiko infeksi dan penyakit yang berdampak pada status gizi anak. Penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan yang sering terjadi juga dapat memperparah malnutrisi yang dialami karena dapat menghambat penyerapan nutrisi. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi yang baik dan praktik pemberian makan yang benar juga dapat menyebabkan stunting. Kemiskinan dan akses yang terbatas ke layanan kesehatan dan makanan bergizi turut mempengaruhi prevalensi stunting.
Stunting memiliki dampak jangka panjang yang serius, tidak hanya pada kesehatan fisik anak tetapi juga pada perkembangan kognitif dan kemampuan belajar mereka. Anak-anak yang mengalami stunting berisiko memiliki IQ yang lebih rendah, prestasi akademis yang buruk, dan kemampuan produktivitas yang berkurang di masa dewasa. Selain itu, stunting juga berhubungan dengan kualitas hidup anak di kemudian hari.
Pencegahan stunting memerlukan pendekatan yang holistik dan multi-sektoral, melibatkan berbagai bidang seperti kesehatan, sanitasi, dan pendidikan. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah stunting termasuk peningkatan gizi ibu dan anak, pemberian makanan pendamping ASI yang tepat, pengelolaan penyakit dan infeksi, perbaikan sanitasi dan akses air bersih, serta edukasi dan pemberdayaan orang tua. Pemberian suplemen gizi kepada ibu hamil dan menyusui, serta promosi pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi pada anak-anak juga sangat penting. Perbaikan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai dapat mengurangi risiko infeksi. Memberikan pendidikan gizi kepada orang tua dan keluarga tentang pentingnya pola makan yang seimbang dan praktik pemberian makan yang benar juga dapat membantu mengurangi prevalensi stunting.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, tantangan dalam penanganan stunting masih banyak. Di beberapa daerah terpencil, akses ke fasilitas kesehatan masih terbatas, sehingga sulit untuk memberikan intervensi yang diperlukan. Pendanaan yang terbatas dan kurangnya tenaga ahli dalam bidang gizi dan kesehatan juga menjadi hambatan dalam program pencegahan stunting. Mengubah perilaku dan praktik pemberian makan yang sudah mengakar dalam masyarakat memerlukan waktu dan usaha yang konsisten.
Stunting adalah masalah kesehatan masyarakat yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk pencegahannya. Upaya untuk mengurangi prevalensi stunting harus mencakup peningkatan gizi, pengelolaan penyakit, perbaikan sanitasi, serta edukasi dan pemberdayaan orang tua. Melalui kerjasama lintas sektor dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan masalah stunting dapat ditangani dengan lebih efektif, sehingga generasi mendatang dapat tumbuh sehat dan produktif.
de Onis M, Branca F. Childhood stunting: a global perspective. Matern Child Nutr. 2016 May;12 Suppl 1(Suppl 1):12-26. doi: 10.1111/mcn.12231. PMID: 27187907; PMCID: PMC5084763.