Rekomendasi Jadwal Imunisasi Anak IDAI Tahun 2023 Telah Diterbitkan
Oleh: dr. Afiah Salsabila
Topik: Vaksinasi, Vaksinasi DPT, Jadwal, Jawal Vaksinasi, Vaksin MR, Vaksin HPV, Vaksin Influenza, Vaksin Tdap, Vaksin MMR
Jadwal imunisasi IDAI telah diperbaharui untuk tahun 2023. Revisi dilakukan untuk menyiasati adanya perubahan data epidemiologi, efikasi, vaksin baru, izin Badan POM, rekomendasi WHO, serta perubahan/penambahan program Imunisasi Kemenkes. Ada beberapa perubahan-perubahan tertentu yang perlu diperhatikan, namun sebagian besar jadwal imunisasi tidak berubah.
Rekomendasi jadwal vaksin Hepatitis B, BCG, Polio, Hepatitis A, Tifoid, dan HPV tidak berubah.Vaksin Hepatitis B masih disarankan untuk diberikan 4 kali dengan dosis pertama diberikan pada bayi sesaat setelah lahir dan dosis berikut diberikan pada usia 2,3,4 bulan bersamaan dengan DTP dan HiB, vaksin BCG masih disarankan untuk diberikan sekali dalam satu bulan pertama kelahiran jika tidak terinfeksi tuberkulosis, vaksin OPV diberikan minimal 3 kali dan IPV minimal 2 kali pada usia 4 dan 9 bulan, dan vaksin HPV yang mengandung serotipe 16 dan 18 diberikan pada anak perempuan usia 9-14 tahun dalam 2 dosis dengan interval 6-15 bulan. Jika dosis pertama diberikan pada umur 15 tahun ke atas, jumlah dosis yang diberikan adalah 3 dengan jadwal vaksin bivalen 0, 1, 6 bulan dan quadrivalen atau nonavalen 0, 2, 6 bulan.
Perubahan utama pada revisi jadwal imunisasi terbaru adalah adanya penjadwalan untuk vaksin Dengue TAK-003. Vaksin ini diberikan untuk individu usia 6-45 tahun dalam 2 dosis dengan interval 3 bulan. Vaksin ini bisa diberikan tanpa didahului pemeriksaan serologi karena boleh diberikan pada individu yang seropositif maupun seronegatif, berbeda dengan vaksin dengue yang sebelumnya, vaksin Chimeric Yellow Fever Dengue (CYD). Untuk vaksin dengue yang sebelumnya, pemberian diberikan pada usia 9-16 tahun saja, sebanyak 2 kali dengan interval 6 bulan dan hanya boleh diberikan pada anak yang terkonfirmasi seropositif dengue.
Pada jadwal ini bisa dilihat bahwa ada beberapa vaksin yang diberikan bersamaan. Hal ini terbukti aman dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian vaksin ganda tidak menyebabkan perubahan bermakna pada KIPI dan imunitas. Pemberian vaksin ganda justru menguntungkan karena dapat membantu mengejar imunisasi yang tertinggal.
Referensi:
1.https://www.idai.or.id/publications/buletin-idai/buletin-idai-edisi-148-juni-2023
2. https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/2352