Seputar Vaksin Dengue di Indonesia: CYD-TDV vs. TAK-003
Oleh: dr. Afiah Salsabila
Topik: Vaksin Dengue, Virus Dengue, Pekan Vaksin, Vaksinasi
Indonesia merupakan salah satu negara endemis Dengue. Kondisi ini tak kunjung membaik walaupun diterapkan usaha-usaha untuk mengontrol nyamuk yang merupakan vektor penyakit tersebut. Maka dari itu, pencegahan penyakit Dengue perlu disuplementasi dengan pemberian vaksin Dengue pada populasi secara menyeluruh. Saat ini ada dua jenis vaksin Dengue yang beredar di Indonesia: Dengvaxia® (CYD-TDV) dan QDENGA® (TAK-003).
Vaksin CYD-TDV adalah vaksin Dengue pertama yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. Vaksin ini diindikasikan untuk anak 6-16 tahun. Vaksin hidup dilemahkan ini dibuat dengan cara mengganti beberapa sekuens genetik dari vaksin virus demam kuning menggunakan teknologi recombinant DNA. Vaksin produksi Sanofi Pasteur ini dapat mengurangi risiko infeksi Dengue dari virus Dengue Serotipe 1, 2, 3, dan 4, serta penyakit Dengue berat. Dengan demikian, manifestasi klinis Dengue dapat lebih ringan dan morbiditas pun turun. Sebuah studi kohort di Thailand yang mengikutsertakan 4002 anak umur 4-11 tahun menunjukan bahwa CYD-TDV memiliki efikasi 55.6% untuk virus DENV-1, 9.2% untuk DENV-2, 75.3% untuk DENV-3, dan 100% untuk DENV-4.
Vaksin CYD-TDV diberikan tiga kali dengan masing-masing penyuntikan dilakukan dalam dosis 0.5 mL secara injeksi intramuskular dengan interval 6 bulan dari dosis sebelumnya. Pemberian vaksin CYD-TDV cukup sederhana, namun perlu dilakukan dengan perhatian khusus. Vaksin ini tidak boleh diberikan pada individu yang belum pernah terinfeksi Dengue, karena dapat meningkatkan risiko penyakit Dengue berat. Maka dari itu, anak yang direncanakan untuk mendapatkan vaksin CYD-TDV perlu dilakukan tes serologi IgG anti dengue atau memiliki catatan jelas kalau pernah terinfeksi virus Dengue yang terkonfirmasi dengan dengue rapid test NS1/PCR ELISA. Selain itu, walaupun petunjuk penggunaannya menuliskan bahwa bisa diberikan pada anak 6-16 tahun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan untuk menunggu hingga anak 9 tahun sampai diberikan vaksin CYD-TDV, karena penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan risiko Dengue yang memerlukan rawat inap jika vaksin ini diberikan pada anak di bawah 9 tahun.
Seperti CYD-TDV, TAK-003 adalah vaksin hidup dilemahkan tetravalen yang juga dapat memberi perlindungan dari penyakit Dengue akibat infeksi semua serotipe virus Dengue. Vaksin ini dapat diberikan pada individu umur 6-45 tahun. Vaksin produksi Takeda ini diberikan dalam dua dosis 0.5 mL lewat injeksi subkutan di mana dosis kedua diberikan 3 bulan setelah dosis pertama. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) TAK-003 kurang lebih sama dengan CYD-TDV, yaitu nyeri dan kemerahan pada tempat injeksi, nyeri otot, nyeri kepala, lemas, dan demam.
Walaupun TAK-003 memiliki banyak persamaan dengan CYD-TDV, TAK-003 memiliki perbedaan penting yaitu bisa diberikan tanpa diperlukannya tes pra vaksinasi. Hal ini karena TAK-003 boleh diberikan pada individu yang seronegatif, tidak seperti CYD-TDV yang hanya boleh diberikan pada individu yang seropositif Dengue, sesuai dengan alasan yang telah dijelaskan sebelumnya. Dari segi efikasi, TAK-003 lebih efektif terhadap virus Dengue seroptipe DENV-1 dan DENV-2 dibandingkan dengan serotipe DENV-3 dan DENV-4. Sebuah studi yang dilakukan 12 bulan setelah pemberian vaksin TAK-003 menunjukkan bahwa TAK-003 memiliki efikasi 73.7% terhadap DENV-1, 97.7% terhadap DENV-2, 62.6% terhadap DENV-3, dan tidak konklusif untuk DENV-4. Yang menarik dari penelitian tersebut, hasil di antara sub-kelompok seropositif dan seronegatif pada baseline tidak berbeda secara signifikan.
CYD-TDV dan TAK-003 telah diteliti dengan seksama dan aman dipakai untuk populasi di Indonesia jika diberikan sesuai indikasi dan pengawasan dokter. Kedua vaksin tersebut memiliki tujuan yang sama namun terdapat beberapa perbedaan sehingga anak yang hendak diberi vaksin Dengue harus diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan saran medis yang paling tepat mengenai pemilihan dan cara pemberian vaksin. Hal ini untuk memastikan bahwa tujuan utama pemberian vaksin Dengue terlaksana dengan meminimalisir risiko membahayakan pasien.