primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Seputar Vaksin nOPV2

Oleh: dr. Afiah Salsabila

Topik: Polio, Imunisasi Polio, SUB-PIN Polio

Sejak tahun 1988, insidensi penyakit polio sudah turun secara drastis dibandingkan sebelumnya. Poliovirus liar tipe 2 dan 3 sudah tereradikasi dan poliovirus liar tipe 1 hanya endemis di dua negara: Pakistan dan Afghanistan. Pencapaian ini hanya bisa di terjadi karena upaya kesehatan masyarakat dalam memberikan vaksinasi polio secara massal ke seluruh anak-anak di dunia. Walaupun demikian, polio masih menjadi masalah kesehatan yang perlu diperhatikan dengan munculnya beberapa Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. [1]


Sebagian besar dari KLB-KLB tersebut merupakan type 2 variant poliovirus (cVDPV2). Poliovirus jenis cVDPV2, seperti virus polio varian lainnya, bisa muncul akibat cakupan vaksinasi yang rendah. Populasi dengan cakupan vaksinasi yang rendah akan mengalami kekebalan kelompok yang rendah pula. Kondisi tersebut memberi kesempatan bagi virus yang dilemahkan dari vaksin polio oral untuk bermutasi menjadi jenis poliovirus dengan virulensi yang tinggi. Untungnya, saat ini sudah ada vaksin yang dikembangkan untuk mencegah cVDPV2, yaitu type 2 novel Oral Polio Vaccine (nOPV2). [1]


Vaksin nOPV2 adalah pengembangan dari monovalent oral polio vaccine type 2 (mOPV). Dari hasil uji klinis yang telah dilakukan, nOPV2 dibuktikan sama-sama aman dan efektif dalam mencegah polio tipe 2, tetapi lebih memiliki struktur genetik yang lebih stabil dibandingkan dengan mOPV, sehingga risiko untuk mutasi dan menyebabkan KLB lebih rendah. Setelah 3 tahun pemakaian, nOPV dibuktikan memiliki risiko 80% lebih rendah dalam menyebabkan KLB polio varian dibandingkan dengan mOPV. [1]  Keamanan vaksin nOPV2 sudah terbukti dari beberapa uji klinis yang dilakukan. Sejauh ini, belum ada laporan efek samping yang membahayakan. [2,3]


Pada tahun 2019, vaksin nOPV2 disebarluaskan di 35 negara yang terdampak oleh KLB cVDPV2, di bawah WHO Emergency Use Listing (EUL), yaitu mekanisme yang memberikan kesempatan bagi vaksin atau obat yang belum berlisensi untuk diberikan ke populasi yang membutuhkan secara dini. Di Indonesia, vaksin nOPV2 sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia sejak tahun 2023. [1,4]


Vaksin nOPV2 adalah vaksin yang efektif untuk meningkatkan imunitas terhadap poliovirus tipe 2. Keamanannya juga sudah terbukti oleh uji klinis yang telah dilakukan. Struktur genetiknya yang lebih stabil juga membuatnya pilihan yang terbaik baik untuk mencegah mutasi yang bisa menyebabkan KLB di kemudian hari.


Referensi:

  1. Global Polio Eradication Initiative (GPEI). cVDPV2 Outbreaks and the Type 2 Novel Oral Polio Vaccine. (nOPV2). [Internet]. 2024. Available from: https://polioeradication.org/wp-content/uploads/2024/01/GPEI-nOPV2-Factsheet-20240105.pdf
  2. Global Polio Eradication Initiative (GPEI). Clinical summary for novel oral polio vaccine type 2 (nOPV2) . [Internet]. 2024. Available from: https://polioeradication.org/wp-content/uploads/2020/05/Clinical-development-summary-nOPV2-20200521.pdf
  3. Ochoge M, Futa AC, Umesi A, Affleck L, Kotei L, Daffeh B, et al. Safety of the novel oral poliovirus vaccine type 2 (nOPV2) in infants and young children aged 1 to <5 years and lot-to-lot consistency of the immune response to nOPV2 in infants in The Gambia: a phase 3, double-blind, randomised controlled trial. The Lancet. 2024;403(10432):1164-75.
  4. WHO. Safety profile of nOPV2 vaccine. [Internet]. 2024. Available from: https://www.who.int/groups/global-advisory-committee-on-vaccine-safety/topics/poliovirus-vaccines


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: