Setelah MengASIhi, Kasih Susu Apa yang Bagus untuk si Kecil?
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Menyapih, Menyusui, Fresh Milk, Susu, Susu Sapi
Momen ketika si Kecil telah melewati fase ASI adalah saat yang penting dalam perjalanan nutrisi mereka. Orang tua perlu mempertimbangkan dengan cermat pilihan susu yang akan menjadi bagian penting dari pertumbuhan dan perkembangan anak. Ketika anak sedang aktif tumbuh, kebutuhan nutrisinya meningkat dan pilihan susu yang tepat dapat memiliki dampak besar pada kesehatan dan perkembangannya. Tetapi, apa sebenarnya jenis susu yang akan memenuhi kebutuhan nutrisi alami dan mudah diserap oleh tubuh setelah si Kecil berhenti menyusu?
ASI adalah sumber nutrisi esensial yang mendukung perkembangan optimal pada bayi. Namun, ketika masa ASI berakhir, pertanyaan muncul, apakah pemberian susu masih diperlukan? Nah, fresh milk menjadi salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan, terutama untuk anak-anak di atas usia 1 tahun. Keputusan ini tidak hanya penting dalam mencegah masalah intoleransi laktosa, tetapi juga dalam memberikan nutrisi seimbang yang dibutuhkan anak untuk pertumbuhan mereka.
Banyak orang tua mungkin bertanya-tanya tentang pilihan jenis susu terbaik untuk si Kecil setelah mengASIhi. Tentunya, MomDad perlu mempertimbangkan pemilihan susu yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Terlebih, anak yang sedang tumbuh pesat, membutuhkan banyak nutrisi, sehingga pemilihan susu yang tepat dapat berdampak positif pada kesehatan dan tumbuh kembanya. Alangkah baiknya jika si Kecil mendapatkan nutrisi alami dan mudah diserap oleh tubuh. Jadi, susu seperti apa yang sebaiknya diberikan ke si Kecil setelah selesai mengASIhi?
Fresh Milk Pasteurisasi jadi Susu Pilihan untuk si Kecil setelah Berusia 1 Tahun
Seperti kita ketahui, ASI berperan penting dalam tumbuh kembang bayi. ASI memberikan zat gizi yang adekuat pada bayi di awal bulan kehidupan dengan proporsi tepat. Di dalamnya terdapat protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, serta nutrisi baik lainnya. ASI juga mengandung antibodi dan zat kekebalan yang membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit. Ini sangat penting karena sistem kekebalan bayi belum sepenuhnya berkembang. Kebutuhan gizi bayi dapat dipenuhi dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan. Kemudian, ASI diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih.
Setelah lepas dari ASI, pemberian susu pada anak juga dapat diteruskan guna menunjang tumbuh kembangnya. Di antara sekian banyak jenis susu, fresh milk pasteurisasi dapat menjadi pilihan tepat setelah berhenti mengasihi, karena memiliki banyak keunggulan. Susu ini juga bisa dikonsumsi sejak anak berusia satu tahun, lho. Nah, berikut tabel perbandingan nutrisi antara ASI dan fresh milk: *Journal Perinatal Medicine, Koletzko. B, (2008)*
Pengertian Intoleransi Laktosa
MomDad perlu tahu bahwa laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam makanan yang banyak disukai anak-anak, seperti susu dan produk susu, seperti yogurt beku dan keju. Laktosa dipecah oleh enzim laktase yang terletak di usus kecil—organ tempat sebagian besar pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi terjadi. Ketika kita makan laktosa, laktase memecah laktosa menjadi dua gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa. Tubuh kemudian menyerap gula-gula sederhana ini ke dalam usus kita. Ketika ada penurunan atau kehilangan enzim laktase, kita tidak dapat mencerna atau menyerap laktosa. Laktosa yang tidak diserap ini dapat menyebabkan gejala, yang disebut intoleransi.
Dahulu, orang yang mengalami intoleransi laktosa disarankan untuk menghindari produk susu sapi dan turunannya. Namun, kini beberapa ahli menyarankan untuk mengonsumsi produk susu sapi mulai dari jumlah sedikit dan mengonsumsinya bersama makanan lain agar tetap mendapatkan manfaat baik dari produk susu, seperti asupan kalsium dan nutrisi penting lainnya.
Konsumsi Fresh Milk sejak Dini dapat Mencegah Lactose Intolerance
Dalam sebuah studi, ditemukan bahwa apabila seseorang rutin mengonsumsi susu, maka hal itu dapat membantu tubuh membangun toleransi terhadap produk laktosa alias mencegah lactose intolerance. Lactose intolerance adalah kondisi di mana tubuh memiliki kesulitan mencerna laktosa, gula alami yang ditemukan dalam susu dan produk susu.
Bayi sebenarnya lahir dengan kemampuan untuk mencerna laktosa, karena mereka biasanya mendapatkan pada ASI, yang kemudian dilanjutkan dengan mengonsumsi susu yang mengandung laktosa. Lactose intolerance biasanya muncul pada usia lebih tua, ketika kadar enzim laktase yang memecah laktosa dalam usus mulai menurun. Itulah mengapa penting membiasakan anak minum fresh milk sejak dini agar tidak mengalami lactose intolerance.
Bagaimana Cara Penyajian Fresh Milk untuk Anak?
Fresh milk dapat dikonsumsi dalam kondisi suhu ruang, dingin, maupun hangat, tergantung bagaimana kesukaan si Kecil. Namun, ada hal yang perlu MomDad ketahui sebelum menghangatkan fresh milk pasteurisasi, seperti:
- Hangatkan fresh milk pada suhu yang aman, biasanya di sekitar 40-45°C. Apabila memanaskan di atas kompor, tempatkan susu di dalam mangkuk tahan panas di atas panci berisi air. Jangan biarkan susu mendidih, karena suhu tinggi dapat merusak nutrisi dalam susu.
- Gunakan metode pemanasan yang lembut, seperti menggunakan microwave dengan suhu rendah atau pemanas air. Jangan lupa gunakan wadah anti panas ya saat memanaskan fresh milk.
Tertarik memberikan fresh milk pasteurisasi pada anak untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya? MomDad bisa pilih Greenfields Fresh Milk karena terbuat dari 100% susu segar, yang diproses melalui proses pasteurisasi, sehingga nutrisi alami yang ada di dalamnya masih terjaga dan sangat baik untuk tumbuh kembang anak dan melengkapi nutrisi harian yang dibutuhkan si Kecil. Selain itu, Greenfields Fresh Milk juga bisa dihangatkan dengan suhu hangat suam kuku, lho. Jangan sampai mendidih ya MomDad agar nutrisi alaminya masih terjaga.
Menariknya lagi, Greenfields Fresh Milk juga mengandung BioActive, kandungan yang tidak ada pada jenis susu lain. Nutrisi BioActive dapat memperbaiki jaringan tubuh, memberikan manfaat seperti, sumber antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, dan antikanker. Nutrisi alami lainnya seperti Protein, Zinc, Magnesium, Vitamin, Kalsium, dan lainnya lebih berkualitas sehingga mudah diserap oleh tubuh. Semakin mudah diserap tubuh, semakin banyak manfaat nutrisi yang didapat oleh tubuh untuk Extra Proteksi.
Greenfields Fresh Milk hadir dalam berbagai pilihan rasa, mulai dari Full Cream, Chocomalt dan Strawberry, Moccachino, dan masih banyak lagi. Pilihan ukurannya pun bervariasi, mulai dari 200 mL, 500 mL, 1000 mL, dan 1890 mL. Jangan khawatir, rasa fresh milk-nya segar dan tidak bikin eneg, lho.
Perlu diingat bahwa bayi di bawah usia 1 tahun belum boleh mengonsumsi susu sapi segar/fresh milk. ASI tetap merupakan asupan terbaik bagi bayi. Jangan lupa, lengapi dengan MPASI yang adekuat saat bayi memasuki usia 6 bulan.
Pertimbangkan preferensi dan kondisi kesehatan saat memilih susu untuk si Kecil. Jika ragu, MomDad bisa konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli.
Tertarik mencoba? MomDad bisa dapatkan Greenfields Fresh Milk di e-commerce mulai dari Rp13.000 – Rp38.000.
Referensi:
- Science Daily (January 27, 2000). Lactose Intolerant? Get Milk. https://www.sciencedaily.com/releases/2000/01/000127082535
- Dairy Farmers of Canada (April 21, 2020). THE BASICS: HOW TO WARM UP MILK. https://dairyfarmersofcanada.ca/en/canadian-goodness/cooking-with-dairy/basics-how-warm-milk
- Anthony Porto, MD, MPH, FAAP. American Academy of Pediatrics. Lactose Intolerance in Infants & Children: Parent FAQs. 2016. https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/Lactose-Intolerance-in-Children.aspx