Sindrom Nefrotik pada Anak: Tinjauan Klinis dan Pendekatan Manajemen
Oleh: Editorial Primapro
Topik: Sindrom Nefrotik, Ginjal, Gangguan Ginjal Akut
Sindrom nefrotik adalah suatu kondisi klinis yang ditandai oleh proteinuria berat, hipoalbuminemia, edema, dan hiperlipidemia. Ini adalah salah satu penyebab utama gagal ginjal kronik pada anak-anak. Sindrom nefrotik pada anak memerlukan diagnosis yang tepat dan pengelolaan yang cermat untuk mengurangi gejala, memperlambat kemajuan penyakit, dan meningkatkan prognosis pasien. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman medis tentang sindrom nefrotik pada anak, termasuk aspek klinis, etiologi, diagnosis, dan strategi manajemen yang relevan bagi praktisi medis.
Sindrom nefrotik pada anak seringkali dimulai dengan edema periorbital atau edema pada ekstremitas bawah, yang kemudian dapat berkembang menjadi edema umum. Gejala dan tanda klinis lainnya yang sering ditemukan pada sindrom nefrotik anak termasuk proteinuria, hipoalbuminemia, hiperlipidemia dan hipertensi. Kekurangan albumin dalam darah menyebabkan penurunan tekanan onkotik plasma dan kontribusi terhadap terjadinya edema. Selain itu, penurunan kadar albumin dalam darah mengakibatkan peningkatan sintesis lipid hati, yang menyebabkan hiperlipidemia.
Penyebab sindrom nefrotik pada anak dapat bervariasi, tetapi penyakit glomerular primer, terutama nefropati minimal, glomerulosklerosis fokal dan segmental, dan glomerulonefritis membranosa adalah beberapa etiologi yangs sering menyebabkannya. Etiologi-etiologi sekunder juga bisa menyebabkan sindrom nefrotik, seperti diabetes mellitus, penyakit autoimun seperti systemic lupus erythematosus (SLE), Berger diseases, dan lain-lain, serta infeksi, misalkan human immunodeficiency virus (HIV), hepatitis B, hepatitis C, toxoplasmosis, dan parvovirus B1. adalah penyebab-penyebab yang tersering.
Diagnosis sindrom nefrotik pada anak didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan laboratorium. Pasien juga mengalami hiperkolesterolemia dan kreatinin serum yang tinggi. Dokter perlu mengumpulkan informasi tentang gejala yang dialami anak, riwayat penyakit sebelumnya, dan riwayat keluarga yang relevan untuk memberi arahan mengenai etiologi sindrom nefrotik yang dialami. Pemeriksaan fisik akan menekankan pada evaluasi edema, tekanan darah, dan penilaian tanda-tanda lain dari penyakit sistemik yang mendasari. Pemeriksaan urin rutin akan menunjukkan adanya proteinuria (3+ atau 4+ pada uji dipstik, atau 3 g pada urine 24 jam) dan hipoalbuminemia (25 g/L). Pemeriksaan urin juga dapat menunjukkan adanya sedimen urin, yang dapat menandakan adanya peradangan glomerulus. Pemeriksaan darah akan mengungkapkan hipoalbuminemia dan hiperlipidemia.
Pengelolaan sindrom nefrotik pada anak bertujuan untuk mengurangi proteinuria, mengendalikan edema, dan mencegah komplikasi. Pendekatan manajemen medis yang umum dilakukan meliputi terapi steroid, imunosupresif, pengaturan diet, dan pemantauan berkala. Penggunaan kortikosteroid, seperti prednison, merupakan terapi utama dalam mengurangi peradangan glomerular dan mengendalikan proteinuria. Pada beberapa kasus, terapi imunosupresan tambahan seperti siklofosfamid atau siklosporin dapat diresepkan untuk menekan respon imun yang menyebabkan peradangan glomerular. Pembatasan asupan garam dan cairan sering diperlukan untuk mengendalikan edema, sementara diet rendah lemak dapat membantu mengelola hiperlipidemia.Jika terjadi edema yang luas, diuretik seperti furosemid atau spironolakton dapat digunakan. Albumin juga bisa diberikan jika albumin serum di bawah 1.5 g/dL Anak perlu dipantau secara teratur untuk mengevaluasi respons terhadap terapi, memantau kemungkinan komplikasi, dan menyediakan dukungan psikososial yang diperlukan.
Prognosis sindrom nefrotik pada anak bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jenis penyakit glomerular yang mendasarinya, keparahan gejala, dan respons terhadap terapi. Tindak lanjut jangka panjang oleh spesialis nefrologi sering diperlukan untuk memantau perkembangan penyakit dan mengoptimalkan pengelolaan pasien.
Sindrom nefrotik pada anak merupakan kondisi klinis yang kompleks dan seringkali memerlukan pengelolaan yang komprehensif dan multidisiplin. Dengan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik klinis, etiologi, diagnosis, dan manajemen medis sindrom nefrotik pada anak, praktisi medis dapat memberikan perawatan yang efektif dan terapeutik bagi pasien mereka. Penting untuk memberikan edukasi kepada orang tua dan anak-anak untuk mempromosikan kepatuhan terhadap rencana perawatan dan memahami pentingnya pemantauan dan tatalaksana yang diberikan.