Merasa Sedih saat Menyusui? Mungkin Mom Alami D-MER
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Menyusui, Ibu Menyusui, D-MER, dysphoric milk ejection reflex
Mom, pernah nggak sih merasa sedih saat menyusui? Ibu menyusui cenderung lebih sensitif, sehingga tak jarang Mom merasa emosional saat menyusui. Dukungan orang sekitar, khususnya suami, sangat penting bagi ibu menyusui. Perasaan yang Mom alami ini dikenal dengan istilah D-MER atau dysphoric milk ejection reflex.
Apa itu D-MER?
Dysphoric milk ejection reflex atau D-MER adalah suatu kondisi di mana seorang ibu mengalami emosi atau perasaan negatif sesaat sebelum milk ejection reflex muncul. Umumnya hal ini dapat dirasakan selama 30 detik sampai 2 menit, dan dapat berulang setiap kali ibu mengalami milk ejection reflex. Emosi atau perasaan negatif ini disebut disforia dan gejalanya dapat berupa kesedihan, suasana hati yang membuat ibu tidak nyaman, ansietas, iritabilitas atau rasa tidak tenang. [1,2]
D-MER merupakan respons fisiologis yang dipicu oleh turunnya kadar dopamin di otak secara mendadak sebelum ASI keluar, sehingga Mom akan mengalami disforia. Dopamin turun sebagai respon ketika ASI dilepaskan akibat peningkatan hormon oksitosin dan membuat Mom merasakan berbagai emosi negatif.
Pada Mom yang tidak mengalami D-MER, penurunan kadar dopamine tidak disadari dan tidak menimbulkan gejala, namun pada individu dengan D-MER penurunan ini menimbulkan berbagai emosi negatif yang bertahan sampai kadar dopamine kembali stabil.[2,3]
D-MER jarang terjadi dan termasuk kondisi langka yang dialami beberapa wanita menyusui.[4] Plus, D-MER tidak memengaruhi produksi ASI.
Cara mengatasi D-MER
Bagi beberapa orang, D-MER dapat membaik seiring dengan bertambahnya usia si Kecil. Akan tetapi, ada juga yang bertahan sampai mereka menyapih bayinya. Sebenarnya, D-MER bisa diatasi, tetapi tergantung pada tingkatannya, yakni ringan, sedang dan berat.
Intensitas ini ditentukan berdasarkan interpretasi Mom terhadap emosi yang dialami, durasi ketika D-MER, dan jumlah let-down reflex per sesi menyusui yang disertai gejala disforia.
Umumnya D-MER ringan dapat membaik dalam 3 bulan pertama. D-MER sedang dalam 9 bulan dan D-MER berat dapat berlangsung hingga 1 tahun atau lebih.
Jika Mom mengalami D-MER, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Sebab, D-MER merupakan masalah medis, bukan psikologis. Selain itu, berikut beberapa hal lain yang dapat membantu meringankan D-MER, di antaranya: [4]
- Mengalihkan perhatian Mom saat menyusui si Kecil, misalnya makan.
- Menghindari hal-hal yang bisa memperburuk gejala D-MER, seperti stres, dehidrasi, dan kafein.
- Prioritaskan tidur dan istirahat daripada aktivitas-aktivitas yang kurang penting.
Apabila Mom mengalami D-MER, jangan ragu untuk konsultasi di Forum Tanya Dokter atau coba lakukan tips di atas, ya.
Sumber foto: Freepik
Referensi:
- https://www.laleche.org.uk/dont-enjoy-breastfeeding/
- https://d-mer.org/
- Heise, A.M., Wiessinger, D. Dysphoric milk ejection reflex: A case report. Int Breastfeed J 6, 6 (2011). https://doi.org/10.1186/1746-4358-6-6
- https://www.breastfeeding.asn.au/resources/d-mer