Tips Membantu Anak Kembangkan Perilaku & Reaksi Diri
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Regulasi Diri, Parenting, Parenting Lifestyle, Tips Parenting
Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas pengertian regulasi diri. Sedikit flashback, regulasi diri merupakan kemampuan untuk memahami dan mengelola perilaku dan reaksi diri sendiri terhadap emosi atau perasaan serta kejadian yang terjadi di sekitar kita. Regulasi diri penting bagi anak untuk belajar di sekolah, berteman, hingga menjadi mandiri.
Lantas, gimana sih cara membantu anak agar dapat meregulasi diri? Simak penjelasannya di bawah, yuk!
- Kenalkan dan latih anak untuk mengenal emosi dan mengendalikannya.
- Gunakan hal-hal yang bersifat menenangkan, misalnya dengan memeluk boneka kesayangan, mengajak anak untuk “time in” atau waktu hening saat sedang marah, mengajarkan anak untuk menarik napas dan menghembuskan pelan-pelan, atau menghitung sampai 10 sebelum marah, dan lain-lain.
- Antisipasi atau rencanakan sebelum anak berada dalam kondisi yang dapat memicu emosi kuat, misalnya sebelum memasuki supermarket MomDad dapat membriefing batitanya bahwa akan berbelanja dengan cepat dan bukan untuk membeli mainannya. Atau memberitahu batita terlebih dahulu sebelum memasuki toko mainan bahwa ia hanya boleh memilih 2 mainan saja, setelah itu MomDad akan membeli dan pulang.
- Untuk anak remaja, mengajak mereka berdiskusi dalam menyelesaikan masalah, atau memutuskan suatu “peraturan” serta mengizinkan mereka bernegosiasi akan meningkatkan kemampuan regulasi diri, misalnya “Ayah tidak bisa bermain basket akhir pekan ini karena ada pekerjaan kantor, kira-kira apa yang bisa kakak lakukan ya untuk mengisi waktu?”
- Pujilah anak ketika mereka menunjukkan regulasi diri yang baik, misalnya “Wah hebat ya, adik sudah sabar ya menunggu giliran saat bermain dengan teman.”
- Jadilah teladan regulasi diri, misalnya dengan mengatakan “Ibu sebenarnya masih ingin bermain denganmu saat ini, tetapi kalau kita tetap bermain, kita akan terlambat menonton kakak bermain bola di sekolah, yuk kita sudahi dulu, nanti kita lanjutkan saat pulang”
Kapan Perlu Berkonsultasi?
MomDad perlu berkonsultasi dengan dokter anak apabila:
- Anak tampak lebih sering tantrum atau menunjukkan perilaku “sulit” dibandingkan anak seusianya
- Anak tampak semakin sulit mengendalikan dirinya seiring bertambahnya usia
- Berperilaku yang membahayakan diri sendiri dan orang lain
- Anak sulit disiplin dan segala sesuatu yang MomDad lakukan untuk mengajarkan perilaku positif tampak sia-sia
- Tidak suka bergaul dan mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain
- Tampak tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dan sosial yang setara dengan anak seusianya
Beberapa hal yang perlu diingat bahwa kemampuan regulasi diri ini dapat dipengaruhi kondisi tertentu yang dialami anak misalnya sakit, kelelahan, liburan, perubahan rutinitas. Ingatlah untuk selalu menyesuaikan harapan atau ekspektasi kita dengan perkembangan anak ya, MomDad!
Referensi:
- Raising Children. Self-regulation in children & teenagers. May 20, 2021.
- Raising Children. Time-in: helping toddlers calm down. May 20, 2021.
- Raising Children. Tantrums: why they happen and how to respond. February 25, 2022.