ASI dapat mencegah obesitas pada anak loh!
Author: Dr. Dini Mirasanti, Sp.A, Prof. Dr. Madarina Julia, Sp.A (K), MPH., Ph.D (editor)
Topik: Nutrisi, ASI , 0-6 Bulan, 6-12 Bulan, Obesitas
Obesitas telah menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, tidak hanya pada orang dewasa, namun juga pada anak. Anak dengan obesitas lebih berisiko mengalami berbagai masalah fisik dan mental, seperti masalah sendi dan tulang, gangguan menstruasi, gangguan tidur, depresi, kecemasan, dan diabetes melitus tipe 2 yang timbul dini, bahkan sudah dapat timbul pada masa remaja. Lebih lagi, anak overweight dan obes juga diketahui sangat berisiko menjadi orang dewasa yang obes yang akan berisiko menderita berbagai penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, penyakit jantung, stroke, radang sendi, dan beberapa jenis kanker.
Ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah anak menjadi obes, salah satunya adalah dengan pemberian air susu ibu (ASI). Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan yang dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih bersama dengan makanan pendamping ASI. Air susu ibu dianggap sebagai makanan ideal bagi bayi karena mengandung energi dan zat gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Air susu ibu juga aman, bersih, mengandung zat kekebalan tubuh sehingga mencegah berbagai penyakit pada masa bayi.
Beberapa penelitian yang dilakukan di seluruh dunia menemukan bahwa pemberian ASI dapat mencegah obesitas pada anak. Salah satu penelitian menemukan bahwa anak yang mendapat ASI lebih dari 7 bulan memiliki risiko obesitas yang lebih rendah dibandingkan anak yang tidak mendapat ASI sama sekali. Mengapa bisa terjadi demikian? ASI mengandung energi dan nutrisi dalam jumlah yang cukup bagi bayi, tidak berlebihan. Hal ini karena komposisi ASI berubah seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sebaliknya, susu formula mungkin mengandung kadar lemak dan protein yang lebih tinggi daripada kebutuhan bayi.
Menyusu juga mengajarkan konsep lapar dan kenyang kepada bayi. Dengan menyusu, bayi belajar mengatur asupan makanan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tubuhnya. Pemahaman akan konsep ini memungkinkan dia memahami cara mengendalikan asupan makanannya di kemudian hari. Susu formula tidak mampu mengajarkan konsep ini karena kendali volume susu formula yang diberikan berada pada pengasuh, bukan pada bayi. Alasan lainnya adalah ASI mengandung zat bernama leptin dan ghrelin yang berperan dalam pengaturan pertumbuhan sel lemak bayi.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan juga dapat mencegah pemberian makanan tambahan yang sebenarnya tidak diperlukan. Pengenalan makanan tambahan yang tidak sesuai indikasi dapat berkontribusi terhadap pertambahan berat badan bayi yang berlebih. Sehingga, ASI berperan dalam penyediaan nutrisi yang lengkap, seimbang, namun tidak berlebih selama masa bayi. Dengan memastikan pertambahan berat badan yang sehat selama masa bayi, pemberian ASI dapat mencegah terjadinya obesitas pada anak. Mari berikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun bersama makanan pendampingnya!
- Rito AI, Buoncristiano M, Spinelli A, Salanave B, Kunesova M, Hejgaard T. Association between characteristics at birth, breastfeeding, and obesity in 22 countries: the WHO European childhood obesity surveillance initiative – COSI 2015/2017. Obes Facts. 2019;12:226-43.
- Yan J, Liu L, Zhu Y, Huang G, Wang PP. The association between breastfeeding and childhood obesity: a meta-analysis. BMC Public Health. 2014;14:1267