primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Catat, Ini Tips Mengenalkan Berbagai Rasa pada si Kecil!

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A

Topik: Rasa Makanan, MPASI, Tips

Di artikel sebelumnya, MomDad mungkin sudah mempelajari tentang tahapan adaptasi bayi terhadap berbagai rasa makanan. Faktanya, pada usia 12 minggu kehamilan, janin mulai mengenal berbagai macam komponen rasa, termasuk glukosa, protein dan asam amino, lemak, serta garam. Seiring dengan tumbuh kembangnya, bayi perlu diperkenalkan berbagai rasa untuk menghindari masalah makan di masa depan. 

Nah, sekarang saatnya MomDad mengetahui tips mengenalkan rasa pada bayi. Yuk, simak penjelasannya di bawah!

Tips mengenalkan rasa pada bayi

istockphoto-540383380-612x612.jpg

Pada bayi yang mendapatkan air susu ibu (ASI), seharusnya lebih mudah untuk beradaptasi terhadap berbagai macam rasa. Mengingat ASI sendiri mengandung berbagai macam rasa dan aroma tergantung makanan sang ibu. “Rasa” makanan yang dikonsumsi ibu dapat terdeteksi dalam ASI sekitar 1-2 jam setelah konsumsi. Untuk itu, pengenalan berbagai macam rasa pada masa kehamilan dan menyusui sangat berhubungan dengan pilihan atau kesukaan bayi nantinya sewaktu pemberian makanan padat.

Adaptasi terhadap rasa dapat dilakukan dengan mencampurkan rasa yang ingin dikenalkan tersebut dengan makanan yang telah diketahui dan disukai oleh bayi. Panca indera yang telah merasakan sesuatu yang tidak enak, diiringi dengan reaksi tubuh berupa mual atau muntah saat mengonsumsi makanan tertentu, seringkali akan memberikan “trauma” dan akan tercatat dalam memori sepanjang usia.

Adaptasi terhadap makanan juga dipengaruhi oleh bentuk atau ukuran dan kandungannya. Umumnya reaksi positif akan timbul terhadap makanan yang bentuknya kecil tapi berenergi tinggi. Kondisi lingkungan juga akan memengaruhi pilihan makanan pada bayi dan anak. Mereka akan lebih memilih makanan yang sering diberikan dalam suasana gembira. Oleh karena itu, makanan manis dan mengandung lemak, seperti coklat dan ice cream merupakan pilihan yang menyenangkan.

Ya, pemberian makan pada anak itu adalah proses belajar. Tiap periode mempunyai keunikannya masing-masing. Saat mulai makan padat, usia 4-6 bulan, seorang bayi tidak akan takut untuk mencoba makanan. Pada periode ini sangatlah mudah dalam mengenalkan makanan. Usia 6-12 bulan merupakan periode yang paling baik dalam memperkenalkan tekstur makanan.

Adanya keterlambatan pengenalan tekstur (yang seharusnya makin lama makin padat dan kasar), akan berhubungan dengan sulit makan di kemudian hari. Sebaliknya, pada periode otonomi, yaitu sekitar usia 18-24 bulan, di saat anak sudah dapat berjalan dan memilih makanannya sendiri, seorang anak cenderung sensitif dan takut mencoba sesuatu yang baru (neophobia). Sekali lagi, hal ini sebetulnya merupakan satu upaya pertahanan tubuh terhadap makanan yang berbahaya dan beracun, sehingga peran ibu dan pengasuh menjadi orang terdepan dalam memilihkan makanan sangatlah penting.

Pengulangan terhadap rasa dan makanan sangat diperlukan untuk dapat memberikan adaptasi. Bahkan, kadang diperlukan sekitar 5-10 kali pemberian, barulah toleransi didapatkan. Hal ini umumnya berlaku hingga anak usia 5 tahun. 

Berdasarkan penelitian, toleransi terhadap rasa dan makanan bersifat individual dan lebih mudah terjadi pada jenis kelamin perempuan. Terdapat kemiripan yang sama dalam satu keluarga memungkinkan adanya komponen genetik yang berperan.  

Neophobia  sendiri akan menghilang seiring dengan waktu dan dapat dibantu dengan memberikan lingkungan yang positif, seperti memfasilitasi variasi makanan yang beragam, adanya tokoh panutan (orang tua, teman, keluarga, bahkan bintang idola), dan suasana yang menyenangkan.

Jadi, akan lebih baik jika MomDad memberikan makanan yang bervariasi dan suasana yang menyenangkan pada saat makan, ya. Jangan pernah takut mencoba makanan baru agar anak bisa mengenal berbagai macam rasa dan tekstur. 

MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum MPASI & Laktasi! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.

Sumber foto: iStock

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Catat, Ini Dia Tanda-Tanda Bayi Siap Diberi MPASI
4 Mar 2022
cover
Catat, Ini 5 Tips Mengatur Keuangan Saat Baru Punya Anak
20 Mar 2022
cover
Catat, Ini 5 Kesalahan Menyusui yang Sebaiknya Mom Hindari!
28 Jul 2022
cover
Catat, Ini Jadwal Imunisasi si Kecil Berdasarkan Usia
10 Agu 2022
cover
Catat, Ini Penggunaan Santan yang Tepat untuk MPASI
29 Sep 2022
cover
Catat, Ini Tanda Kesiapan MPASI secara Motorik!
19 Mei 2023
cover
Catat, Ini Jadwal Imunisasi Terbaru untuk Anak Usia 0-12 Bul...
22 Agu 2023
cover
Catat, Ini Jadwal Vaksinasi Dewasa Terbaru yang Dianjurkan!
12 Mar 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: