Meta PixelHindari Menu Tunggal, Ini Pentingnya Berikan Menu MPASI Komplit<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Hindari Menu Tunggal, Ini Pentingnya Berikan Menu MPASI Komplit

Author: Tim PrimaKu / dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

15 Mei 2025

Topik: Menu Tunggal, MPASI Anak

Memasuki usia 6 bulan, bayi mulai membutuhkan asupan nutrisi tambahan selain ASI atau susu formula. Nah, inilah saatnya memperkenalkan MPASI. Namun, muncul pertanyaan, apakah sebaiknya memulai dengan menu tunggal atau langsung memberikan menu komplit? Yuk, kita bahas perbedaan keduanya dan mana yang lebih baik untuk si Kecil.


Menu Tunggal Tidak Lagi Dianjurkan

Menu tunggal adalah pemberian satu jenis makanan baru kepada bayi, biasanya selama 3 hari berturut-turut. Tujuannya adalah untuk memantau adanya reaksi alergi atau intoleransi terhadap makanan tersebut. Misalnya, memberikan puree wortel selama 3 hari, kemudian dilanjutkan dengan puree kentang selama 3 hari berikutnya.

Namun, pendekatan MPASI dengan menu tunggal kini tidak lagi dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) karena dianggap tidak mencukupi kebutuhan nutrisi bayi yang sedang tumbuh pesat.

Mengapa Menu Tunggal Tidak Lagi Dianjurkan?

WHO menekankan bahwa pada usia sekitar 6 bulan, kebutuhan energi dan nutrisi bayi mulai melebihi apa yang dapat disediakan oleh ASI saja. Oleh karena itu, diperlukan makanan pendamping yang kaya nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tersebut . Pemberian menu tunggal, seperti hanya memberikan puree buah atau sayur, tidak dapat memenuhi kebutuhan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin, mineral) yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal.

Makanan tunggal, terutama yang berbasis sayur atau buah, seringkali rendah kandungan zat besi dan protein. Kekurangan zat besi pada bayi dapat menyebabkan anemia dan gangguan perkembangan kognitif. WHO menyarankan pemberian makanan pendamping yang kaya zat besi dan nutrisi penting lainnya untuk mencegah kekurangan tersebut.

Menu Komplit

IDAI merekomendasikan pemberian MPASI dengan menu lengkap yang mencakup karbohidrat, protein hewani, sayur, dan lemak sejak awal pemberian MPASI. Pendekatan ini dikenal sebagai "menu 4 bintang" atau menu komplit dan dianggap lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dibandingkan dengan menu tunggal. Menu komplit menggabungkan berbagai jenis makanan dalam satu sajian. Menu ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi bayi yang meningkat seiring pertumbuhan.

  • Memberikan MPASI dengan menu komplit memiliki manfaat yang baik untuk tumbuh kembang, antara lain:
  • Keseimbangan Nutrisi: Menggabungkan berbagai bahan makanan membantu memenuhi kebutuhan mikronutrien dan makronutrien bayi.
  • Pengembangan Rasa dan Tekstur: Memberikan berbagai rasa dan tekstur sejak dini dapat membantu bayi menerima lebih banyak jenis makanan di kemudian hari.
  • Pencegahan Stunting: Pemberian makanan yang kaya energi dan nutrisi dapat mencegah pertumbuhan terhambat pada anak.

Kapan Beralih ke Menu Komplit?

Pemberian makan pada mpasi bertujuan mencukupkan kebutuhan energi dan nutrisi yang sudah tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI, untuk itu penting untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan sesuai dengan kemampuan makan bayi dan memberikan kecukupan energi dan nutrisi baik mikro maupun makronutrien yang tidak akan terpenuhi dengan menu tunggal

Konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan kebutuhan si Kecil.


Referensi:

  • World Health Organization (WHO). Complementary feeding.
  • World Health Organization (WHO) - Infant and young child feeding.
  • UNICEF Uganda. Key practice: Complementary feeding.