Kapan Anak Perlu Diberikan Finger Food?
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Finger Food, Camilan
Selain memberikan MPASI sebagai makanan utama, bayi perlu diberikan camilan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Salah satu camilan yang bisa diberikan pada bayi adalah berupa finger food. Selain dapat melengkapi nutrisi, memberikan finger food juga dapat membantu anak mengembangkan motorik halusnya. Saat mencoba memegang dan memindahkan makanan ke mulut mereka sendiri, ia melatih koordinasi mata-tangan dan otot-otot halus. Nah, kapan sih waktu yang tepat memberikan si Kecil finger food?
Pemberian Finger Food
Umumnya, orang tua dapat mulai memberikan finger food ketika anak sudah mampu memegang makanan dan memasukkannya ke dalam mulut, kemudian mengunyahnya. Kemampuan ini mulai dicapai pada usia anak mendekati 9 bulan. Sebelum mengenalkan finger food, MomDad dapat meningkatkan tekstur makanan anak sesuai usia dan kemampuannya. Mulai dari bubur saring halus, bubur saring kasar, bubur kasar tanpa disaring kemudian finger food.
Kriteria Finger Food yang Baik
Ketika memberikan finger food pada bayi, MomDad perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu:
- Memperkenalkan makanan yang cukup dapat digenggam oleh bayi (biasanya dalam bentuk finger food; makanan seukuran jari orang dewasa).
- Pastikan makanan cukup lembut sehingga mudah hancur di mulut.
- Berikan kebebasan mengeksplor makanannya meskipun suasana makan akan berantakan.
- Pada anak yang baru mulai diberikan finger food pilihlah tekstur yang dapat digenggam namun lumat jika sudah masuk ke mulut bayi, misalnya perkedel, nugget homemade, kentang tumbuk daging, pisang, apel kukus, wortel yang telah dimasak hingga lembek, dan lain-lain.
Dengan memberikan finger food, si Kecil akan mendapatkan berbagai manfaat yang baik untuk mendukung pertumbuhannya, antara lain:
1. Melatih kemandirian
Anak yang berlatih memakan finger food belajar memasukkan makanan ke mulutnya sendiri, hal ini sangat penting dalam melatih kemandirian anak untuk “self feeding”. Seiring Perkembangan kemampuan ini, orang tua dapat menambah penggunaan alat makan pada usia > 1 tahun untuk melatih anak menggunakan sendok/garpu untuk memasukkan makanan ke mulutnya.
2. Melatih motor halus
Koordinasi mata dan tangan serta kemampuan menjimpit adalah yang dilatih ketika seorang anak belajar makan finger food. Awalnya, gerakan menjimpit ini mungkin tampak sloppy/clumsy, namun seiring Latihan dan perkembangan kemampuan gerakan ini akan semakin precise.
3. Melatih self regulation
Anak yang makan menggunakan finger food belajar untuk merasakan sinyal tubuhnya. Ia akan makan ketika lapar, dan berhenti makan ketika kenyang. Pada anak yang makan dengan disuapi dan dibantu distraksi dapat terjadi mindless eating, yakni kondisi anak tidak sadar bahwa ia sedang makan karena fokusnya bukan ke makanan atau proses makan itu sendiri melainkan distraksi yang disediakan oleh pengasuh/orang tua.
4. Mengenalkan anak terhadap berbagai stimulasi sensori dari suatu makanan
Melatih anak makan sendiri menggunakan finger food dapat memanjakan anak dari stimulasi multisensori dari suatu makanan. Ia dapat merasakan stimulasi taktil dari meraba makanan, stimulasi menghidu dari bau dan aroma makanan, stimulasi gustatory (pengecapan) dari rasa makanan di mulutnya, stimulasi visual (melihat makanan) dan stimulasi pendengaran (dari bunyimakanan tersebut ketika dikunyah atau masuk ke mulutnya). Hal ini dapat memperkaya pengalaman anak dan meningkatkan kemungkinan ia menerima berbagai makanan baru.
Referensi:
- Dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A, Dr. Titis Prawitasari , Sp.A(K). Betulkah Baby Led Weaning Lebih Baik? Ikatan Dokter Anak Indonesia. 7 November 2017.
- Dr.Lina Ninditya, Dr.Siti Rayhani Fadhila, Dr.Yoga Devaera,Sp.A(K). Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana?
- Ikatan Dokter Anak Indonesia. 25 Agustus 2016. Elana Pearl Ben-Joseph, MD. Finger Foods for Babies (for Parents) - Nemours KidsHealth. Kids Health. June 2018.