primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Konsumsi Teh pada Anak, Amankah untuk Kesehatan?

Author: Dhia Priyanka

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A

Topik: Teh, MPASI, Gula

Teh merupakan salah satu minuman favorit yang sering dikonsumsi sehari-hari yang disukai orang dewasa maupun anak-anak. Belakangan ini, berbagai macam jenis produk teh tersedia di pasaran, mulai dari daun teh, teh celup, teh bubuk, hingga teh siap minum dalam kemasan botol dan kotak. Teh kemasan merupakan salah satu minum yang disukai anak, tetapi amankah konsumsi teh pada anak? Terdapat beberapa hal yang sebaiknya MomDad pertimbangkan sebelum memberikan teh pada si Kecil.

Teh dapat mencegah berbagai penyakit

istockphoto-1409894607-612x612.jpg

Teh bermanfaat untuk mencegah kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Penelitian tahun 2013 menyebutkan bahwa konsumsi teh hijau dan teh hitam dapat menurunkan kadar kolesterol sehingga mengurangi risiko timbulnya penyakit jantung. Teh mengandung polyphenol yang bersifat anti-oksidan dan anti-radang yang berperan sebagai anti-kanker. Meski demikian kebanyakan penelitian tentang manfaat teh dengan kesehatan dilakukan pada orang dewasa. Sementara manfaat teh pada anak masih belum jelas.

Teh mengandung stimulan dan bersifat diuretik

Teh mengandung sekitar 3% kafein, theobromine, dan teofilin yang semuanya merupakan suatu stimulan. Akibat efek stimulan ini, teh bisa membuat anak menjadi “sangat aktif”. Apabila si Kecil cukup aktif atau sulit tidur, hindari memberikan teh untuknya, ya.

Kafein yang terkandung dalam teh juga bersifat diuretik, artinya tubuh akan lebih banyak mengeluarkan air seni setelah minum teh. Itulah mengapa anak yang suka minum teh cenderung lebih sering buang air kecil. 

Teh tidak mengandung zat gizi

Seringkali setelah minum teh, anak akan merasa kenyang dan tidak mau makan. Padahal teh tidak mengandung zat gizi makro, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta hanya sedikit sekali mengandung mineral. Hal ini bisa merugikan bagi anak-anak yang membutuhkan zat gizi lengkap untuk bisa tumbuh dan berkembang.

Teh kemasan seringkali mengandung tinggi gula

istockphoto-1049303012-612x612.jpg

Teh dalam kemasan biasanya telah ditambahkan gula yang cukup banyak. Satu botol teh isi 250 ml mengandung gula tambahan sekitar 20 g. World Health Organization (WHO) menyarankan asupan gula tambahan sebanyak 10% dari total kalori. Sebagai ilustrasi, seorang anak berusia 5 tahun yang memiliki berat badan ideal 18 kg boleh mendapat gula tambahan sekitar 45 g per hari. Bayangkan berapa banyak gula yang dikonsumsi si Kecil bila minum teh kemasan tiga kali sehari. Teh dalam kemasan yang banyak mengandung gula tambahan ini merupakan salah satu minuman yang dikaitkan dengan meningkatnya kejadian obesitas pada anak.

Teh menghambat penyerapan zat besi

Konsumsi teh dalam jumlah banyak saat makan dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Es teh manis seringkali dihidangkan sebagai minuman pendamping saat makan. Hal ini sebaiknya dihindari karena polyphenol dan fitat yang terkandung dalam teh menghambat penyerapan zat besi. Akibatnya, tubuh kekurangan asupan zat besi yang dapat menyebabkan anemia atau kurang darah.

Secara umum, sebetulnya teh tidak berbahaya bagi anak, tetapi manfaat konsumsi teh secara rutin pada anak belum terbukti, bahkan teh mengandung kafein serta zat anti nutrisi sehingga sebaiknya MomDad tetap menghindari pemberian teh bagi si Kecil. 

 MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum MPASI & Laktasi! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Mulai Umur Berapa Anak Boleh Konsumsi Kafein? Ini Penjelasan...
1 Sep 2022
cover
Konsumsi Gula Berlebih Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak?
6 Okt 2022
cover
Kapan Anak Boleh Konsumsi Susu UHT?
10 Okt 2022
cover
Ini 156 Daftar Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi oleh Anak!
1 Nov 2022
cover
Update! Obat Sirop yang Aman Dikonsumsi berdasarkan Hasil Ve...
18 Nov 2022
cover
BPOM Perbarui 168 Daftar Obat Sirop yang Aman Dikonsumsi
18 Nov 2022
cover
Jangan Terlalu Sering, Ini Aturan Konsumsi Minuman Boba pada...
30 Nov 2022
cover
Jenis Obat yang Boleh dan Tak Boleh Dikonsumsi Ibu Menyusui
2 Des 2022
cover
Kapan Bayi Boleh Konsumsi Makanan yang Digoreng?
27 Jan 2023
cover
Kapan Anak Boleh Konsumsi Kental Manis?
6 Apr 2023
cover
Bolehkah Bayi Konsumsi MPASI Dingin?
28 Mei 2023
cover
Konsumsi Telur Bisa Naikkin BB Anak?
15 Jun 2023
cover
Jenis Makanan yang Dikonsumsi agar ASI Lancar
19 Jun 2023
cover
Ini Alasan Penting Kenapa Anak Perlu Konsumsi Makanan Bervar...
30 Agu 2023
cover
5 Pilihan Bumbu MPASI yang Aman Dikonsumsi untuk si Kecil
7 Des 2023
cover
Anak Diare setelah Konsumsi Sufor, Normalkah?
12 Jan 2024
cover
Bumbu Rempah ala Kemenkes yang Cocok Dikonsumsi untuk MPASI
14 Feb 2024
cover
Kapan Anak Boleh Konsumsi Kental Manis? Ini Anjuran Ahli!
17 Jun 2024
cover
Ini 3 Alasan Kenapa Anak < 1 Tahun Gak Boleh Konsumsi Jus!
12 Agu 2024
cover
Ngeri! Konsumsi UPF Berlebihan Bisa Sebabkan Gagal Ginjal pa...
13 Agu 2024
cover
Jeroan Nggak Boleh Dikonsumsi Balita, Mitos atau Fakta?
20 Agu 2024
cover
Susu Ikan sebagai Sumber Alternatif Protein: Amankah Dikonsu...
13 Sep 2024
cover
Perlu Nggak sih Anak-Anak Konsumsi Vitamin D?
4 Nov 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: