Meta PixelKesalahan Orang Tua dalam Memberikan Screen Time pada Anak<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Kesalahan Orang Tua dalam Memberikan Screen Time pada Anak

Author: Tim PrimaKu / dr. Lucyana Alim Santoso

19 Mei 2025

Topik: Screen Time, Tumbuh Kembang, SuperClass

Perkembangan teknologi digital membuat gadget menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan bagi anak-anak. Kini banyak anak mulai menggunakan smartphone atau tablet sejak usia dini. Di Amerika Serikat, misalnya, rata-rata anak menghabiskan lebih dari lima jam per hari di depan layar gadget [1]. Kondisi ini menjadi perhatian karena WHO bahkan merekomendasikan agar bayi di bawah usia 2 tahun tidak diberi screen time sama sekali, dan anak usia 2–4 tahun maksimal 1 jam per hari [2]. Nah, kenali yuk, kesalahan para orang tua dalam memberikan screen time pada anak agar tidak diulangi oleh MomDad.


Durasi Terlalu Lama

Banyak orang tua memberi anak waktu layar berlebihan tanpa batasan. Padahal American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar anak usia 2–5 tahun dibatasi maksimal 1 jam sehari dan diisi dengan aktivitas sehat lainnya [3]. Melampaui batas waktu ini dapat mengakibatkan gangguan konsentrasi dan fungsi eksekutif anak [4]. Terlalu banyak waktu layar juga mengurangi interaksi orang tua-anak yang penting untuk stimulasi bicara dan belajar. Studi menunjukkan anak dengan screen time tinggi cenderung kurang berbicara dua arah dengan orang tua, sehingga kosakata dan kemampuan bahasanya terhambat [2,5].

Kurang Pengawasan Konten

Seringkali orang tua membiarkan anak menonton atau bermain tanpa memperhatikan konten. Padahal banyak program dan game mengandung kekerasan atau iklan tidak sesuai usia. Harvard Health mengingatkan bahwa anak dapat mengeksplorasi media kekerasan atau platform dewasa tanpa orang tua sadari [4]. Paparan konten tidak pantas ini bisa mempengaruhi emosi anak dan mengganggu perkembangan sosial-emosionalnya [2]. Misalnya, ketakutan berlebihan atau agresivitas pada anak dapat meningkat akibat paparan konten media yang tidak tepat.

Screen Time sebagai Pengalih Tanpa Batas

Banyak orang tua menjadikan gadget sebagai “pengalih” untuk menenangkan atau mengalihkan anak tanpa batas waktu. Contohnya, memberikan tablet atau ponsel tiap kali anak rewel tanpa aturan jelas. Kebiasaan ini membuat anak ketergantungan pada layar dan lupa cara menghibur diri sendiri ataupun mengelola emosi. UNICEF mencatat bahwa jika anak selalu terstimulasi oleh layar, mereka tidak belajar mengatasi kebosanan atau frustrasi sendiri, yang justru dapat menghambat imajinasi dan kontrol diri anak [2].

Tidak Memberi Alternatif Kegiatan

Seringkali orang tua lupa menyediakan kegiatan fisik atau kreatif sebagai pengganti screen time. Padahal anak memerlukan bermain di luar, membaca buku, bernyanyi, atau bermain bersama saudara untuk tumbuh kembang optimal. Kurangnya aktivitas nyata berarti anak melewatkan banyak stimulasi sensorik dan sosial. Sebagai contoh, AAP menyarankan agar orang tua meluangkan waktu untuk membaca, bernyanyi, dan bermain dengan anak sebagai ganti waktu layar [6]. Tanpa alternatif tersebut, perkembangan motorik, bahasa, dan empati anak bisa terhambat [7, 2].

Dampak Screen Time Berlebih

Sebuah studi menyatakan bahwa setiap tambahan 30 menit penggunaan perangkat layar genggam per hari meningkatkan risiko anak mengalami keterlambatan bicara ekspresif sekitar 49% [8]. Penelitian lain melaporkan bahwa anak dengan paparan layar lebih dari 4 jam per hari cenderung memiliki prevalensi keterlambatan bicara yang tinggi (sekitar 40%) [9].

Oleh karena itu, organisasi kesehatan anak internasional menekankan pentingnya pembatasan waktu layar bagi anak-anak usia dini. World Health Organization (WHO), misalnya, merekomendasikan agar anak di bawah usia 1 tahun sama sekali tidak diberikan waktu layar, sedangkan untuk anak usia 2 tahun durasi layar sebaiknya tidak lebih dari 1 jam per hari.


Jika MomDad merasa si Kecil mengalami keterlambatan bicara, jangan ragu untuk mencari bantuan. Semakin dini intervensi dilakukan, semakin besar kemungkinan anak bisa mengejar ketertinggalannya dalam perkembangan bahasa.

Speech-delay (2).png

Ikuti Kelas Speech Delay bersama dr. Herbowo di Parenthood Institute untuk mendapatkan panduan lengkap dan teknik stimulasi bicara yang efektif untuk anak. Join kelasnya sekarang dan mulai belajar untuk bantu si Kecil mencapai perkembangan optimalnya!


Referensi:

  1. The digital lives of children: Impacts of screen time on health and play | Harvard T.H. Chan School of Public Health.
  2. Babies need humans, not screens | UNICEF Parenting.
  3. Beyond Screen Time: Help Your Kids Build Healthy Media Use Habits - HealthyChildren.org.
  4.  Need to revisit screen time? - Harvard Health.
  5.  When kids set their parents’ screen time rules: ‘I hit my limit before I even get out of bed’ | Life and style | The Guardian.
  6. Where We Stand: Screen Time - HealthyChildren.org.
  7. Sudheer Kumar Muppalla, Sravya Vuppalapati, Apeksha Reddy Pulliahgaru, Himabindu Sreenivasulu. Effects of Excessive Screen Time on Child Development: An Updated Review and Strategies for Management. Cureus. 2023 Jun 18;15(6):e40608.
  8. Handheld screen time linked with speech delays in young children | ScienceDaily.
  9. Fatima A Alsaadi, Fathima Muzeera, Fathima Shabrina, Namra F Jafri, Raabeah F Jafri, Fatima AlOlama, Samia Farghaly. Relationship Between Screen Usage and Speech Delay in Children Aged One to Four Years in Dubai and the Northern Emirates. Cureus. 2024 Nov 11;16(11):e73488.