Metode MPASI Satu Ini Bisa sebabkan Anak Stunting?
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Baby Led Weaning, MPASI, Stunting, Diari Nutrisi
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengenalkan makanan ke anak, salah satunya baby led weaning atau yang lebih dikenal dengan sebutan BLW. Meski ada orang tua yang menerapkannya ke anak, namun hingga saat ini BLW masih menjadi kontroversi karena dianggap berbahaya. Sebenarnya, apa sih risiko penerapan BLW pada anak? Melalui Instagram Live PrimaKu bersama IDAI, Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K) memberikan penjelasannya. Yuk, simak!
BLW vs responsive feeding
Saat si Kecil baru memulai MPASI, WHO merekomendasikan metode responsive feeding, di mana MomDad perlu mengenali sinyal lapar dan kenyang sesuai dengan perkembangan bayi. Di awal makan (usia 6 bulan), bayi disuapi oleh pengasuh atau ibunya. Namun, seiring beranjak lebih besar dan perkembangannya sudah bertambah, maka bayi didorong untuk makan sendiri.
Sementara BLW merupakan metode pemberian MPASI sejak awal makan, di mana bayi dipersilakan makan sendiri, menentukan apa yang mau dimakan, seberapa banyak yang mau dimakan dan tidak disuapi dalam bentuk finger food, karena di usia ini, bayi belum bisa memegang sendok sendiri, menyendok bubur dan memasukkannya ke dalam mulut.
Ada alasan penting mengapa WHO merekomendasikan bayi harus memulai makanan dari tekstur pure atau bubur. Tentu hal ini disesuaikan dengan perkembangan bayi, baik perkembangan motorik maupun keterampilan makan oromotornya. Di usia 6 bulan, bayi belum bisa memegang sendok, menyendok bubur, atau memasukkannya ke dalam mulut, sehingga penerapan BLW menggunakan finger food.
Perlu diketahui bahwa keterampilan makan bayi di usia 6 bulan belum mempunyai gerakan rahang yang berputar untuk dapat mengunyah makanan berupa finger food dengan baik. Apabila dipaksakan, boleh-boleh saja, tapi hal itu belum sesuai dengan keterampilan makan bayi . Jika terlalu dipaksakan, bayi tidak bisa menghabiskan porsi yang seharusnya.
Penelitian menunjukan bahwa bayi-bayi yang menggunakan metode BLW, ternyata lebih berisiko untuk underweight, stunting, dan mengalami anemia defisiensi besi (ADB).
Namun, semuanya kembali lagi pada keputusan orang tua, selama mengerti benar apa risikonya dan siap menerima segala konsekuensinya.