primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Metode MPASI Satu Ini Bisa sebabkan Anak Stunting?

Author: Dhia Priyanka

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Baby Led Weaning, MPASI, Stunting, Diari Nutrisi

Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengenalkan makanan ke anak, salah satunya baby led weaning atau yang lebih dikenal dengan sebutan BLW. Meski ada orang tua yang menerapkannya ke anak, namun hingga saat ini BLW masih menjadi kontroversi karena dianggap berbahaya. Sebenarnya, apa sih risiko penerapan BLW pada anak? Melalui Instagram Live PrimaKu bersama IDAI, Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K) memberikan penjelasannya. Yuk, simak!

BLW vs responsive feeding 

BeFunky-collage - 2023-07-30T114322.765.jpg

Saat si Kecil baru memulai MPASI, WHO merekomendasikan metode responsive feeding, di mana MomDad perlu mengenali sinyal lapar dan kenyang sesuai dengan perkembangan bayi. Di awal makan (usia 6 bulan), bayi disuapi oleh pengasuh atau ibunya. Namun, seiring beranjak lebih besar dan perkembangannya sudah bertambah, maka bayi didorong untuk makan sendiri.

Sementara BLW merupakan metode pemberian MPASI sejak awal makan, di mana bayi dipersilakan makan sendiri, menentukan apa yang mau dimakan, seberapa banyak yang mau dimakan dan tidak disuapi dalam bentuk finger food, karena di usia ini, bayi belum bisa memegang sendok sendiri, menyendok bubur dan memasukkannya ke dalam mulut.

BeFunky-collage - 2023-07-30T114251.749.jpg

Ada alasan penting mengapa WHO merekomendasikan bayi harus memulai makanan dari tekstur pure atau bubur. Tentu hal ini disesuaikan dengan perkembangan bayi, baik perkembangan motorik maupun keterampilan makan oromotornya. Di usia 6 bulan, bayi belum bisa memegang sendok, menyendok bubur, atau memasukkannya ke dalam mulut, sehingga penerapan BLW menggunakan finger food.

Perlu diketahui bahwa keterampilan makan bayi di usia 6 bulan belum mempunyai gerakan rahang yang berputar untuk dapat mengunyah makanan berupa finger food dengan baik. Apabila dipaksakan, boleh-boleh saja, tapi hal itu belum sesuai dengan keterampilan makan bayi . Jika terlalu dipaksakan, bayi tidak bisa menghabiskan porsi yang seharusnya. 

Penelitian menunjukan bahwa bayi-bayi yang menggunakan metode BLW, ternyata lebih berisiko untuk underweight, stunting, dan mengalami anemia defisiensi besi (ADB).

Namun, semuanya kembali lagi pada keputusan orang tua, selama mengerti benar apa risikonya dan siap menerima segala konsekuensinya.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Cara Jitu Mengatur Keuangan dengan Metode 50-30-20
28 Mei 2022
cover
Mengenal Metode Montessori untuk Anak Usia Dini
29 Mei 2022
cover
Si Kecil Melakukan GTM? Atasi dengan Metode 2-30-2, MomDad!
15 Jun 2022
cover
Metode TICKS yang Perlu Diingat Saat Menggendong Bayi, Apa I...
15 Agu 2022
cover
Cara Tepat Menerapkan Metode Baby-Led Weaning untuk MPASI
22 Nov 2022
cover
Mau Melatih si Kecil Tidur Sendiri? Coba Terapkan Metode Cry...
9 Jan 2023
cover
Ajarkan Anak Tidur Mandiri dengan Metode Sleep Training
22 Jan 2023
cover
Metode Self Soothing pada Bayi, Bikin Tidurnya jadi Lelap
9 Feb 2023
cover
Metode BLW dapat Sebabkan Stunting, Benarkah?
17 Feb 2023
cover
Metode Kelahiran Pengaruhi Imunitas Anak, Benarkah?
15 Mei 2023
cover
Metode Persalinan Pengaruhi Imunitas Anak
30 Mei 2023
cover
Metode Persalinan Pengaruhi Saluran Cerna Bayi, Apa Kata Ahl...
18 Mei 2023
cover
Bingung Gimana Simpan ASI? Coba Metode Pitcher Pumping!
1 Agu 2023
cover
Mau Melatih Anak Tidur Sendiri? Ini Metode yang Bisa Diterap...
2 Agu 2023
cover
Metode Time Out pada Parenting, Apakah Sepenuhnya Buruk?
1 Des 2023
cover
Kasus COVID-19 Kembali Mencuat, Ini Q&A seputar Metode Swab ...
14 Des 2023
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: