MPASI Pertama untuk si Kecil, Bolehkah diberikan MPASI Fortifikasi?
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: MPASI Fortifikasi, MPASI Pertama
MPASI fortifikasi kerap dijadikan alternatif pemberian MPASI karena cara membuatnya yang praktis. Namun, sebagian dari MomDad mungkin masih ragu untuk memberikan MPASI fortifikasi karena ragu akan nutrisinya. Banyak orang tua yang masih belum memahami bahwa MPASI fortifikasi boleh diberikan bahkan sejak awal pemberian MPASI. Lantas, gimana sih faktanya?
Pengertian MPASI Fortifikasi
Makanan yang difortifikasi adalah makanan yang telah mengalami proses penambahan nutrisi yang tidak terdapat secara alami di dalam makanan. MPASI fortifikasi adalah MPASI yang mengalami penambahan zat gizi dengan jumlah dan jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi yang sedang bertumbuh dan berkembang. Pemberian MPASI fortifikasi memiliki tujuan yang baik untuk bayi dan orang tua, antara lain:
- Kapasitas lambung bayi yang masih kecil membutuhkan makanan padat gizi.
- Solusi ketika bahan makanan dengan gizi seimbang tidak tersedia.
- Membantu MomDad yang kesulitan menentukan takaran dan komposisi MPASI.
Fakta MPASI Fortifikasi
Masih ada MomDad yang ragu untuk memberikan MPASI fortifikasi karena adanya isu negatif yang beredar. Klasifikasi NOVA menyebutkan bahwa makanan pabrikan sebagai makanan yang tidak baik bagi bayi karena termasuk ke dalam kategori ultra processed food (UPF), yang tidak baik untuk kesehatan. Faktanya, dalam menilai sebuah produk MPASI fortifikasi baik atau tidak bagi bayi adalah dengan melihat komposisi nutrisi makanan pabrikan tersebut. Selain itu, belum ada satu pun studi yang menggunakan produk MPASI fortifikasi sebagai sumber makanan yang diteliti, sehingga UPF tersebut tidak relevan jika dikaitkan dikaitkan dengan MPASI fortifikasi.
Tidak dipungkiri bahwa proses pengolahan, termasuk saat kita mengolahnya di rumah seperti memasak, dapat merusak sebagian vitamin yang ada pada makanan. Pada makanan fortifikasi, sebagian zat gizi yang rusak atau hilang karena proses pengolahan, dapat diatasi dengan menambahkan vitamin dan mineral pada makanan yang telah diolah - hal inilah yang membedakan fortifikasi dengan makanan yang diolah di rumah. Proses penambahan vitamin dan mineral ini justru bisa memberi tambahan nutrisi yang sangat sulit dipenuhi tiap harinya, misalnya zat besi dan zat gizi mikro lainnya untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Syarat MPASI Fortifikasi yang Baik
Ketika ingin memberikan MPASI fortifikasi, sebaiknya MomDad perhatikan jumlah nutrisi dan pastikan terdaftar BPOM. Sebab, MPASI fortifikasi menggunakan bahan baku berkualitas BPOM tidak mengizinkan MPASI fortifikasi mengandung pengawet, pewarna atau perisa serta tidak boleh memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi. Produsen harus mendapatkan sertifikasi keamanan pangan makanan bayi. MPASI fortifikasi yang telah diizinkan beredar di Indonesia oleh BPOM berarti juga telah lolos tahap pengontrolan kualitas sesuai kriteria Codex Alimentarius, sebuah lembaga independen yang membuat standar makanan berbasis sains yang ditetapkan secara kolektif oleh berbagai negara untuk melindungi kesehatan konsumen yang dibentuk oleh FAO/WHO.
MomDad tidak perlu khawatir memberikan MPASI fortifikasi yang sudah memiliki izin edar BPOM karena aman dan baik untuk si Kecil. MomDad dapat memilih Promina sebagai MPASI Fortifikasi yang aman tanpa pengawet dan perisa buatan serta telah memiliki izin edar BPOM. Promina dengan kandungan gizi makro dan mikro lengkap selain memenuhi kebutuhan gizi, juga bisa menjadi alternatif varian rasa untuk si Kecil, sehingga membantu eksplorasi rasa si Kecil.
Nah, sebagai MPASI pertama, MomDad dapat memberikan Promina Bubur Bayi Beras Merah dan Cheezy Chicken Broccoli. Bubur Bayi dengan gizi lengkap dan tekstur lembut sebagai makanan padat pertama si Kecil ini. Plus, kandungan 11 vitamin, omega 3 & 6, tinggi zat besi, serta sumber serat, baik untuk perkembangan dan perkembangan otak si Kecil.
Rangkaian produk Promina di atas, bisa didapatkan di e-commerce kesayangan MomDad mulai dari Rp9.900.
Baik MPASI rumahan atau pun fortifikasi, boleh diberikan. Fokuslah pada kebutuhan anak MomDad sendiri dan ingat pentingnya 1000 hari pertama. Pastikan MPASI mengandung zat gizi lengkap baik makro dan mikro terukur sesuai kebutuhan bayi. Jangan menghakimi pilihan orang tua lain. Selain itu pastikan tekstur MPASI yang diberikan cocok untuk awal pengenalan MPASI yaitu tekstur halus.
Referensi:
- Dr. Angga Wirahmadi, Sp.A. Apakah makanan pendamping ASI (MPASI) komersial berbahaya buat bayi? Ikatan Dokter Anak Indonesia. 13 Mei 2017.
- Ildikó Csölle, MSc,a,e Regina Felső, MSc,a,e Éva Szabó, MD,c Maria-Inti Metzendorf, MA,f Lukas Schwingshackl, PhD,g Tamás Ferenci, PhD,h,i and Szimonetta Lohner. Health outcomes associated with micronutrient-fortified complementary foods in infants and young children aged 6–23 months: a systematic review and meta-analysis. Lancet Child Adolesc Health. 2022 Aug; 6(8): 533–544.