Nutrisi Tepat untuk Ibu Menyusui yang Sekaligus Bekerja
Author: Radhita Rara
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A
Topik: Ibu Menyusui, Menyusui
Nutrisi terbaik bagi bayi adalah Air Susu Ibu (ASI). Berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan bayi ada di dalam ASI, sebut saja protein, lemak, karbohidrat, hingga vitamin. Karena sangat baik untuk perkembangan bayi, ASI direkomendasikan diberikan selama 5 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun.
Namun, ada beberapa hal yang mungkin saja menjadi kendala saat memberikan ASI. Misalnya ibu menyusui yang sekaligus bekerja. Pekerjaan yang melelahkan bisa saja menghambat ASI. Perlu diketahui, ASI bukan soal kuantitas saja, tapi Mom juga harus memperhatikan kualitasnya.
Nah, ini dia yang perlu diperhatikan ibu menyusui yang sekaligus bekerja mengenai nutrisi yang diperlukan selama memberikan ASI. Yuk, simak!
Apa yang terjadi saat ibu menyusui terlalu lelah bekerja?
Pekerjaan Mom dapat mempengaruhi produksi ASI melalui dua cara. Yang pertama, Mom yang terlalu sibuk bekerja mungkin akan tidak sempat untuk secara rutin, sekitar setiap 2-3 jam, untuk mengosongkan payudara.
Bila payudara tidak rutin dikosongkan, lama kelamaan produksi ASI akan berkurang. Hal ini karena produksi ASI mengikuti kaidah “demand and supply”. ASI baru akan diproduksi kembali apabila ada 'demand' atau kebutuhan, yang dalam hal ini ditunjukkan oleh payudara yang kosong akibat ditetekkan atau akibat diperah.
Bila payudara tidak kosong, ASI tidak akan diproduksi sehingga lama-kelaman tubuh akan menginterpretasikan hal tersebut sebagai berkurangnya 'signal demand'. Akibatnya, semakin lama produksi ASI akan semakin berkurang, sesuai dengan interpretasi tubuh ibu terhadap besarnya 'demand'.
Yang kedua, pengeluaran ASI diatur oleh hormon oksitosin, hormon yang juga sering disebut sebagai hormon kasih sayang. Pengeluaran hormon ini akan meningkat bila Mom dalam keadaan bahagia, relaks dan cukup istirahat. Bila Mom kelelahan bekerja atau merasa stres dengan beban pekerjaan, apalagi apabila disertai dengan kurang istirahat, pengeluaran hormon oksitosin akan berkurang sehingga pengeluaran ASI pun akan terganggu.
Nutrisi yang tepat untuk ibu menyusui yang sibuk bekerja
Nutrisi yang tepat untuk Mom yang bekerja adalah nutrisi seimbang. Usahakan keseimbangan makronutrien (karbohidrat, protein, lemak dan, jangan lupa, serat), serta mikronutrien (vitamin dan mineral) tetap terpenuhi, ya.
Jenis makanan yang dikonsumsi pun sebaiknya bervariasi, karena setiap jenis makanan mempunyai keunggulan yang berbeda. Misalnya, daging merah seperti sapi mengandung tinggi protein dan zat besi, sementara ikan, selain mengandung protein juga merupakan sumber asam lemak esensial.
Selain itu, Mom perlu memperhatikan kebutuhan kalori saat menyusui. Kebutuhan kalori hanya bertambah sekitar 300-400 kalori per hari, jadi bukan seperti makan untuk 2 orang. Penambahan kalori ini bisa dicukupi dengan pilihan sehat seperti kacang-kacangan, ubi kukus, yoghurt dan buah, dan lain-lain.
Ibu menyusui sangat memerlukan asupan cairan yang cukup. Minumlah saat haus atau bila perlu, setiap menyusui atau memerah ASI. Pantau urin Mom, jangan sampai berwarna kuning tua (tanda kurang minum).
MomDad juga perlu batasi atau hindari minuman manis. Minum berkafein juga sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari 2 cangkir sehari. Pada dasarnya, ibu menyusui harus mendapatkan cukup asupan zat gizi untuk keberlangsungan menyusui yang berkualitas.
Nah, itu dia beberapa nutrisi yang perlu dipenuhi ibu menyusui yang sibuk bekerja. Selain itu, sebaiknya Mom mencukupi waktu istirahat agar tidak menguras tenaga, ya. Jangan juga membebani diri dengan pekerjaan yang menumpuk karena dapat menimbulkan stres.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ASI dan MPASi, jangan lupa untuk mengikuti @official.primaku dan baca artikel lainnya di aplikasi PrimaKu, ya!
Sumber foto: Pexels
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.