Meta PixelPanduan Frekuensi Menyusui saat Memasuki MPASI<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Panduan Frekuensi Menyusui saat Memasuki MPASI

Author: Tim PrimaKu

9 Mei 2025

Topik: Frekuensi Menyusui, MPASI Anak, Nutrisi Anak

Begitu bayi menginjak usia 6 bulan, momen penting pun dimulai, yaitu masa MPASI. Tapi di masa transisi ini, banyak orang tua yang masih bingung, kalau sudah mulai makan, frekuensi menyusuinya harus dikurangin atau tetap seperti sebelumnya ya? Nah, di sinilah pentingnya memahami peran ASI di masa MPASI dan bagaimana menyesuaikan pola menyusui agar tumbuh kembang bayi tetap optimal. Yuk, simak panduan pemberian ASI saat memasuki MPASI.


ASI Masih Jadi Sumber Nutrisi Utama

Walaupun bayi sudah mulai makan makanan padat, ASI tetap menjadi sumber nutrisi utama hingga usia 12 bulan. Menurut World Health Organization (WHO) dan American Academy of Pediatrics (AAP), ASI tetap diberikan on demand alias sesuai kebutuhan bayi, karena:

  • Kandungan nutrisi ASI masih sangat penting untuk daya tahan tubuh dan tumbuh kembang bayi.
  • Bayi masih belajar makan dan belum bisa langsung mengandalkan makanan padat sebagai sumber nutrisi utama.


Frekuensi Menyusui Ideal

Berikut panduan umum frekuensi menyusui saat bayi mulai MPASI:

  • Usia 6–8 bulan:

Bayi mulai makan 2–3 kali makanan utama + 1–2 kali camilan per hari, tapi tetap menyusu 4–6 kali dalam 24 jam.

  • Usia 9–11 bulan:

Bayi makin aktif makan, sehingga bisa makan 3 kali makanan utama + 1–2 kali camilan, dan tetap menyusu 3–5 kali dalam sehari.

  • Usia 12 bulan ke atas:

ASI mulai menjadi pelengkap, dan makanan padat jadi sumber energi utama. Menyusui bisa dikurangi menjadi 2–3 kali sehari atau sesuai kebutuhan anak.

Catatan: Ini bukan aturan kaku. Setiap bayi bisa punya pola menyusu yang berbeda. Ada yang tetap sering menyusu walau makannya bagus, dan itu nggak apa-apa selama pertumbuhannya sesuai.


Cara Mengatur Jadwal Makan dan Menyusu

Usahakan beri ASI setelah makan, bukan sebelum, supaya bayi nggak terlalu kenyang dan tetap tertarik mengeksplorasi makanan. Tapi, jika bayi rewel dan butuh kenyamanan, nggak masalah menyusui sebelum makan sesekali. Perhatikan tanda lapar dan kenyang pada bayi. Jangan terlalu terpaku pada jam, tapi tetap punya rutinitas yang fleksibel.

Tanda ASI Sudah Mulai Cukup sebagai Pelengkap

Saat bayi mulai makan dengan porsi cukup dan konsisten, biasanya frekuensi menyusu mulai menurun dengan sendirinya. Ini bisa jadi sinyal alami bahwa ASI sudah mulai menjadi pelengkap, bukan makanan utama. Namun, tetap penting memastikan bayi mendapat cukup cairan dan energi dari makanannya.

Nah, sekarang MomDad jadi makin paham kan, gimana cara mengatur frekuensi menyusui saat si Kecil mulai MPASI? Intinya, ASI tetap penting banget dan masih jadi sumber nutrisi utama, jadi nggak langsung dikurangi drastis yaa!

Laktasi (1).png

Kalau masih bingung soal ritme menyusui, tanda si Kecil cukup ASI, atau mau tahu lebih dalam soal tantangan menyusui, yuk ikutan SuperClass bareng dr. Ria Yoanita, Sp.A! Di kelas ini, MomDad bisa belajar langsung dan dapat insight lengkap dari ahlinya soal laktasi dan MPASI.

Beli Kelas sekarang untuk akses videonya!


Referensi: