Pemberian Bumbu pada MPASI, Perlukah?
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: MPASI, bumbu, Diari Nutrisi, Featured Article Diari Nutrisi
Saat memberikan MPASI, MomDad mungkin hanya fokus akan dua hal, yakni feeding rules dan tekstur. Padahal, ada poin penting lain yang seharusnya tidak dilupakan yaitu rasa. Sering kali, anak menolak makan karena ia tidak suka dengan makanan yang disajikan karena rasanya hambar. Lantas, boleh gak sih memberikan bumbu pada MPASI?
Tak ada salahnya memberikan bumbu ke MPASI anak sejak awal fase MPASI. Faktanya, dari lahir, indera pengecap anak sudah bekerja. Bahkan dari dalam kandungan saja sudah bekerja. MomDad pasti sudah tahu bahwa ASI juga memiliki rasa. Jadi, MPASI akan lebih baik kalau tidak terlalu hambar atau plain. Pengenalan berbagai rasa atau bahasa kerennya wisata rasa, itu penting lho, terutama buat anak berusia setahun ke bawah. Dalam fase ini, kita sebagai orang tua diharapkan memberikan sebanyak-banyaknya perbendaharaan rasa pada anak, sehingga waktu mereka berusia setahun ke atas, di mana makanan padat diharapkan menjadi sumber utama nutrisi anak, mereka sudah terbiasa dengan berbagai macam rasa. Harapannya, mereka bisa menerima makanan-makanan tersebut dengan baik.
Lalu, bagaimana aturan pemberian kalau orang tua ingin memberikan rasa dan juga bumbu tambahan? Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kadar garam yang sesuai. Alasan utamanya karena berbagai organ bayi, salah satunya ginjal, belum terlalu matang atau mature. Ginjal merupakan salah satu organ yang tugasnya menyaring garam, sehingga kandungan garam harus dibatasi. IDAI merekomendasikan anak di bawah usia 1 tahun kandungan garamnya tidak boleh lebih dari 400 mg natrium atau 1 gr garam untuk satu hari. Anak berusia 1-3 tahun dibatasi 2 gr per hari.
Jadi, MPASI bisa ditambahkan bumbu tambahan, selama kadar garamnya diperhatikan. Kalau misalnya mau memberikan bumbu atau mau memberikan kaldu tambahan, akan lebih baik lagi jika bumbu yang diberikan adalah bumbu yang tanpa micin, rendah garam dan tanpa pengawet. Selain perhatikan feeding rules, tekstur, kita juga harus memperhatikan rasa. ingat, lidah anak bukan pajangan.
Referensi: Instagram dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A https://www.instagram.com/p/CuOubsSJUHq/