primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Pemberian MSG pada Anak, Benarkah Berbahaya?

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A

Topik: MSG, Micin, MPASI

Sebagai orang tua, tentu MomDad ingin yang terbaik untuk si Kecil. Asupan makanan yang diberikan pun sebisa mungkin memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak. Enggak salah kalau MomDad berhati-hati memilih campuran pada makanan anak, termasuk menghindari MSG atau micin.

Penyedap rasa satu ini digadang-gadang memiliki manfaat yang kurang baik untuk tubuh, termasuk untuk kecerdasan si Kecil. Lantas, apakah benar micin bisa berpengaruh pada kesehatan otak anak? Yuk, simak pembahasannya berikut ini!

Apa itu micin?

istockphoto-1204379004-612x612.jpg

Micin, vetsin atau monosodium glutamate (MSG) adalah penguat rasa yang banyak dipakai di restoran maupun makanan kalengan. Rasa yang diberikan MSG adalah rasa gurih atau rasa daging (umami). Food and Drug Administration (FDA) mengklasifikasikan MSG sebagai bahan makanan yang secara umum dianggap aman. Namun, penggunaannya masih dalam perdebatan sehingga apabila makanan kemasan tersebut mengandung MSG, FDA meminta pabrik untuk mencantumkan keterangan tersebut pada kemasan.

Glutamat sendiri terkandung secara alami pada beberapa jenis bahan makanan, seperti keju susu, daging bebek, daging sapi, ikan salmon, telur, kentang, jagung, kecap, bahkan daun pandan.

Apakah micin berbahaya pada anak & benarkah bisa merusak otak?

istockphoto-1321663102-612x612.jpg

Anak yang sensitif terhadap micin memang dapat mengalami sindrom MSG atau MSG symptoms complex, yang menyebabkan sakit kepala, keringat dingin, mual, muntah, hingga jantung berdebar. 

Terdapat satu penelitian pada tahun 1969 yang meneliti efek pemberian MSG dalam jumlah besar terhadap otak tikus. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa otak tikus yang mendapatkan MSG mengalami gangguan pada kemampuan untuk mengatur keseimbangan energi tubuh sehingga tikus menjadi pendek dan obes. Namun, ahli lain berpendapat bahwa dosis MSG yang disuntikkan terhadap tikus tersebut jauh lebih besar daripada konsumsi harian manusia. 

Lebih lanjut, penelitian lain menunjukkan bahwa glutamat (termasuk MSG) tidak terserap dari usus ke peredaran darah, tidak melewati sawar darah plasenta, dan tidak melewati sawar darah otak, sehingga konsumsi MSG tidak meningkatkan konsentrasi glutamat di dalam otak.

Berapa takaran yang dianjurkan pada anak untuk mengonsumsi micin?

istockphoto-75939355-612x612 (2).jpg

Sebenarnya tidak ada anjuran takaran, namun gunakan micin secukupnya saja. Bila mungkin, hindari. Micin bukanlah zat esensial yang harus diperoleh anak. Bila tidak dirasa terlalu perlu, jangan gunakan. Hal ini karena selalu ada risiko anak mengalami reaksi alergi atau sensitif terhadap glutamat. Selain itu, sebagai orang tua, MomDad juga perlu cerdas memilah kandungan yang tepat untuk anak, apalagi saat mengolah menu MPASI. Akan lebih baik untuk memilih membuatnya sendiri di rumah dibandingkan dengan membeli secara instan.

Nah, itu dia MomDad penjelasan mengenai MSG dan risiko kesehatannya. Akan lebih baik MomDad menggunakan MSG secukupnya atau tidak menggunakannya sama sekali mengingat kesehatan anak adalah fokus utama orang tua.

MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum MPASI & Laktasi! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: