Puting Lecet karena Menyusui? Atasi dengan Tips Ini!
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Ibu Menyusui, Puting Lecet, Tips
Puting lecet saat menyusui adalah kondisi yang kerap terjadi pada ibu menyusui. Terlebih jika cara menyusui bayi salah. Kalau puting sudah lecet, kegiatan menyusui pun jadi terhambat dan menjadi tidak nyaman, karena rasa sakit yang muncul. Lantas, gimana cara mengatasi puting lecet akibat menyusui? Coba ikuti tips berikut, yuk!
Memperbaiki pelekatan menyusui
Pelekatan menyusui yang baik memiliki ciri yang dapat disingkat dengan akronim CALM, yang dimaksud sebagai:
- Chin → Dagu bayi menempel pada payudara ibu, yang artinya kepala bayi tidak boleh menekuk ke bawah dan mulutnya harus terbuka lebar.
- Areola → Sebagian besar areola ibu harus masuk ke mulut bayi dan bagian areola yang tampak di bibir bayi bagian atas harus lebih banyak daripada bagian areola di bibir bawah bayi.
- Lips → Bibir bayi terpuntir keluar dan tidak boleh tampak mencucu.
- Mouth → Mulut bayi harus terbuka lebar dan pipi bayi tidak boleh tampak “kempot” seperti menghisap dari sedotan, melainkan harus cembung.
Mengoleskan ASI di sekitar puting
Mengoleskan ASI di sekitar puting juga bisa membantu Mom mengatasi puting lecet, lho. Mom bisa mengoleskan ASI sebelum menyusui karena ASI memiliki efek antibakterial dan dapat melembabkan puting untuk mencegah cracked nipples.
Menggunakan nipple cream
Mom bisa menggunakan nipple cream yang mengandung lanolin setelah menyusui untuk melunakkan permukaan kulit dan mencegah lecet atau mencegah perburukan lecet. Selain itu, hindari juga penggunaan sabun di area puting, terutama yang memiliki sifat basa atau mengandung deterjen tinggi dan memiliki banyak busa karena dapat memperberat iritasi.
Menggunakan pompa asi dengan ukuran corong yang sesuai
Jangan lupa untuk menggunakan ukuran corong pompa ASI yang sesuai. Sebab, penggunaan pompa ASI dengan corong yang terlalu kecil akan menimbulkan friksi putin, sedangkan corong yang terlalu besar dapat menimbulkan puting lecet.
Pengukuran puting dapat dilakukan dengan menempatkan pengukur di dasar puting (nipple base), kemudian menambahkan 3-4mm untuk corong pompa. Misalnya, jika diameter dasar puting adalah 17mm, maka gunakan corong dengan ukuran 20-21mm, agar bisa memberikan ukuran yang pas untuk mengurangi nyeri serta memastikan pengeluaran volume ASI yang paling optimal.
Konsultasi dengan dokter
Apabila terdapat kecurigaan penyebab lain yang menyebabkan puting nyeri atau lecet, misalnya infeksi jamur, eksim, infeksi bakteri, fenomena Raynaud (vasospasme) atau nyeri fungsional, maka Mom disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter agar bisa mengetahui penyebab dari puting lecet dan diatasi dengan tepat sesuai arahan dokter.
Nah, itu dia tips untuk mengatasi puting lecet. Proses menyusui memang tidak mudah, tetapi jangan sampai hal tersebut menghalangi Mom untuk menyusui si Kecil, ya. Selamat mengASIhi, Mom.
Referensi:
- Berens P, Eglash A, Malloy M, Steube AM. ABM clinical protocol #26. Persistent pain with breastfeeding. BREASTFEEDING MEDICINE Volume 11, Number 2, 2016
- Medical News Today. (February 7, 2020). Cracked nipples: Causes and treatments. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/cracked-nipples
- Stanford Medicine. Common Breastfeeding Mistakes. Diakses dari https://med.stanford.edu/newborns/professional-education/breastfeeding/abcs-of-breastfeeding/common-breastfeeding-mistakes.html
- NHS. (last review 13 October 2022). Common breastfeeding problems. Diakses dari https://www.nhs.uk/conditions/baby/breastfeeding-and-bottle-feeding/breastfeeding-problems/common-problems/
- La Leche League International. Breastfeeding info A to Z. https://www.llli.org/breastfeeding-info/