Tak Semua Yogurt Sama, yuk Kenali Jenisnya!

Belakangan ini, yogurt menjadi salah satu trend cemilan yang dikenal ‘sehat’ dan lebih baik daripada camilan lainnya. Namun ternyata, tidak semua Yogurt bermanfaat untuk tubuh. Lalu, apa sih perbedaan tiap jenis yogurt dan yogurt yang seperti apa yang baik untuk kita konsumsi dan bermanfaat bagi tubuh?

Jenis-jenis yogurt

Yogurt memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan variasi bahan tambahan yang digunakan, jenis bakteri probiotik yang ditambahkan, dan juga metode pembuatannya, antara lain:

Frozen yogurt

Frozen yogurt sangat mirip dengan es krim dari segi tekstur dan penyajiannya. Kandungan gula dalam frozen yogurt hampir sama dengan kandungan gula dalam es krim, namun perbedaan utamanya frozen yogurt adalah dibuat dengan susu, bukan krim, sehingga memiliki kandungan lemak frozen yogurt yang lebih rendah dari ice cream. Yogurt jenis ini umumnya mengandung gula lebih tinggi (hampir sama seperti es krim) dibandingkan fresh yogurt.

UHT / Ambient yogurt

Ambient / dry yogurt terbuat dari susu yang diberikan bakteri untuk fermentasi, kemudian dipanaskan untuk memperpanjang usia simpan hingga mencapai 6 bulan atau lebih dan agar bisa disimpan dalam suhu ruang. Setelah melalui proses pemanasan tersebut, nutrisi dan bakteri baik di dalamnya sudah mati sehingga kurang bermanfaat untuk pencernaan dan tubuh. [2]

Kefir

Pada kefir, susu segar diberi penambahan strater berupa kefir grain yang terdiri dari bakteri asam laktat dan khamir, sedangkan pada yang difermentasi menggunakan Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Hal itu membuat mikroba yang terkandung pada kefir lebih beragam seperti Lactobacillus acidophillus, Streptococcus sp, Lactobacillus kefiri, Lactobacillus kefirgranum, Lactobacillus fructivorans, Lactococci dan Bulgaricus. [1]

Fresh yogurt

Fresh yogurt adalah susu segar yang ditambahkan bakteri baik hidup dalam proses fermentasi , tanpa dipanaskan lagi lebih lanjut. Yogurt jenis ini umur simpannya jauh lebih pendek, rata-rata hanya mencapai 40-50 hari dan harus selalu disimpan dalam pendingin pada suhu 1-4°C guna menjaga bakteri baiknya tetap hidup. Bakteri baik hidup juga kandungan serat pangan yang terkandung dalam fresh yogurt ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan dan tubuh. Selain itu, fresh yogurt juga aman untuk penderita lactose intolerance, karena laktosanya sudah disederhanakan oleh bakteri yang ditambahkan saat fermentasi.

Manfaat yogurt untuk kesehatan

Yogurt dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan karena mengandung bakteri baik atau probiotik dan nutrisi penting seperti kalsium dan protein. Berikut beberapa manfaat kesehatan dari yogurt:

• Meningkatkan kesehatan saluran pencernaan

Yogurt mengandung bakteri baik atau probiotik yang dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, dan sindrom iritasi usus besar. [3]

• Meningkatkan kekebalan tubuh

Bakteri baik yang terkandung dalam yogurt dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari infeksi [4]. Sebab, bakteri baik dapat menghasilkan asam yang menyebabkan lingkungan saluran cerna menjadi asam. Keadaan ini akan menghambat pertumbuhan bakteri merugikan.

• Membantu menjaga berat badan yang sehat

Yogurt rendah lemak dan tinggi protein, sehingga membantu mengontrol nafsu makan dan menjaga berat badan yang sehat. [5]

• Menjaga kesehatan tulang

Yogurt mengandung kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. [6]

Melalui penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa yogurt yang bermanfaat untuk tubuh itu harus mengandung bakteri baik yang masih hidup dan berasal dari susu segar, seperti Greenfields Fresh Yogurt!

Greenfields Fresh Yogurt terbuat dari susu segar 100% yang diolah di peternakan dan pabrik milik Greenfields yang berstandar internasional, sehingga menghasilkan produk berkualitas tinggi. Greenfields Fresh Yogurt mengandung bakteri baik hidup (Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus, Lactobacillus paracasei, Lactobacillus rhamnosus, dan Streptococcus thermophilus), sehingga kualitas nutrisi terbaik untuk pencernaan & tubuh dapat dirasakan.

Diperkaya dengan serat pangan rendah kalori, Greenfields Fresh Yogurt mampu merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri yang menyehatkan pencernaan. Produk Greenfields Fresh Yogurt selalu dingin dari pabrik sampai ke tangan konsumen, sehingga bakteri baiknya masih hidup. Plus, serat pangan dan kalsium di dalamnya, mampu membantu melancarkan pencernaan dan imun tubuh, serta mendukung pertumbuhan tulang pada anak. Greenfields Fresh Yogurt juga mengandung buah asli di dalamnya, lho!

Greenfields Fresh Yogurt hadir dengan berbagai pilihan jenis dan rasa, antara lain:

• Yogurt Pouch hadir dalam kemasan 110 gram yang unik dan praktis, teksturnya lembut dan creamy tinggal disedot, anak-anak pun mudah konsumsinya karena ukurannya pas dan tidak gampang tumpah.
• Stirred Yogurt dengan tekstur yang lembut & creamy, ditambah bulir-bulir dari buah-buahan asli sehingga menambah sensasi dalam menikmati kesegarannya. Greenfields Stirred Yogurt Dapat dinikmati di dalam cup dengan menambahkan topping favorite seperti buah, granola ataupun kacang...
• Yogurt Drink yang mengandung sari buah asli, dengan cita rasa asam dan manis yang pas dan menyegarkan, praktis dikonsumsi saat di luar rumah ataupun dalam perjalanan.

MomDad bisa dapatkan Greenfields Yogurt di e-commerce mulai dari harga Rp9.000.

Referensi:

1. Ide, Pangkalan. 2008. Health Secret of Kefir. Jakarta: Elex Media Kamputindo.
2. Bespoke Nutrition. (2021). Yoghurt Powder. Diakses dari https://bespokenutrition.in/products/yoghurt-powder
3. Parvez, S., Malik, K. A., Ah Kang, S., & Kim, H. Y. (2006). Probiotics and their fermented food products are beneficial for health. Journal of applied microbiology, 100(6), 1171-1185. https://doi.org/10.1111/j.1365-2672.2006.02963.x
4. Rizzardini, G., Eskesen, D., Calder, P. C., Capetti, A., Jespersen, L., Lluch, A., & Knights, D. (2018). Evaluation of the immune benefits of two probiotic strains Bifidobacterium animalis ssp. lactis, BB-12® and Lactobacillus paracasei ssp. paracasei, L. casei 431® in an influenza vaccination model: a randomised, double-blind, placebo-controlled study. British Journal of Nutrition, 119(08), 954-963. https://doi.org/10.1017/S0007114518000447
5. Chen, M., Sun, Q., Giovannucci, E., Mozaffarian, D., Manson, J. E., Willett, W. C., & Hu, F. B. (2016). Dairy consumption and risk of type 2 diabetes: 3 cohorts of US adults and an updated meta-analysis. BMC medicine, 14(1), 1-11. https://doi.org/10.1186/s12916-016-0677-4
6. Weaver, C. M., Gordon, C. M., Janz, K. F., Kalkwarf, H. J., Lappe, J. M., Lewis, R., ... & Zemel, B. S. (2016). The National Osteoporosis Foundation's position statement on peak bone mass development and lifestyle factors: a systematic review and implementation recommendations. Osteoporosis international, 27(4), 1281-1386. https://doi.org/10.1007/s00198-015-3440-3