Tips Jitu Mengatasi Anak Picky Eater
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Diari Nutrisi, Picky Eater, GTM, Weight Faltering, MPASI
MomDad pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah picky eater. Ini merupakan salah satu spektrum food preference yang terjadi pada masa kanak-kanak. Ternyata spektrum food preference itu ada bermacam-macam lho, MomDad! Mulai dari picky eater sampai selective eater.
Picky eater sendiri didefinisikan sebagai anak yang menolak makanan tertentu atau pilih-pilih makan, namun masih mengkonsumsi minimal satu macam dari setiap kelompok makanan, yaitu karbohidrat, protein, sayur atau buah, baik makanan tersebut sudah dikenalnya ataupun belum. Sedangkan selective eater adalah anak yang menolak semua jenis makanan dalam kelompok makanan tertentu, misalnya menolak semua makanan sumber protein.
Picky eating dapat mengakibatkan seorang anak mengalami defisiensi zat gizi tertentu bergantung pada makanan yang ditolak dikonsumsi. Anak dengan picky eating juga lebih rentan mengalami berat badan kurang dan mengganggu pertumbuhannya.
Apa sih penyebab picky eater?
Anak yang GTM dapat disebabkan oleh picky eating atau penyebab lain. Anak picky eater pada umumnya menolak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup. Ia juga sering menolak rasa atau tekstur makanan tertentu. Jika picky eater merupakan fase normal perkembangan anak, selective eater merupakan kondisi patologis yang terjadi pada anak.
Bagaimana ciri-ciri anak picky eater yang nutrisinya tidak terpenuhi?
MomDad bisa mengetahui dengan tanda paling awal adalah kenaikan BB yang tidak adekuat atau weight faltering. Jika kondisi ini berlanjut, maka dapat menyebabkan gizi kurang atau gizi buruk, atau mudahnya anak tampak "kurus". Selain itu, anak juga dapat menunjukkan gejala kekurangan mikronutrien, seperti anemia, lemas, kesulitan berkonsentrasi, menurunnya kekebalan tubuh, dan lain-lain.
Cara mengatasi anak picky eating
Lantas bagaimana mencegah anak agar tidak picky eater? Pengenalan makanan baru sejak usia dini merupakan salah satu upaya pencegahan picky eater. Salah satu tata laksana picky eater maupun selective eater adalah dengan mengatasi ketidaksukaan anak terhadap makanan dengan pengenalan sistematik terhadap makanan baru (systematic introduction of new food), menggunakan prinsip berikut:
1. Sajikan makanan dalam porsi kecil dan bervariasi, meskipun bukan merupakan makanan yang disukai MomDad
2. Paparkan anak terhadap makanan baru sebanyak 10-15 kali. Penelitian menunjukkan bahwa dibutuhkan 10 kali atau lebih paparan untuk meningkatkan penerimaan terhadap makanan baru pada anak usia 2 tahun, dan 8-15 kali paparan pada anak usia 4-5 tahun. Pengenalan awal dapat dilakukan dengan menyajikan makanan baru tersebut di piring MomDad.
3. Sajikan makanan baru di meja pada jarak yang terjangkau tanpa menawarkan kepada anak. Batita umumnya lebih tertarik mencoba makanan baru bila mereka memegang kendali, namun bila mereka diminta atau disuruh memakan sesuatu yang baru, maka umumnya mereka secara spontan akan menolak.
4. Berikan contoh makan makanan baru dengan cara yang menyenangkan tanpa menawarkan makanan tersebut kepada anak sampai ketakutan anak menghilang dan anak mengekspresikan ketertarikan kepada makanan baru tersebut. Semakin banyak orang di sekitar anak yang makan makanan serupa, maka anak akan semakin tertarik.
5. Jika paparan terhadap makanan tertentu menyebabkan anak ingin muntah atau bahkan muntah, hentikan makan makanan tersebut dan cobalah makan makanan yang lebih mendekati makanan yang disukai anak.
6. Campurlah sedikit makanan baru dengan makanan yang sudah disukai anak dan perlahan-lahan tingkatkan proporsi makanan baru (food chaining). Misalnya, apabila anak suka french fries, maka Mom dapat memberikan modifikasi kentang olahan dengan membuat kroket/perkedel hingga pai ayam. Penelitian menunjukkan bahwa food chaining yang dilakukan selama 3 bulan pada anak usia 1-14 tahun dapat memperbaiki penerimaan makanan anak yang memiliki selektivitas yang ekstrim.
7. MomDad juga harus menyikapinya anak dengan netral dan tenang, jangan memaksa atau bahkan menanggapi anak dengan emosi.
Cara mencegah agar anak tidak picky eater
Tenang MomDad, picky eating bisa dicegah, kok! MomDad bisa melakukan cara-cara berikut agar anak tidak picky eater, yaitu:
1. Tidak perlu menghindari semua jenis makanan selama kehamilan
Bayi di dalam kandungan sudah mulai mengenal berbagai rasa melalui air ketuban. Jadi, tidak perlu khawatir akan memicu alergi dengan mencoba berbagai makanan. Namun, pastikan makanan yang dikonsumsi bersih dan bergizi. Hindari makanan mentah dan makanan yang kebersihannya kurang terjaga untuk menjaga kesehatan Mom dan si Kecil.
2. ASI eksklusif
ASI adalah makanan pertama dan terbaik untuk bayi, sekaligus menjadi pintu gerbang bagi si Kecil untuk mengenal berbagai rasa. Rasa makanan yang Mom makan akan ikut terasa di ASI, sehingga si Kecil akan terbiasa dengan berbagai macam rasa sejak dini. Dengan memberikan ASI eksklusif dan memperkenalkan makanan baru secara bertahap, bisa menjadi salah satu strategi efektif untuk mencegah anak picky eater.
3. Hindari memaksa anak untuk makan
Tekanan dalam memaksa anak untuk makan jenis makanan tertentu bisa menimbulkan pengalaman yang kurang baik dan penolakan anak pada jenis makanan tertentu. Perlu MomDad ketahui juga tentang fase food neophobia, yaitu fase di mana anak cenderung menolak makanan baru. Fase ini merupakan fase perkembangan normal seorang anak yang terjadi pada usia 1-3 tahun, sehingga MomDad tidak langsung melabeli anak “tidak suka” makanan tertentu, terutama yang baru diperkenalkan kepadanya.
4. Berikan contoh konsumsi berbagai variasi makanan
Anak merupakan peniru ulung. Beri kesempatan anak untuk terpapar dengan jenis makanan baru berkali-kali, mulai dari paparan yang bersifat visual (misalnya, melihat jenis makanan tersebut di meja makan), hingga yang melibatkan indera lain, seperti visual, penciuman, perasa, dan sebagainya, misalnya dengan memberikan makanan tersebut di piringnya. MomDad juga harus menjadi role model dalam mengkonsumsi makanan yang bervariasi agar anak juga semakin tertarik mencoba.
5. Makan bersama
Anak yang diajak makan bersama dengan MomDad akan melihat contoh yang diberikan. Hal ini membuat anak jadi lebih tertarik untuk ikut mencoba makanan yang disediakan dan juga dikonsumsi bersama oleh MomDad.
6. Melibatkan anak dalam proses penyiapan makanan
Jangan ragu untuk melibatkan anak dalam menyiapkan makanan, misalnya, mulai dari proses belanja, memasak, hingga menyuguhkan di meja. Anak yang merasa lebih dilibatkan dalam proses penyiapan makanan, akan memiliki keinginan yang lebih besar untuk mencoba makanan tersebut.
Dengan mengetahui bagaimana ciri-ciri, cara mengatasi, dan cara mencegah anak picky eater, MomDad dapat melatih si Kecil untuk mencoba berbagai variasi makanan dan berupaya untuk mencegah anak menjadi picky eater. Semoga bermanfaat ya, MomDad!
Referensi:
- Taylor CM, Emmett PM. Picky eating in children: causes and consequences. Proc Nutr Soc. 2019 May;78(2):161-169. doi: 10.1017/S0029665118002586. Epub 2018 Nov 5. PMID: 30392488; PMCID: PMC6398579.
- Rekomendasi tatalaksana masalah makan pada anak dan balita. IDAI. 2014. UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik