Meta PixelHindari Lakukan 5 Hal Ini saat Memandikan Newborn!<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Hindari Lakukan 5 Hal Ini saat Memandikan Newborn!

Author: Tim PrimaKu

28 Jul 2025

Topik: Memandikan Bayi, Newborn, 0-6 Bulan, Guideline

Memandikan bayi, terutama newborn, merupakan kegiatan yang harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh perhatian. Meskipun terlihat mudah, memandikan bayi ternyata dapat menimbulkan risiko jika tidak dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, penting bagi MomDad untuk menghindari 5 hal ini saat memandikan newborn, agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berisiko membahayakan keselamatan.


1. Tidak Mengatur Suhu Air dengan Benar

Salah satu kesalahan paling umum yang terjadi saat memandikan bayi adalah suhu air yang tidak sesuai. Bayi baru lahir memiliki suhu tubuh yang lebih rentan terhadap perubahan suhu, sehingga sangat penting untuk memastikan bahwa air mandi tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Suhu air yang ideal untuk bayi baru lahir adalah sekitar 37 - 38°C. MomDad bisa mengujinya dengan cara merendam siku atau pergelangan tangan MomDad di air untuk merasakan apakah air tersebut cukup hangat namun tidak panas. Hindari menggunakan air panas yang bisa menyebabkan luka bakar pada kulit bayi yang sensitif.

2. Memandikan Bayi dalam Posisi yang Tidak Aman

Memandikan bayi dalam posisi yang salah bisa meningkatkan risiko bayi tergelincir atau terjatuh. Banyak orang tua yang tidak memperhatikan posisi tubuh bayi saat mandi, terutama jika bayi dimandikan di tempat yang tidak aman atau tanpa dukungan yang cukup.

Selalu pastikan bayi terjaga dengan baik selama dimandikan. Gunakan bak mandi bayi yang memiliki alas anti-slip atau berikan dukungan penuh pada kepala dan leher bayi menggunakan tangan MomDad. Pastikan MomDad selalu memegang bayi dengan satu tangan saat membersihkan bagian tubuh yang lain. Jika menggunakan bak mandi biasa, pastikan tangan MomDad selalu siap untuk menangkap bayi jika ia tergelincir.

3. Menggunakan Produk dan Takaran yang Tidak Tepat

Penggunaan produk pembersih yang tidak sesuai atau mengandung bahan kimia keras dapat merusak kulit bayi yang masih sangat sensitif. Penggunaan sabun atau shampoo dengan kandungan pewangi atau alkohol bisa menyebabkan iritasi atau alergi pada kulit bayi. Gunakan produk pembersih yang hypoallergenic atau yang diformulasikan khusus untuk bayi baru lahir. Pilih sabun yang lembut, tanpa pewangi, dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Jangan berlebihan dalam menggunakan sabun, cukup sedikit saja untuk membersihkan tubuh bayi.

4. Memandikan Bayi Terlalu Lama

Meskipun mandi penting untuk kebersihan bayi, memandikan bayi terlalu lama dapat mengeringkan kulitnya yang sensitif. Ini bisa menyebabkan kulit bayi menjadi kering, teriritasi, atau bahkan pecah-pecah. Memandikan bayi sebaiknya tidak lebih dari 5-10 menit. Pastikan untuk tidak merendam bayi dalam air terlalu lama. Segera setelah selesai, keringkan tubuh bayi dengan lembut menggunakan handuk lembut dan pastikan untuk mengoleskan pelembap bayi untuk menjaga kelembapan kulitnya.

5. Tidak Memastikan Keamanan

Memandikan bayi di tempat terbuka atau di area yang tidak aman dapat meningkatkan risiko kecelakaan, seperti bayi terjatuh atau terkena benda tajam. Pilih tempat yang aman dan tenang untuk memandikan bayi. Sebaiknya gunakan bak mandi bayi atau tempat mandi khusus bayi yang aman dan tertutup. Jangan biarkan bayi sendirian di dalam air, meskipun hanya sejenak. Pastikan semua perlengkapan yang dibutuhkan sudah ada di dekat MomDad sebelum mulai memandikan bayi.


Memandikan bayi adalah salah satu kegiatan yang penting dan menyenangkan, tetapi juga membutuhkan perhatian khusus, terutama untuk bayi baru lahir yang masih sangat rentan. Hindari kesalahan-kesalahan fatal saat memandikan bayi dengan memperhatikan suhu air, posisi bayi, produk yang digunakan, durasi mandi, serta keamanannya. Dengan pengetahuan dan persiapan yang tepat, proses memandikan bayi akan menjadi pengalaman yang aman dan menyenangkan bagi MomDad dan si Kecil. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika ada kekhawatiran mengenai cara merawat si Kecil.


Referensi: