Kerak di Kepala Bayi, Perlu Dibersihkan atau Dibiarkan?
Author: Marisha A
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A
Topik: Cradle Cap, Kesehatan Bayi
Setelah beberapa hari bayi lahir, mungkin MomDad menemukan kerak di area kepalanya. Tidak perlu panik, sebenarnya kerak yang ada di kepala bayi atau juga disebut cradle cap adalah hal yang wajar terjadi. Lalu, sebenarnya apa sih penyebab terjadinya cradle cap dan bagaimana cara membersihkannya? Simak jawabannya di artikel ini, yuk!
Penyebab cradle cap
Kerak pada kepala bayi atau yang disebut juga sebagai cradle cap adalah timbulnya penebalan kulit yang tampak keras dan mungkin disertai dengan pengelupasan kulit di beberapa area kepala yang dapat disertai dengan tampak berminyak dan berwarna kekuningan pada kulit kepala.
Kondisi ini sering dijumpai pada bayi baru lahir. Keluhan ini dapat disertai dengan warna kulit kemerahan, dan dapat juga dijumpai pada bagian tubuh lain seperti wajah, daun telinga, hidung, kelopak mata dan daerah lipatan selangkangan.
Cradle cap biasanya tidak menyebabkan gatal, namun seringkali sulit dibersihkan. Kondisi ini akan hilang sendiri dalam beberapa minggu atau bulan. Cradle cap biasanya disebabkan oleh dermatitis seboroik yang diduga disebabkan oleh hormon yang menyebabkan peningkatan produksi minyak/sebum di kulit atau folikel rambut. Hormon ini didapat bayi dari ibu melalui plasenta/tali pusat sebelum bayi lahir.
Penyebab lain cradle cap adalah jamur malassezia yang tumbuh bersama bakteri pada sebum. Pada kondisi ini, selain terapi standar mungkin diperlukan salep atau krim antijamur seperti ketokonazol. Cradle cap tidak disebabkan oleh kebersihan yang buruk dan tidak menular.
Cara membersihkan cradle cap
MomDad tidak perlu panik dan langsung membawa bayi ke dokter karena cradle cap bisa ditangani sendiri di rumah. Berikut caranya:
- Membersihkan kulit kepala bayi dengan sampo yang lembut setiap hari sekali.
- Menggunakan jari, handuk basah, atau sikat lembut untuk menggosok daerah berkerak untuk merontokkan kerak. Misalnya, pada saat keramas atau sebelum rambut dibilas. Jangan menggaruk kerak karena dapat menimbulkan laserasi (lecet) pada kulit kepala bayi.
- Menggunakan mineral oil atau petroleum jelly beberapa jam sebelum mandi untuk melunakkan kerak agar lebih mudah dibersihkan. Penggunaan minyak harus selalu dibilas kembali menggunakan air dan sampo seperti biasa, karena membiarkan minyak tertinggal di kepala bayi akan memperberat kondisi ini. Setelah bayi keramas, Mom dapat membersihkan kerak menggunakan sisir lembut atau menggosoknya menggunakan jari/handuk basah secara lembut.
- Jika terapi standar di rumah tidak membantu, Mom dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasinya. Mungkin dokter akan meresepkan steroid potensi rendah seperti hidrokortison disertai antijamur ketokonazol jika diperlukan. Penting diingat untuk tidak menggunakan terapi salep atau krim tanpa konsultasi dengan dokter. Karena meskipun hanya dioleskan pada kulit, bahan aktif salep atau krim tersebut tetap dapat diserap oleh kulit.
- Jangan menggunakan sampo antiketombe di pasaran karena mengandung asam salisilat dan dapat diserap oleh kulit.
Nah, jika si Kecil mengalami cradle cap, MomDad bisa mencoba tips di atas, ya. Semoga membantu!
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan ibu dan anak? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: Freepik
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cradle-cap/symptoms-causes/syc-20350396#:~:text=Cradle%20
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cradle-cap/diagnosis-treatment/drc-20350400
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.