primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Normalkah warna urine bayiku?

Author:

Topik: bayi

Normalkah warna urine bayiku?
 

Urine bayi berwarna tak seperti biasa, normalkah? Seorang bayi seharusnya buang air kecil tidak berwarna. Kuning pekat mungkin tanda kekurangan cairan, tetapi bisa juga pertanda penyakit lain.

Begitu pula merah muda atau bercak merah pada popok misalnya, biasanya menjadi tanda deposit kristal urat atau bisa juga karena pengaruh makanan/obat. Peranan orangtua untuk memperhatikan warna urine bayinya menjadi penting, karena dapat menjadi tanda adanya penyakit tapi dapat pula masih dalam batas normal.

Perubahan warna urine dapat meresahkan bagi pasien dan dokter. Banyak penyebab dari warna urine abnormal merupakan efek obat-obatan dan makanan. Kabar baiknya adalah dalam banyak kasus, diagnosis dapat ditentukan dari pemeriksaan anamnesis atau tanya-jawab dan urinalisis.

Apabila orangtua menjumpai warna urine yang tak lazim, perlu diperhatikan beberapa hal. Misalnya, kapan mulai terjadi? Apakah berlangsung tiba-tiba? Apakah warna urine sama sepanjang hari? Apakah urine berbau tidak sedap? Apakah bayi buang air kecil lebih sedikit dari biasanya? Apakah ada riwayat meminum obat-obatan tertentu? Apakah disertai gejala lain misal bayi mengedan setiap buang air dan disertai demam atau gejala kuning pada kulit dan mata bayi?

Urine merah muda, merah atau cokelat tua dapat disebabkan kelainan darah (seperti anemia hemolitik); jejas pada ginjal atau saluran kemih; makanan seperti buah beri, buah bit, atau obat seperti rifampicin, desferioksamin, fenoftalein; kelainan metabolik seperti porfiria, kelainan ginjal, dan saluran kemih seperti infeksi saluran kemih, tumor, dan tuberculosis.

Keadaan yang masih dapat dianggap normal dan sering dijumpai orangtua adalah merah muda pada urine oleh karena kristal urat, yang disertai dengan gambaran kristal halus/powder yang dapat digores dari popok.

Urine berwarna putih kental memiliki kemungkinan diagnosis yang luas dan membutuhkan penyelidikan lebih mendalam. Endapan dari mineral dalam urine seperti hiperkalsiuria, fosfaturia, atau hiperoksaluria dapat ditemukan setelah setelah analisis urine. Konsultasi dengan ahli ginjal anak dianjurkan pada keadaan ini karena mungkin diperlukan perubahan asupan pola makan dan pengobatan infeksi saluran kemih.

Infeksi saluran kemih yang berat adalah salah satu kemungkinan penyebab urine berwarna putih , dapat pula merupaka bagian dari infeksi tuberkulosis. Perubahan warna urine menjadi hijau atau kebiruan juga menjadi salah satu tanda adanya infeksi saluran kemih atau pemakaian obat-obatan.

Analisis urine secara makroskopis dan mikroskopis perlu dilakukan untuk membedakan adakah kelainan dalam urine, misalnya keberadaan sel darah merah lebih dari 5 per milliliter urine menunjukkan hematuria.  Adanya hematuria hanya terlihat secara mikroskopis dan tanpa ada gejala perubahan warna urine yang nyata, tetapi disertai riwayat tuli di dalam keluarga atau riwayat gagal ginjal di dalam keluarga, juga perlu diwaspadai sebagai abnormal.

Dengan demikian, warna urine bayi dan anak penting diperhatikan karena dapat menjadi tanda penyakit. Berikut ini, beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman orangtua tentang perubahan warna urine agar segera berkonsultasi ke dokter.

·         Perubahan warna urine yang tidak dapat dijelaskan sebabnya dan tidak kembali menjadi normal seperti biasa.

·         Adanya darah di urine walaupun hanya terlihat sekali.

·         Urine berwarna cokelat tua disertai feses pucat dan warna kuning pada kulit dan mata.

·         Urine merah, merah muda, atau cokelat tua yang tidak disebabkan perubahan makanan atau pemakaian obat-obatan.

Penulis : Dr. Oke Rina Ramayani, Sp.A(K)

Ikatan Dokter Anak Indonesia

*Artikel ini pernah dimuat di kolom KLASIKA, KOMPAS, pada tanggal 10 April 2016.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Belekan pada bayi baru lahir, normalkah?
22 Jul 2017
cover
Ngompol pada anak, normalkah?
5 Feb 2018
cover
Anakku masih mengompol, normalkah?
28 Nov 2021
cover
Nyeri Saat Buang Air Kecil Pasca Operasi Caesar, Normalkah?
4 Jul 2022
cover
ASI Keluar Saat Masih Hamil, Normalkah?
10 Agu 2022
cover
Normalkah Anak Tidur Lebih Lama setelah Sakit? Ini Kata Ahli...
4 Okt 2022
cover
Keringat Dingin Saat Batpil pada Anak, Normalkah?
11 Okt 2022
cover
Anak Tidur Mendengkur, Normalkah?
1 Des 2022
cover
Belekan pada Bayi Newborn, Normalkah?
13 Des 2022
cover
Bayi Usia 15 Bulan Masih Ngeces, Normalkah?
17 Mei 2023
cover
Bayi Suka Memasukkan Jarinya ke Mulut, Normalkah?
23 Mei 2023
cover
Anak Diare setelah Konsumsi Sufor, Normalkah?
12 Jan 2024
cover
Kulit Anak Bengkak setelah Imunisasi, Normalkah?
6 Jun 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: