Sampai Kapan sih Obat Boleh Disimpan? Cari Tahu di Sini!
Author: Radhita Rara
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Obat, Tips
Mengonsumsi obat-obatan jadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan. Biasanya, orang tua juga menyediakan obat demam, pilek, dan batuk di rumah untuk sewaktu-waktu digunakan pada anak ketika sakit. Namun terkadang, masih ada orang tua yang bingung atau keliru tentang cara menyimpan obat yang tepat di rumah. Sebenarnya, di mana sih tempat terbaik menyimpan obat-obatan? Simak penjelasannya di bawah, yuk!
Tips Menyimpan Obat di Rumah
Penyimpanan yang benar dapat membantu memperpanjang potensi obat. Kamar mandi dan lemari obat bukan tempat yang ideal untuk menyimpan obat karena panas dan kelembapan. Selain itu, obat sebaiknya tidak ditinggalkan di dalam mobil yang panas. Obat tetap paling stabil dalam ruang yang kering, sejuk, jauh dari cahaya. Selalu rapatkan penutup botol resep obat dan pastikan selalu menyimpan obat di luar jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Cara Mengetahui Obat Kedaluwarsa
Menurut penjelasan dari dr. Lucky, Sp.A, MomDad bisa melihat dari tekstur atau bentuk obatnya. Untuk sirup kering yang isinya antibiotik dan perlu diencerkan menggunakan air, produk tersebut memiliki batas 7 hari setelah dibuka. Sementara, untuk sirup lain seperti sirup demam, batuk pilek, atau vitamin paling lama satu bulan setelah kemasan dibuka.
Untuk obat berbentuk puyer kalau memang anak sudah tidak sakit dan tidak membutuhkan obat tersebut lagi, sebaiknya langsung dibuang dan tidak usah disimpan.
Sementara, untuk tablet atau kapsul karena kemasannya tertutup jangka waktunya bisa lebih lama. MomDad bisa ikuti saja tanggal kedaluwarsanya. Namun, kalau sudah terbuka, sebaiknya digunakan maksimal 2 bulan setelahnya.
Untuk mengetahui kapan obat kedaluwarsa bisa juga dilihat dari ciri-cirinya, seperti berubah warna, berubah rasa, dan berubah bau. Untuk sirup sendiri, kalau warnanya sudah keruh, teksturnya menjadi kental dan mengendap, sebaiknya jangan digunakan lagi, ya.
Sementara untuk tablet yang kedaluwarsa ditandai dengan teksturnya yang menjadi lengket dan berbentuk seperti bubuk. Walaupun belum habis tanggal kedaluwarsa, sebaiknya jangan dipakai lagi.
Cara Membuang Obat
Membuang obat kedaluwarsa tidak boleh sembarangan lho, MomDad. Ada cara khusus untuk membuat obat agar nantinya tidak disalahgunakan atau dimakan oleh binatang, serta anak-anak. Nah, berikut cara membuang obat yang disarankan oleh FDA (Food & Drug Administration):
- Keluarkan obat dari wadah aslinya dan campurkan dengan sesuatu, seperti ampas kopi bekas, tanah, atau pasir kucing. Hal ini untuk melindungi obat agar tidak dimakan oleh atau terlihat kurang menarik bagi anak-anak dan hewan peliharaan, serta seseorang yang mungkin dengan sengaja mencari obat di sampah.
- Masukkan campuran obat ke dalam sesuatu yang bisa ditutup rapat (kantong penyimpanan ber-zipper yang bisa ditutup kembali, kaleng kosong, atau wadah lainnya) untuk mencegah obat tumpah atau tumpah keluar.
- Buang wadah tersebut ke dalam sampah.
Selain itu, MomDad juga bisa membuang obat dengan cara membuangnya ke dalam saluran pembuangan (flushing).
Referensi:
Dan Gikonyo, Anthony Gikonyo, Duncan Luvayo, & Premanand Ponoth. Drug expiry debate: the myth and the reality. Afr Health Sci. 2019 Sep; 19(3): 2737–2739.
FDA. Where and How to Dispose of Unused Medicines.