
Mengenal Gejala Saluran Cerna Akibat Alergi Protein Susu Sapi
7 Agu 2017
Author: Annasya
13 Okt 2023
Topik: Alergi Dingin, Rhinitis, Rhinitis Alergi
Alergi dingin pada anak yang juga dikenal sebagai urtikaria dingin atau urtikaria kolinergik, merupakan kondisi kulit di mana anak mengalami reaksi alergi setelah terpapar suhu dingin atau perubahan suhu. Ini termasuk paparan udara dingin, air dingin, atau bahkan pakaian yang dapat menyebabkan kulit merespons dengan gejala seperti bentol kemerahan yang gatal di kulit, atau tampak seperti biduran (cold urticaria)[1].
Ada pun gejala berupa hidung tersumbat, meler, gatal hidung, dan kemerahan pada hidung saat terpapar udara dingin umumnya disebut sebagai rhinitis non-alergi. Perubahan mendadak pada suhu udara dapat memicu perubahan pada sistem saraf dan kondisi di dalam hidung, sehingga menimbulkan gejala seperti hidung tersumbat dan sebagainya [2,3].
Sementara rhinitis alergi adalah gejala peradangan mukosa hidung yang umumnya ditandai gejala pilek, bersin, hidung gatal, yang terpicu oleh suatu alergi dan umumnya muncul gejala saat terpicu oleh zat yang bersifat allergen, seperti polen, tungau debu rumah, bulu binatang, latex, debu kayu, debu tepung, dan sebagainya [3].
Biasanya, alergi dingin dapat timbul pada anak yang mengalami rhinitis alergi setelah terpapar dengan dingin. Namun, gejala tersebut akan hilang apabila anak tidak terpapar alergen. Ada beberapa gejala yang muncul apabila anak terkena reaksi alergi dingin yang serius, di antaranya [2]:
Untuk mengatasi gejala, dokter akan memberikan obat-obatan, tetapi lebih penting apabila MomDad mencegah agar si Kecil tidak terpapar pemicunya. Jika alergi dingin maka pemicunya adalah suhu dingin dan Pada anak dengan rinitis alergi, MomDad perlu menjaga kebersihan rumah, kamar tidur, hingga menghindari memelihara binatang berbulu terutama di dalam rumah [2,3].
Itulah penjelasan mengenai alergi dingin pada anak. Apabila MomDad menemukan adanya gejala alergi dingin pada anak, segera periksakan ke dokter agar bisa diberi arahan untuk penanganan yang tepat.
Referensi: