Meta PixelAwas Leptospirosis saat Banjir Melanda, Penyakit Berbahaya dari Urine Tikus<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Awas Leptospirosis saat Banjir Melanda, Penyakit Berbahaya dari Urine Tikus

Author: Tim PrimaKu / dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

9 Jul 2025

Topik: leptospirosis, Kencing Tikus, Banjir, Penyakit

Musim hujan yang disertai banjir sering kali membawa risiko kesehatan tambahan, salah satunya adalah leptospirosis. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, dan dapat menyebabkan komplikasi serius bila tidak segera ditangani. Maka dari itu, penting bagi MomDad untuk mengetahui apa itu leptospirosis, bagaimana cara penularannya, serta langkah-langkah untuk mencegah dan menangani penyakit ini, terutama saat kondisi lingkungan sedang tidak bersahabat.


Apa Itu Leptospirosis?

Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Bakteri ini banyak ditemukan dalam urine hewan yang terinfeksi, terutama tikus. Saat banjir, air tercemar urine tikus dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka di kulit atau melalui selaput lendir (seperti mata, hidung, dan mulut).

Penularan dan Gejala Leptospirosis

Penularan leptospirosis tidak hanya melalui kontak langsung dengan tikus, tetapi juga melalui:

  • Air banjir yang terkontaminasi urine tikus.
  • Lumpur atau genangan air kotor yang bersentuhan dengan luka terbuka.
  • Konsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi.
  • Kontak dengan hewan peliharaan atau ternak yang terinfeksi.

Gejala leptospirosis bisa menyerupai flu ringan, namun bila tidak diobati dapat berkembang menjadi kondisi serius. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Demam tinggi mendadak
  • Nyeri kepala dan otot, terutama di betis dan punggung
  • Mual, muntah, atau diare
  • Mata merah
  • Ruam pada kulit
  • Warna urine menjadi gelap
  • Kulit atau mata menguning (tanda gangguan hati)
  • Pada kasus berat, leptospirosis bisa menyebabkan gagal ginjal, meningitis, gangguan paru, hingga kematian.


Mencegah Leptospirosis saat Banjir

MomDad bisa melakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini:

  • Hindari kontak langsung dengan air banjir, terutama jika ada luka terbuka. Gunakan sepatu bot dan sarung tangan bila harus berada di area banjir.
  • Jaga kebersihan rumah dan lingkungan, pastikan tidak ada genangan yang bisa menjadi sarang tikus.
  • Simpan makanan dan minuman di tempat tertutup agar tidak terkontaminasi.
  • Cuci tangan dan kaki setelah terpapar air banjir.
  • Pastikan anak-anak tidak bermain air banjir atau lumpur yang kotor.
  • Vaksinasi hewan peliharaan bila memungkinkan untuk mencegah penularan.


Segera konsultasi ke dokter jika muncul gejala seperti demam mendadak, nyeri otot yang hebat, dan ada riwayat kontak dengan air banjir atau genangan. Pemeriksaan darah dan urine akan membantu memastikan diagnosis.

Leptospirosis bukan penyakit yang bisa dianggap sepele, terutama saat musim hujan dan banjir. Namun dengan pengetahuan yang tepat dan langkah pencegahan yang konsisten, MomDad bisa membantu melindungi keluarga dari risiko penyakit ini. Tetap waspada, jaga kebersihan, dan selalu utamakan keselamatan saat menghadapi kondisi cuaca ekstrem.


Referensi: CDC | About Leptospirosis