primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Kelebihan Gizi pada Anak yang Perlu MomDad Waspadai!

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A

Topik: Obesitas

Mendapatkan anak yang sehat merupakan harapan semua orang tua. Pemenuhan nutrisi yang cukup merupakan salah satu yang perlu diperhatikan dalam perkembangannya. Untuk memenuhi nutrisinya, anak memerlukan makanan yang bergizi dan sesuai takaran usianya.

Memberikan makanan dalam porsi besar, justru berisiko membuat berat badan anak naik drastis yang berujung pada obesitas. Pasalnya, tidak hanya kekurangan gizi yang menjadi masalah, tapi kelebihan gizi pun bisa berakibat buruk. Lantas, apa dampaknya bagi anak kalau kelebihan gizi? Yuk, simak!

Faktor kelebihan gizi pada anak

Selama ini MomDad mungkin lebih banyak mendengar mengenai kekurangan gizi karena minimnya asupan gizi anak. Berkebalikan dengan itu, anak yang kekurangan gizi juga bisa menjadi masalah.

Gizi lebih terjadi ketika jumlah asupan makanan anak terlalu banyak, hingga melampaui kebutuhan gizi hariannya. Dengan kata lain, ada ketidakseimbangan antara asupan energi yang masuk dengan energi yang keluar. Kelebihan energi dapat terjadi karena asupan makan yang berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik.

Ketika asupan energi yang masuk dari porsi makanan yang banyak tidak dikeluarkan dan tidak berhasil dibakar oleh aktivitas fisik, sisa energi akan mengendap di tubuh dan menjadi lemak. Penumpukan lemak ini yang membuat berat badan anak meningkat.

Dampak kelebihan gizi

Child-obesity-soaring-in-Vietnam-with-urban-youngsters-at-highest-risk.jpg

Dampak kelebihan gizi pada anak akan menyebabkan terjadinya obesitas. Obesitas sendiri dapat menyebabkan terjadinya beberapa kondisi komorbid lain seperti obstructive sleep apnea (gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur), perlemakan hati, batu empedu, resistensi insulin, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia, pubertas prekoks,  blount disease (gangguan pada tulang yang terjadi di masa pertumbuhan akibat beban mekanik yang berlebihan), dan defisiensi besi. 

Beberapa penelitian juga sudah mulai menunjukkan bahwa anak yang obes akan mempunyai tinggi dewasa yang lebih pendek daripada anak yang tidak obes karena anak yang obes berhenti tumbuh lebih awal.

Cara mencegah kelebihan gizi pada anak

Ada beberapa hal yang bisa mencegah kelebihan gizi pada anak. MomDad bisa melakukannya sebagai pencegahan obesitas sejak dini, seperti berikut ini:

  • Pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dan melanjutkan pemberian ASI sampai usia 2 tahun, 
  • Membatasi pemberian susu formula sesuai anjuran WHO (anak yang mendapatkan ASI tidak memerlukan susu formula)
  • Menghindari makanan manis atau konsumsi jus dan susu yang berlebihan
  • Memperkenalkan konsumsi serat (buah atau sayur) sejak awal pemberian MPASI, 
  • Pola makan yang benar
  • Pemberian makan sesuai jadwal (makan 3 x sehari bersama anggota keluarga dan selingan 2 x sehari)
  • Memberikan anak kesempatan untuk bermain aktif
  • Membatasi waktu menonton TV
  • Membuat jadwal penggunaan media
  • Hindari memberikan makanan sebagai hadiah

Peran MomDad dan keluarga merupakan hal utama untuk mencegah obesitas pada anak. MomDad dan anggota keluarga di rumah, bisa mengajarkan pola hidup sehat dengan pola makan yang baik dan aktif secara fisik. Pasalnya, anak belajar melalui contoh di sekitarnya, terutama dari MomDad.

Untuk mendapatkan konten informatif lainnya mengenai tumbuh kembang anak, MomDad bisa mengikuti akun Instagram @official.primaku dan baca terus artikel lainnya di aplikasi PrimaKu, ya!

Sumber foto: vitalrecord
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.
familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: