primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Penyakit Imunodefisiensi Primer

Author:

Topik: Pra-sekolah, Sekolah

PENYAKIT IMUNODEFISIENSI PRIMER

Dina Muktiarti

 

Setiap manusia memiliki sistem kekebalan tubuh atau sistem imunitas yang berfungsi untuk melawan zat asing yang membahayakan tubuh, seperti bakteri, virus, atau jamur. Apabila seorang anak mengalami gangguan berupa gangguan jumlah atau fungsi dari satu atau lebih komponen sistem kekebalan tubuh tersebut, maka anak akan rentan mengalami infeksi berulang dan dalam  jangka waktu lama. Kelainan ini dikenal sebagai gangguan imunodefisiensi.

Pada penyakit imunodefisiensi primer (PIP) atau primary immunodeficiency disorder (PID), gangguan sistem imunitas terjadi akibat kelainan genetik. Sampai saat ini telah diketahui lebih dari 150 kelainan genetik yang mengakibatkan kelainan sistem kekebalan tubuh. Penyakit imunodefisiensi primer ini mempunyai dampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak, membutuhkan biaya cukup besar, menurunkan kualitas hidup, dan pada beberapa kasus bersifat fatal.

Angka kejadian PIP bervariasi berdasarkan jenis kelainan genetiknya. Secara umum, angka kejadian PIP di dunia bervariasi sekitar 1:10.000 sampai 1:12.000 pada populasi umum. Sayangnya sebagian besar anak dengan PIP tidak terdiagnosis dengan baik, bahkan di negara maju sekalipun.

 

Bagaimana mengenal PIP?

Infeksi berulang atau kronik adalah salah satu keluhan yang cukup sering dialami anak yang mengalami PIP. Infeksi bisa terjadi di kulit, sinus, tenggorokan, telinga, sistem saraf, saluran cerna, atau saluran kemih. Infeksi yang terjadi bersifat mudah berulang dan kadang berupa infeksi berat. Namun, beberapa jenis imunodefisiensi dapat memberikan gambaran penyakit autoimun atau keganasan. Sepuluh tanda peringatan dari Jeffrey Modell Foundation adalah salah satu alat bantu yang dapat digunakan (Gambar 1).

 

 

 

Kapan harus curiga PIP?

Bila seorang anak mengalami hal-hal seperti di bawah ini, kemungkinan PIP dapat dicurigai. Tetapi tidak semua anak yang mengalami hal-hal ini pasti mengalami PIP sehingga perlu dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak. Kondisi tersebut adalah:

-          Infeksi yang berulang atau menetap dengan tingkat keparahan yang tidak biasa

-          Infeksi berat yang melibatkan beberapa lokasi

-          Infeksi yang memburuk dengan cepat dan fatal

-          Penggunaan antibiotik yang sering dengan respons yang tidak baik

-          Diare berulang atau berlangsung lama

-          Gagal tumbuh (pertumbuhannya tidak sesuai dengan anak seumurnya)

-          Riwayat keluarga yang mengalami PIP

-          Mengalami efek samping berat akibat imunisasi (misalnya akibat imunisasi BCG)

-          Konsanguitas pada orangtua (kedua orangtua masih memiliki hubungan darah/persaudaraan dekat)

-          Riwayat beberapa anggota keluarga yang mengalami penyakit autoimun atau keganasan.

Segera diskusikan dengan dokter Anda apabila anak Anda mengalami beberapa gejala di atas agar dapat dilakukan evaluasi status imunitas anak.

Tata laksana PIP akan bergantung pada jenis kelainannya. Apabila PIP terkait dengan kekurangan antibodi, maka pasien harus mendapatkan imunoglobulin dari luar seumur hidup. Beberapa jenis PIP lain memerlukan transplantasi sumsum tulang. Pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan hidup sehat, pemberian antibiotik dan anti-jamur untuk profilaksis (pencegahan), imunisasi yang disesuaikan dengan jenis PIP yang dialami. Dengan pengenalan dan diagnosis PIP lebih dini diharapkan kualitas dan lama harapan hidup pasien PIP akan lebih baik.

 

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Kenali Tanda Awal Penyakit Keganasan pada Anak
29 Jan 2018
cover
Warna Tinja, Apakah Berhubungan dengan Penyakit?
5 Feb 2018
cover
Mengenal Penyakit Ginjal Kronis pada Anak
5 Feb 2018
cover
Anak Gemuk Lebih Berisiko Mengalami Berbagai Penyakit
18 Mar 2018
cover
Bisa Jadi Penyakit Mematikan, Ketahui Kapan Harus Melengkapi...
25 Apr 2022
cover
Waspadai 5 Jenis Penyakit yang Biasa Terjadi di Musim Libura...
14 Jul 2022
cover
Kenali Kemungkinan Penyakit dengan Gejala Demam dan Ruam Ber...
15 Jul 2022
cover
Cegah Penyakit Serius dengan Lakukan Skrining pada Newborn
28 Jul 2022
cover
Cegah Penyakit, Begini Cara Tepat Jaga Kesehatan Jantung Ana...
6 Okt 2022
cover
Apakah Antibiotik Ampuh untuk Berbagai Penyakit? Ini Kata Ah...
17 Okt 2022
cover
Cegah Penyakit Tifus pada si Kecil dengan Berikan Imunisasi ...
4 Jan 2023
cover
Waspada Penyakit Flu Burung Mengintai Anak!
4 Mar 2023
cover
Waspada Kelainan Penyakit Ginjal Bawaan pada Bayi Baru Lahir
9 Mar 2023
cover
5 Vaksinasi Ini dapat Melindungi Bayi dari Penyakit Mematika...
20 Mar 2023
cover
7 Penyakit Mata Ini Rentan Dialami Bayi, Kenali Gejalanya!
27 Mar 2023
cover
Ini 5 Jenis Penyakit Kelainan Darah pada Anak
28 Mar 2023
cover
Waspada si Kecil Terkena Penyakit Ini setelah Kumpul Lebaran...
29 Apr 2023
cover
Ternyata Penyakit Ini Bisa sebabkan BB Anak Turun Drastis
25 Jul 2023
cover
BB Anak Seret? Penyakit Ini Bisa Menjadi Penyebabnya
12 Sep 2023
cover
3 Penyakit Ini Rentan Dialami Anak & Sebabkan BB Turun
9 Feb 2024
cover
Vaksin Pneumokokus Konjugat: Melindungi Anak dari Penyakit I...
14 Mar 2024
cover
Vaksin Ini Dapat Lindungi Anak hingga Dewasa dari 3 Penyakit...
18 Mar 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: