Pertolongan Pertama pada Anak dengan Alergi Susu Sapi, Lakukan Ini!
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Alergi Susu Sapi, Alergi, Tips
Alergi susu sapi (ASS) sering menjadi penyakit atopik pertama yang dialami anak. Seperti alergi bahan makanan yang lain, ASS terjadi akibat belum sempurnanya sistem pertahanan saluran cerna anak. Diagnosis ASS harus ditegakkan sedini mungkin, karena alergi ini bisa sangat merugikan si Kecil. Gejala klinis ASS bisa sangat beraneka ragam seperti dermatitis atopik, biduran, muntah, kolik, diare, batuk kronik berulang, asma sampai anafilaksis, dan bahkan, yang sering kali lambat terdiagnosis adalah anemia akibat perdarahan samar kronis dari saluran cerna. Biasanya, alergi ini terkait dengan reaksi alergi tipe 1 yang melibatkan antibodi IgE. Namun, ASS juga bisa disebabkan oleh reaksi kekebalan lainnya yang tidak melibatkan IgE, atau kombinasi dari keduanya [1].
Nah, jika anak mengalami alergi susu sapi, bagaimana sih pertolongan pertama yang perlu dilakukan? Yuk, scroll artikel ini sampai bawah untuk tahu penanganan yang tepat menghadapi anak dengan alergi susu sapi!
Gejala Anak dengan Alergi Susu Sapi
Protein susu sapi merupakan alergen tersering pada berbagai reaksi hipersensitivitas pada anak [2]. Susu sapi mengandung sedikitnya 20 komponen protein yang dapat merangsang produksi antibodi manusia [3]. Alergi susu sapi adalah suatu reaksi yang tidak diinginkan yang diperantarai secara imunologis terhadap protein susu sapi.
Gejala ASS pada umumnya dimulai pada usia 6 bulan pertama kehidupan. Menurut sebuah penelitian [4], 28% gejala ASS timbul setelah 3 hari minum susu sapi, 41% setelah 7 hari, dan 68% setelah 1 bulan. Pada anak, terdapat 3 sistem organ tubuh yang paling sering terdampak, yaitu kulit, sistem saluran napas, dan sistem saluran cerna.
Gejala klinis yang dapat terjadi pada ketiga sistem tersebut, di antaranya [5]:
- Kulit: biduran, kemerahan kulit, pruritus (gatal), dermatitis atopik
- Saluran napas: hidung tersumbat, rinitis (pilek), batuk berulang dan asma
- Saluran cerna: muntah, kolik, konstipasi, diare, buang air besar berdarah
- Gejala sistemik: syok (gagal sirkulasi)
Pertolongan Pertama pada Anak dengan Alergi Susu Sapi
Pertolongan pertama untuk anak dengan alergi susu sapi perlu melihat urgensi dan jenis gejala yang dialami. Pertolongan untuk biduran tentu berbeda dengan pertolongan untuk asma. Jika anak menunjukkan gejala berat seperti syok, mengi, atau dehidrasi maka bawalah segera ke faskes terdekat. Gejala ASS yang paling sulit dideteksi adalah perdarahan samar (occult bleeding) dari saluran cerna. Pasalnya, perdarahannya tidak tampak, seringkali MomDad baru menyadari setelah anak menjadi anemia.
Pertolongan pertama yang harus dilakukan jika anak mengalami reaksi alergi terhadap susu sapi sangat penting untuk mengatasi gejala sekaligus mencegah kondisi memburuk. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan orang tua: [6,7]
- Segera hentikan pemberian susu sapi atau produk turunan susu sapi begitu gejala alergi mulai muncul.
- Identifikasi gejala alergi. Beberapa gejala alergi susu sapi meliputi ruam kulit, gatal-gatal, bengkak di wajah atau mulut, muntah, diare, dan sulit bernapas. Jika anak mengalami salah satu atau beberapa dari gejala ini, terutama kesulitan bernapas, segera lakukan tindakan.
- Pantau dan catat gejala alergi yang dialami anak, termasuk waktu terjadinya, jenis susu yang dikonsumsi, dan tindakan yang telah diambil. Informasi ini akan sangat membantu dokter dalam menentukan diagnosis dan perawatan yang tepat di masa depan.
- Berikan antihistamin. Antihistamin merupakan obat alergi yang paling lama digunakan, meredakan reaksi alergi terutama dengan menekan efek histamin (gatal, pembengkakan, dan produksi lendir) pada jaringan tubuh. Jika gejala yang muncul tergolong ringan (seperti ruam atau gatal-gatal), berikan antihistamin yang sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter. Pastikan MomDad memiliki antihistamin yang cocok untuk si Kecil.
- Segera temui dokter atau ahli alergi jika anak mengalami gejala alergi susu setelah mengonsumsi susu. Jika memungkinkan, temui dokter saat reaksi alergi terjadi untuk membantu diagnosis. Segera cari perawatan darurat jika ada tanda-tanda anafilaksis. Hindari memberikan obat-obatan tanpa berkonsultasi langsung dengan dokter anak.
Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak
Apabila alergi susu sapi pada anak tidak ditangani dengan baik, maka bisa berdampak pada tumbuh kembang, khususnya pada saluran cerna, seperti:[8]
- Immediate Gastrointestinal Hypersensitivity
Gejala akut (beberapa menit hingga 1-2 jam), seperti mual, muntah, nyeri perut, dan diare beberapa jam setelah gejala awal muncul.
- Proctitis
Kelainan pada usus besar, terlihat pada beberapa bulan pertama kehidupan (rata-rata 2 bulan). Gejala meliputi darah bercampur lendir pada tinja, yang biasanya hilang dalam 72 jam setelah protein penyebab dihilangkan. Kondisi ini akan hilang setelah usia 1-2 tahun.
- Enteropathy
Kelainan pada usus halus dengan diare persisten (lebih dari 14 hari) dan muntah, menyebabkan malabsorpsi dan gagal tumbuh. Gejala termasuk edema (bengkak pada tungkai), perut membesar, dan anemia.
- Enterocolitis
Kelainan pada usus halus dan besar, dengan gejala klinis lebih berat. Sebagian besar kasus disebabkan oleh protein susu sapi, 30-40% oleh soya, dan beberapa oleh makanan lain.
- Esophagitis
Gastroesophageal reflux (GER) adalah kembalinya isi lambung ke kerongkongan. Esophagitis adalah kerusakan mukosa esofagus akibat asam lambung.
Penanganan yang tepat dan konsultasi dengan ahli sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang dan memastikan anak mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Referensi:
- Vandenplas Y, dkk. Arch Dis Child. 2007;92;902-8 Scurlock AM, dkk. Immunol Allergy Clin N Am. 2005;25:369-88
- Savilahti E .Cow’s milk allergy. Allergy 1981; 36:37-88.
- Bleumink E, Young E. Identification of the atopic allergen in cow’s milk. Int Arch Allergy 1968; 34:521-43.
- Bishop MJ, Hasting. Natural history of cow’s milk allergy. Clinical outcome. J Pediatr 1990; 116:862-7
- Owen G. Infant protein allergy: its orrigin and management. Disampaikan pada kuliah tamu Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM, Jakarta, 20 Oktober, 1991
- Larissa Hirsch, MD. Milk Allergy in Infants. Kids Health.org. January 2023.
- Adapted from Allergies and Asthma: What Every Parent Needs to Know. American Academy of Pediatrics. 2010.
- Badriul Hegar (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Mengenal Gejala Saluran Cerna akibat Alergi Protein Susu Sapi. 5 September 2013.