
Tips Mempersiapkan Mudik pada Anak
29 Jan 2018
Author: Radhita Rara
23 Sep 2022
Topik: Batuk, Pilek, Bayi Newborn
Batuk pilek (bapil) pada orang dewasa sudah jadi hal yang umum terjadi. Namun, kalau terjadi pada bayi newborn atau baru lahir, pasti membuat MomDad bingung dalam mengatasinya. Terlebih lagi bayi yang baru lahir masih belum memiliki daya tahan tubuh yang baik dan mungkin akan sensitif dengan obat-obatan.
Lantas, bagaimana cara mengatasi bapil pada bayi newborn? Haruskan diberi obat-obatan? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Penyebab bayi baru lahir mengalami bapil
Bayi baru lahir bisa terkena bapil atau batuk pilek. Bapil yang paling sering terjadi pada anak-anak adalah suatu kondisi yang disebut juga sebagai common cold atau selesma. Penyebab tersering selesma adalah virus saluran napas seperti Rhinovirus, human parainfluenza virus, dan respiratory syncytial virus. Gejala selesma biasanya ringan, berupa hidung tersumbat dan hidung meler, bersin, demam, batuk, rewel, kesulitan tidur dan menyusu karena hidung tersumbat.
Pertolongan pertama bapil pada bayi baru lahir
Common cold merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri, umumnya dalam waktu 7-14 hari. Terapi suportif di rumah biasanya sudah cukup untuk memberikan kenyamanan bagi bayi. Beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah di antaranya:
Kapan bayi perlu diperiksakan ke dokter?
Common cold pada umumnya berlangsung selama sekitar 10-14 hari dan dapat sembuh sendiri. Namun batuk pilek pada bayi berusia kurang dari 3 bulan harus selalu diperiksakan ke dokter, terutama jika disertai demam, karena dapat menandakan penyakit dasar yang lebih serius. Pada bayi berusia kurang dari 3 bulan, terdapat beberapa tanda lain yang harus diawasi, yaitu:
Segera bawa bayi ke UGD apabila ia tampak tidak mau menyusu, tampak lemah dan tidur terus (letargis), batuk hebat yang menyebabkan muntah-muntah dan kebiruan, batuk berdarah, dan sianosis atau kebiruan di sekitar mulut dan bibir.
Risiko bapil pada bayi
Bapil pada bayi merupakan tanda dari, salah satunya, infeksi pada saluran napas atas. Namun, karena sistem imun bayi belum berkembang sempurna, serta pengeluaran dahak dan lendir juga belum selalu efektif, maka selesma pada bayi dapat berisiko menjadi infeksi saluran napas bawah, yaitu pneumonia. Pneumonia pada bayi ditandai dengan gejala sesak yang berupa napas cepat, tarikan dinding dada, demam, dan cenderung lebih tidak aktif. Kondisi ini harus segera dibawa ke dokter.
Itu dia serba-serbi bapil pada bayi newborn yang perlu MomDad ketahui. Semoga penjelasa di atas dapat membantu MomDad dalam mengatasi bapil pada si Kecil, ya.
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.