Pijat Bayi, Perlu Enggak, sih?

Pijat dikenal memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Tidak hanya untuk orang dewasa, pijat juga bisa diberikan kepada bayi. Saat ini, pijat bayi semakin populer dan bisa dipelajari sendiri oleh para orang tua. Selain pijat bayi, MomDad mungkin pernah mendengar tentang urut bayi tradisional dan pijat stimulasi. Apa sih bedanya dan apakah pijat bayi itu perlu?

Perbedaan pijat stimulasi dan urut bayi tradisional

Umumnya, pijat dan urut merupakan bentuk manipulasi jaringan lunak secara manual dengan cara memegang, menggerakkan atau menekan. Namun, yang sering kali didengar, tujuan dari urut tradisional adalah untuk menyembuhkan penyakit, sehingga saat bayi merasa tidak nyaman, mengurut akan terus dilakukan hingga selesai.

Sementara itu, pijat stimulasi biasanya dilakukan saat bayi dalam kondisi yang santai, menyenangkan dan tak ada unsur paksaan. Di dalam prosesnya, pijat stimulasi dapat dilaksanakan bersamaan dengan memberikan stimulasi lain, seperti stimulasi suara dan visual. Bila bayi tampak kurang nyaman atau menangis, pijatan stimulasi harus dihentikan dan tidak boleh dipaksakan.

Manfaat pijat stimulasi

Memberikan pijatan pada bayi sebenarnya bukan suatu keharusan. Namun, semua kembali kepada pilihan MomDad. Bila dilakukan dengan benar, pijatan bisa memberi manfaat yang cukup luar biasa untuk bayi dan orang tua, antara lain:

• Membuat bayi rileks, sehingga tidur lebih lelap dan lama
• Membuat ikatan dengan Mom atau MomDad
• Meningkatkan berat badan bayi
• Membantu mengatur sistem pencernaan
• Meredakan ketidaknyamanan, seperti kolik atau tumbuh gigi

Selain untuk bayi, ternyata pijat stimulasi juga bermanfaat lho bagi orang tua, di antaranya:

• Mempererat bonding
• Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengasuh bayi
• Meningkatkan komunikasi orang tua dan bayi
• Meredakan stress orang tua
• Membuat suasana yang menyenangkan

Waktu tepat untuk memijat bayi

Idealnya, stimulasi pijatan pada bayi dilakukan oleh MomDad sendiri. Pijat bayi bisa dijadikan momen yang tepat untuk membangun kedekatan antara bayi dan orang tua. Bayi yang lahir cukup bulan dapat sesegera mungkin mendapatkan pijat stimulasi. Namun, untuk bayi yang lahir kurang bulan, harus dipastikan terlebih dahulu apakah aman untuk dipijat atau tidak.

Selain itu, sebaiknya bayi dipijat dalam suasana yang menyenangkan, seperti: jangan sedang lapar, atau tidur dan dibangunkan untuk dipijat. Plus, bayi yang dalam keadaan sakit, harus dikonsultasikan dahulu ke dokter terkait aman atau tidaknya pemberian pijat stimulasi pada kondisi tersebut.

Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pijat stimulasi

Saat memberikan pijat stimulasi, MomDad harus memperhatikan beberapa hal agar bayi merasa nyaman saat mendapatkan pijatan, di antaranya:

• Perhatikan respons bayi selama pijat
• Bila bayi menangis, periksa dahulu penyebabnya
• Jangan memaksakan bayi untuk mendapatkan pijatan hingga prosesnya selesai
• Berikan stimulasi lain seperti menyanyi, mengajak anak bicara, maupun memperdengarkan lagu
• Gunakan losion atau minyak pijat sebagai media antara kulit dengan pemijat

So, apabila ingin mendapatkan manfaat di atas, MomDad dapat mencoba pijat bayi. Namun, pastikan kondisi si Kecil dalam keadaan sehat dan tidak mengganggu waktu tidurnya, ya!

MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum Tumbuh Kembang! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.

Sumber foto: Freepik

Referensi: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/stimulasi-pijat-keamanan-dan-manfaat

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.