Awas Silent Disease, Penyebab Tumbuh Kembang Anak Terhambat
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Silent Disease, Tumbuh Kembang
Ketika melihat pertumbuhan anak yang terhambat, sebagai orang tua, MomDad pasti berusaha mencari tahu sumber masalahnya, mulai dari asupan nutrisi, stimulasi, hingga pola makan. Namun, setelah mencoba mengoreksi, sebenarnya tidak ada yang salah dalam merawat si Kecil. Lantas, apa dong penyebab tumbuh kembang si Kecil terhambat?
Apakah MomDad pernah mendengar istilah silent disease? Silent disease adalah penyakit yang berpotensi menghambat pertumbuhan anak (growth faltering) apabila tidak ditangani. Silent disease dapat menyebabkan bertambahnya kebutuhan energi, sehingga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan anak.
BB anak yang tidak naik dapat dikaitkan dengan silent disease. Sebab, tubuh memerlukan energi lebih untuk memperbaiki kondisi akibat silent disease. Apabila penyakit tidak ditangani dan tidak diimbangi dengan penambahan kalori yang masuk, akan terjadi defisit kalori yang menyebabkan stagnasi atau bahkan berat badan kurang.
Di luar silent disease, BB anak tidak naik dapat juga diakibatkan karena asupan nutrisi yang kurang memadai, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dapat pula disebabkan masalah malabsorpsi atau penyerapan zat gizi yang terganggu.
Penyakit apa saja sih yang bisa dikategorikan dalam silent disease? Nah, ada beberapa penyakit yang bisa dikategorikan dalam silent disease, di antaranya [1]:
- Penyakit jantung kronik
- Penyakit paru-paru kronik
- Anemia kronik
- Infeksi kronik, seperti tuberkulosis
- Penyakit ginjal kronik
- Keganasan
Nah, apakah silent disease bisa diketahui gejalanya? Pada anak dengan berat badan stagnan atau kurang, dapat dilakukan observasi terhadap asupan nutrisi dan volume makanan, serta tinggi dan berat badan anak dari waktu ke waktu.
Apabila tidak ada masalah soal asupan nutrisi, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah maupun urine, serta pemeriksaan khusus apabila anak menunjukkan gejala penyakit yang spesifik.
Jika si Kecil mengalami beberapa gejala di atas, MomDad perlu segera memeriksakan kondisi anak agar tahu apa penyebabnya sehingga bisa segera diatasi dengan tepat oleh dokter.
Referensi: American Academy of Pediatrics (05/31/2022). Growth Faltering in Newborns and Infants. https://www.aap.org/en/patient-care/newborn-and-infant-nutrition/growth-faltering-in-newborns-and-infants/