Meta PixelHindari Lakukan 5 Hal Ini saat Menstimulasi Bicara Anak<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Hindari Lakukan 5 Hal Ini saat Menstimulasi Bicara Anak

Author: Tim PrimaKu

13 Jul 2025

Topik: Kemampuan Bicara, Kognitif, Stimulasi anak

Menstimulasi kemampuan bicara anak adalah bagian penting dari tumbuh kembangnya. Tapi tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan yang justru bisa menghambat proses bicara anak. Niat orang tua memang baik, namun pendekatannya kadang kurang tepat. Yuk, kenali lima kesalahan umum yang perlu dihentikan agar stimulasi bicara lebih efektif dan anak tumbuh jadi komunikator yang percaya diri.


1. Hindari Terlalu Banyak Bertanya

Banyak orang tua sering kali mengajukan terlalu banyak pertanyaan, terutama saat bermain atau beraktivitas bersama anak. Padahal, hal ini justru bisa membuat anak merasa seperti sedang diinterogasi, bukan diajak bicara. Coba ganti beberapa pertanyaan dengan komentar. Misalnya: daripada bertanya “Itu gambar apa?”, Anda bisa berkata, “Wah, gambarnya kucing ya!” Hal ini membuat anak merasa tidak tertekan dan lebih nyaman untuk merespons.

2. Hindari Menginstruksikan dengan Kalimat “Ayo bilang...”

Mengajak anak berkata sesuatu dengan perintah seperti “ayo bilang mama!” atau “coba bilang bola” memang terdengar lumrah, tapi pendekatan ini bisa terasa memaksa bagi anak. Anak-anak akan lebih tertarik meniru jika mereka mendengar kata tersebut digunakan secara natural dalam percakapan. Jadi, alih-alih memerintah, cobalah ucapkan kata tersebut berulang kali dalam konteks yang menyenangkan.

3. Hindari Mengambil Kesempatan Komunikasi Anak

Terkadang, tanpa sadar orang tua terlalu cepat “membantu” anak bicara. Misalnya saat anak hendak menyebutkan kata, orang tua langsung melanjutkan atau menjawabkan untuknya. Padahal, jeda waktu sangat penting agar anak bisa menyelesaikan ucapannya sendiri. Memberi ruang ini adalah cara terbaik untuk melatih anak belajar menyampaikan pikirannya secara mandiri.

4. Jangan Berekspektasi Terlalu Tinggi dalam Waktu Singkat

Tidak semua anak akan langsung lancar berbicara dalam waktu yang sama. Ada yang cepat, ada pula yang perlu waktu lebih lama. Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa setiap anak berkembang dengan ritme yang berbeda. Harapan yang terlalu tinggi bisa menimbulkan tekanan pada anak dan juga orang tua. Fokuslah pada kemajuan kecil dan berikan dukungan positif secara konsisten.

5. Hindari Gunakan Bahasa Bayi (Baby Talk) Terus-menerus

Berbicara dengan nada lucu atau “bahasa bayi” bisa jadi menyenangkan di awal-awal masa bayi. Namun, setelah anak mulai belajar bicara (sekitar usia 1 tahun ke atas), penggunaan bahasa seperti ini sebaiknya dikurangi. Anak perlu mendengar kosakata dan struktur kalimat yang jelas dan benar agar kemampuan bahasanya berkembang dengan optimal.


Stimulasi bicara tidak harus selalu intens atau mengandalkan banyak perintah. Dengan menghindari lima kesalahan umum di atas, MomDad bisa membangun suasana komunikasi yang nyaman dan mendukung perkembangan bahasa anak secara alami. Kuncinya adalah sabar, konsisten, dan memberi ruang bagi anak untuk mencoba, belajar, dan tumbuh sesuai tahapnya. 


Referensi: 5 Things To STOP Doing To Get Your Child Talking | PDF | Language Development | Toddler.